Selasa, 25 Juni 2013

Cerpen saya: Demi Cinta

Cerpen saya: Demi Cinta: c helsea… tungguin gue.” “ Kenapa lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Gue pinjem tugas ekonomi,gue belum kerja sama sekali nih.” Chelsea punmengeluarkan buku diktat ekonomi dari tasnya “ Nih,cepet lo kerjain, daripada lo dimarahin sama dosen.” Selvi segera mengerjakan tugas itu,sesaat kemudian,Shiva,cowoknya Selvi masuk ke kelas Selvi “ Hai sayang.” Sapa Shiva “ Hai,kamu bikin aku kaget tahu.” Kata Selvi “ Hehe… sori deh kalau aku bikin kamu kaget,Sel bisa ikut aku bentar ?” tanya Shiva “ Ngapain ?” tanya Selvi “ Udah kamu ikut aja.” Shiva mengajak Selvi ke taman belakang kampus “ Kamu tutup mata dulu,jangan buka dulu sebelum aku kasih tahu “ Kamu mau ngapain sih ? jangan macem-macem.” “ Iya,aku tahu,sekarang kamu buka mata kamu.” Selvi membuka matanya,dia melihat ada kalung di depan matanya “ Ini aku beli khusus buat kamu.” Kata Shiva “ Sayang… makasih,kalungnya bagus banget.” Selvi memeluk Shiva “ Sama-sama sayang.” Jawab Shiva Malam harinya Selvi pergi ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi saya Dok ?” tanya Selvi “ Kamu harus segera mendapatkan donor ginjal.” “ Memangnya kenapa Dok ?” tanya Selvi “ Gagal ginjal kamu sudah cukup parah, kalau ini dibiarkan,kamu bisa meninggal.” Selvi kaget,dengan tergesa-gesa dia keluar dari ruangan Dokter,dia bertabrakan dengan Shiva “ Selvi… kamu ngapain di sini ?” tanya Shiva “ Aku anterin nyokap,kamu sendiri ?” “ Aku lagi jenguk temen yang di rawat disini.” “ Oh gitu,aku balik dulu ya.” Selvi pun memanggil taksi,kemudian dia masuk ke taksi itu “ Jangan sampai Shiva tahu tentang penyakit gue.” Pikir Selvi Di kampus, Selvi pergi ke perpustakaan bersama Chelsea “ Gimana kata Dokter kemarin soal penyakit lo ?” tanya Chelsea “ Penyakit gue parah Chel,kalau dibiarin gue bisa buta permanent,gue minta jangan sampai Shiva tahu.” Sementara itu,terlihat Shiva tengah berjalan menuju ke kelas Selvi “ Lo lihat Selvi nggak ?” “ Selvi ??? kayaknya tadi dia ke perpustakaan sama Chelsea “ O ya udah,makasih ya.” Shiva menuju ke perpustakaan,dia menghampiri Chelsea dan Selvi “ Hai Va.” Sapa Chelsea “ Hai juga Chel,gue mau ngomong sama Selvi boleh ?sebentar aja.” Ujar Shiva “ Iya, lama juga boleh kok.” Jawab Chelsea Shiva menghampiri Selvi “ Ehmm,rajin amat nih.” Goda Shiva Selvi hanya tersenyum medengar kata-kata Shiva “ Sel,kamu yakin mau pacaran sama aku ?” tanya Shiva “ Ya iya sayang,masa aku bohong sih,eh lihat deh bukunya bagus banget Shiva melihat buku itu,buku itu bertema tentang ayah,dia tersenyum sinis “ Kamu suka sama buku kayak gitu ?” “ Iya,kan buku ini menceritakan kasih seorang ayah buat anaknya.” “ Kasih ???? Shiva tersenyum sinis, aku nggak pernah merasakan itu,dari kecil aku terlahir tanpa seorang ayah.” “ Nggak mungkin,kamu pasti punya papa.” Kata Selvi “ Iya,tapi dia nggak pernah mengakui aku sebagai anaknya sendiri !!!!” seru Shiva Selvi merasa pusing,dia nggak kuat merasakan rasa itu,dia pingsan “ Sel,kamu kenapa ?” Shiva kebingungan “ Va,cepet lo bawa ke Rumah Sakit.” Kata Chelsea Shiva mengangkat tubuh Selvi dan membawanya ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi Selvi Dok ? penyakit apa yang dia derita ?” tanya Shiva “ Selvi menderita gagal ginjal Mas.” “ Apaa ???” Shiva menuju ke kamar Selvi Selvi perlahan-lahan membuka matanya,dia melihat Shiva yang tidur di sampingnya “ Ini dimana ?” Tanya Selvi lemah “ Kamu ada di Rumah Sakit.” Kata Shiva “ Maafin aku,sebenarnya aku nggak mau kamu tahu tentang penyakit yang aku derita.” Kemudian Dokter masuk untuk memeriksa Selvi,Dokter mengajak Shiva ke ruangannya “ Selvi sangat membutuhkan donor ginjal agar dia bisa tetap hidup.” “ Ambil ginjal saya Dok.” Kata Shiva “ Maaf Mas,resikonya sangat besar,karena setelah itu kamu harus hidup dengan satu ginjal.” “ Saya nggak peduli Dok,apapun akan saya lakukan biar Selvi bisa tetap hidup.” “ Oke,saya lihat dulu,apakah ginjal kamu sesuai dengan ginjal Selvi Besoknya Dokter memeriksa kondisi ginjal Shiva,ternyata ginjalnya cocok dengan ginjal Selvi “ Ada kabar baik buat kamu Sel,kami sudah menemukan donor ginjal buat kamu,besok kamu bisa langsung dioperasi.” Kata Dokter Setelah beberapa hari menjalani pemulihan pasca operasi,Selvi sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit,Shiva mengantarnya pulang “ Nggak mampir dulu Va ?” tanya mama Selvi “ Nggak Tante,Shiva masih ada janji sama temen.” Malamnya Shiva nongkrong bersama teman-temannya,cowok ini hobi banget sama yang namanya balapan liar “ Kemana aja lo,kok dari beberapa hari yang lalu lo nggak muncul ?” “ Gue sakit Fen.” “ Ternyata lo bisa sakit juga.” “ Ya iyalah,lo kirain gue orang sakti,semua manusia bisa sakit lah,gue cabut bentar ya.” Kata Shiva Fendy adalah sahabat Shiva sajak SMP,mereka naksir sama satu cewek yaitu Selvi,tapi Shiva lebih beruntung dari Fendy,hal itu yang membuat Fendy cemburu dan gelap mata,dia berusaha membunuh Shiva,Fendy merusak rem motor Shiva “ Mampus lo.” Kata Fendy Dari kejauhan terlihat salah satu dari mereka berteriak “ Ada razia men,kita harus cepet lari !!!!” Semua berhamburan kabur,termasuk Shiva “ Jangan lari kamu.” Teriak petugas Shiva kebingungan,dia menoleh ke kiri dan kanannya,dan petugas ada di belakangnya “ Gue harus gimana nih ?” tanya Shiva dalam hati Shiva mengendarai motornya dengan kencang,dia berpapasan dengan truk,Shiva menginjak rem “ Kenapa rem gue nggak bisa sih ?” Shiva berusaha menginjak rem motornya Shiva menyadari kalau remnya blong,tabrakan terjadi,kepala Shiva membentur aspal,dan dia nggak sadarkan diri “ Anak ini kecelakaan .” Kata petugas “Sebaiknya kita bawa ke Rumah Sakit dulu.” Selvi sedang asyik nonton tv di rumah,kemudian hpnya bunyi “ Chelsea ??? tumben nih anak telpon malem-malem,iya Chel,kenapa ?” Selvi mengangkat teleponnya “ Sel,Shiva kecelakaan,gue sekarang ada di Rumah Sakit.” “ Apa ???” handphone yang dipegang Selvi terjatuh “ Sel lo denger gue ? Selvi ?” “ Selvi,kenapa kamu ?” tanya mamanya “ Ma,Shiva kecelakaan kita harus ke Rumah Sakit sekarang.” Selvi segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Fendy dan Chelsea “Fen gimana Shiva ?” “ Kita masih belum tahu Sel,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Fendy Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Chelsea “ Shiva mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di kepalanya,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan secara khusus di ICU.” “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Selvi “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Selvi berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Shiva dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Selvi “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Selvi pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Shiva mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Shiva,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Dua hari kemudian mama Shiva datang,dia kaget melihat kondisi anak semata wayangnya “ Apa yang terjadi sama kamu nak ? kamu yang dulu ceria sekarang terbaring nggak berdaya.” Nggak lama kemudian Selvi masuk “ Permisi Tante.” “ Oh ya nak,kamu pasti pacarnya Shiva .” “ Iya Tante.” “ Kamu cantik,seperti apa yang diceritakan Shiva,Tante keluar dulu ya.” “ Kamu harus hidup sayang,sabar ya.” Bisik Selvi di telinga Shiva Selvi membelai rambut Shiva “ Aku akan selalu ada disamping kamu,karena aku sayang kamu.” Airmata keluar dari mata Selvi Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah masih keluar dari kepala Shiva, pendarahannya sulit untuk dihentikan..” Selvi berjalan menuju ruang ICU, dia lihat mama Shiva “ Permisi Tante.” “ Siapa dia Mbak ?” “ Selvi,dia pacar Shiva.” “ Dia gadis yang cantik,Shiva beruntung punya pacar seperti Selvi.” Selvi masuk ke ruang ICU,dia memegang tangan Shiva,Selvi merasakan Shiva menggenggam tangannya “Gue harus kasih tahu Dokter.” Pikir Selvi,dia menuju ruang Dokter “ Itu kabar yang baik Mbak,berarti dia sudah bisa merespon orang lain.” “ Syukur kalau gitu Dok.” “ Kondisi dia juga mulai membaik,mungkin besok kami akan mencoba melepas alat bantu.” Kata Dokter Besoknya Dokter mulai melepas semua alat bantu di tubuh Shiva,namun dia belum dipindahkan ke ruang rawat,karena dia masih sangat lemah dan belum sadar “ Kamu pasti sembuh kok,Shiva.” Kata Selvi Perlahan-lahan mata Shiva terbuka “ Dimana gue ?” tanyanya lirih “ Kamu ada di Rumah Sakit,kamu mengalami kecelakaan.” “ Aku lapar Sel.” Kata Shiva “ Iya,aku suapin ya.” Kata Selvi Selvi menyuapkan beberapa sendok nasi ke mulut Shiva “ Udah,sekarang kamu tidur ya,aku mau keluar sebentar dulu.” Shiva mencoba berdiri,sambil menahan rasa sakit di kepalanya,karena nggak kuat dia terjatuh,kepalanya membentur meja,dia nggak sadarkan diri,darah mengalir dari lukanya yang belum sembuh benar,Selvi yang baru masuk ke ruangan kaget “ Dokter tolong !!!!” teriak Selvi Dokter masuk ke ruang ICU,beberapa perawat mengangkat tubuh Shiva ke tempat tidur,Dokter memeriksa kondisi Shiva “ Sepertinya kita harus memasang alat bantu itu lagi.” Kata Dokter Dokter memasang alat bantu itu,sementara perawat mengganti perban di kepala Shiva dan menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut “ Jadi… dia koma lagi Dok ?” Dokter menganggukkan kepala “ Oh Tuhan cobaan apa lagi yang Kau berikan ?” Selvi merasa matanya berkunang-kunang,dia pingsan “ Lo udah sadar ?” tanya Chelsea “ Chel,dimana Shiva ?” “ Dia masih di ICU Sel.” “ Tolong anterin gue kesana.” Chelsea mengantar Selvi ke ruang ICU “ Sayang kenapa kamu harus seperti ini lagi ?” Selvi menempelkan kepalanya ke dada Shiva,tangan Selvi membelai wajah Shiva “ Dia koma lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Iya Chel,padahal dia udah sempat sadar.” Kata Selvi “ Balik yok Sel,lo harus istirahat.” “ Nggak,gue pengen tetep disini.” “ Ya udah,gue balik dulu.” Selvi pun tertidur di samping Shiva yang terbaring koma,hal ini persis seperti yang dilakukan Shiva ketika menjaga Selvi di Rumah Sakit “ Kemarin kamu yang jagain aku,tapi sekarang…” gumam Selvi Selvi mencoba berdiri,dia mengambil sebuah tempat air,dia mengisi air di tempat itu,dilepasnya baju Shiva,dia mencelupkan sehelai kain ke air itu,diusapnya wajah Shiva,dibukanya selimut Shiva,tanpa sengaja dia melihat luka bekas jahitan operasi di pinggang Shiva “ Apa dia adalah donor dari ginjal gue ?” tanya Selvi dalam hati Selang infus masih meneteskan cairan ke tubuh Shiva “ Sampai kapan kamu kayak gini sayang ?” Selvi membelai pipi Shiva Selvi menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut,dia meletakkan tangan Shiva di atas perut Shiva “ Hai Sel.” Sapa Chelsea,dia datang bersama Fendy “ Sel,aku mau ngomong sesuatu ke kamu,tapi…” kata Fendy ragu “ Lo nggak usah ragu Fen,ngomong aja “ Gue suka sama lo.” “ Apa lo bilang ???. lo tega bilang kayak gitu,sementara sahabat lo kritis,Fen, Shiva tengah berjuang buat hidup.” Kata Chelsea “ Chel,gue minta lo nggak usah ikut campur,gue bebas mengungkapkan rasa cinta gue ke Selvi.” “ Lo emang egois Fen,lo egois.” “ Siapa yang egois ? asal lo tahu gue gak egois.” Bentak Fendy “ Stop…, lo berdua nggak lihat kondisi Shiva,dia masih koma,sekarang gue minta lo berdua keluar.” “ Tapi Sel ?” “ KELUAR !!!” Teriak Selvi Selvi menyibakkan rambut yang menutupi dahi Shiva,Selvi membuka rekaman di hpnya,terdengar suara Shiva yang benyanyi sambil main gitar,rekaman itu diambil sebelum Shiva kecelakaan,Selvi berjalan keluar,dia menuju taman di belakang Rumah Sakit,lalu duduk di sebuah bangku taman “ Permisi Mbak,aku boleh duduk disini ?” suara seorang gadis membuyarkan lamunan Selvi “ Oh iya,silahkan Mbak.” “ Siapa yang sakit ?” “ Cowok aku,dia kecelakaan,kemarin dia sempat sadar,nggak tahu kenapa,dia sekarang nggak sadar lagi.” “ Mendampingi orang yang kita cintai ketika dia sakit memang berat,terutama ketika dia sedang berjuang melawan maut.” “ Kenapa kamu bilang kayak gitu ? apa kamu juga mengalami apa yang aku rasakan ?” “ Iya,aku juga mengalami itu,sekarang kakak perempuanku tengah koma,karena kecelakaan juga.” “ Kalau gitu kita senasib.” Seharian ini Selvi ada di Rumah Sakit,dia pulang ke rumah,dia menangis di kamarnya “ Sudah sayang,jangan nangis.” Hibur mamanya “ Mama…” Selvi memeluk mamanya “ Iya nak,mama tahu apa yang kamu rasakan,kamu istirahat ya,kamu kan capek.” Selvi meletakkan kepalanya di bantal, pandangannya tertuju ke sebuah boneka donal dan desi bebek,ingatannya melayang ke saat dia mengadakan pesta ulang tahun “ Kamu tahu nggak,kenapa aku kasih boneka ini ke kamu ?” tanya Shiva “ Nggak,emang kenapa kamu kasih boneka ini ke aku ?” “ Kamu tahu kan kalau donal dan desi bebek itu nggak pernah terpisah,aku pengen kita seperti mereka,nggak terpisahkan.” Jelas Shiva Terdengar suara derit pintu “ Sel,lo masih marah sama gue ?” tanya Chelsea “ Oh lo Chel,nggak gue udah nggak marah kok.” Selvi menghapus airmatanya “ Lo nangis lagi Sel ? gue lihat akhir-akhir ini lo jadi sering nangis.” “ Gue nangis karena Shiva Chel,gue nggak tega lihat dia.” “ Sabar Sel,lo harus kuat,kita ke Rumah Sakit ya.” Mereka sampai di Rumah Sakit dan menuju ruang ICU “ Aku nggak mau berpisah dari kamu sayang.” Isak Selvi Shiva pun meneteskan airmata dari sela-sela matanya yang masih terpejam,Selvi membuka gorden ruangan,hujan tengah turun rintik-rintik di luar sana “ Gue inget kalau Shiva paling suka sama suasana kayak gini.” Kata Chelsea “ Iya… dia suka banget sama suasana hujan,apalagi suasana hujan yang turun rintik-rintik.” Selvi duduk di pinggir tempat tidur Shiva Badan Shiva terlihat semakin kurus,ini karena udah berhari-hari dia nggak sadar,dia hanya bergantung pada cairan infus “ Selvi,Chelsea.” Panggil mama Shiva “ Eh Tante.” Jawab Chelsea “ Iya nak,kamu bisa antar Tante ke ruang Dokter ?” “ Bisa,ada apa Tante,kok harus ke ruang Dokter ?” tanya Selvi “ Tante ada perlu dengan Dokter.” Selvi mengantar mama Shiva ke ruang Dokter “ Siang Dok.” Sapa mama Shiva “ Siang juga ibu,ada yang bisa saya bantu ?” “ Begini Dok, apa saya boleh membawa anak saya pulang ? saya akan merawat dia di rumah.” “ Bisa bu,tapi ibu harus menyiapkan satu ruangan khusus buat dia.” Shiva pun dibawa pulang ke rumah “ Permisi,apa Ibu ada di rumah ?” “ Oh ada Bu .” Kata Mbak Sari,pembantu di rumah Shiva “ Bu,ada tamu.” “ Oh ya suruh langsung ke kamar aja.” Tamu itu naik ke lantai atas “ Permisi.” Dia membuka pintu kamar Shiva “ Eh Bu Gista,silahkan masuk.” Ibu Gista adalah dosen Shiva di kampus,beliau datang ke rumah Shiva karena dia dengar Shiva kecelakaan dan satu bulan nggak masuk kuliah “ Gimana kondisi Shiva Bu ?” tanyanya “ Ya seperti yang Ibu lihat sekarang,sudah satu bulan dia belum juga sadar.” Jawab mamanya “ Saya dengar dia kecelakaan gara-gara ikut balapan liar,apa benar Bu ?” “ Benar Bu,dia ini bandel,udah saya larang ikut balapan,malah tetap nekat ikut.” ‘ Ya udah,saya pulang dulu, cepet sembuh ya Va.” Kata Bu Gista Sorenya,Selvi dan Dokter datang ke rumah Shiva “ Saya periksa kondisi Shiva dulu.” Dokter menempelkan stetoskop di dada Shiva “ Gimana Dok ?” “ Tadi detak jantung dia agak lemah,sekarang detak jantungnya sudah normal.” “ Tapi kenapa dia belum juga sadar,padahal detak jantungnya normal ?” tanya Mamanya “ Mungkin itu pengaruh dari luka benturan di kepalanya karena dia mengalami gegar otak yang cukup serius.” Jawab Dokter “ Gegar otak ???” tanya Selvi dalam hati “ Apa yang harus kita lakukan ?” tanya mama Shiva “Dia bisa dioperasi.” Ujar Dokter “ Lakukan aja Dok,nggak apa-apa.” “ Kami masih nggak berani untuk melakukan operasi Bu.” “ Kenapa Dok ?” “ Kondisi dia sangat lemah,kalau kami paksakan dioperasi dia bisa kehilangan nyawanya.” “ Tolong selamatkan dia Dok,bukannya dia masih punya harapan untuk hidup ?” “ Ya,Shiva memang masih memiliki harapan untuk hidup,namun harapan itu sangat tipis,mengingat luka di kepalanya termasuk luka dengan kategori luka berat.” Jelas Dokter Hari ini seorang laki-laki datang ke rumah Shiva “ Mau apa kamu kesini ?” tanya Mamanya “ Aku mau minta uang,uangku sudah habis.” Laki-laki itu adalah papa Shiva “ Nggak,aku sudah nggak ada uang lagi.” “ Jangan bohong kamu.” Laki-laki itu berusaha membongkar lemari pakaian,disana dia menemukan uang “ Ini apa kalau bukan uang ?” “ Aku mohon jangan ambil uang itu,uang itu aku pakai untuk membayar biaya pengobatan Shiva.” “ Memangnya ada apa dengan anak itu ?” “ Dia mengalami luka parah karena kecelakaan.” “ Aku nggak percaya.” Mama Shiva mengajak laki-laki itu ke kamar Shiva “ Aku nggak bohong kan ? sekarang kamu lihat sendiri.” “ Ngapain kamu biayai pengobatan dia ? dia itu harusnya mati.” Laki-laki itu berusaha melepas alat di tubuh Shiva,mamanya berusaha mencegah “ Aku nggak akan membiarkan kamu bunuh dia,awas kamu.” Mama Shiva turun “ Kamu nggak seharusnya hidup,kamu harus mati.” Laki-laki itu melepas alat di tubuh Shiva, hal itu membuat Shiva mengalami kejang “ Mampus lo.” Laki-laki itu meninggalkan Shiva “ Shiva,apa yang terjadi sama kamu ?” Selvi yang baru datang kaget,dia terbelalak kaget setelah melihat selang infuse,oksigen serta kabel di dada Shiva sudah terlepas,mamanya segera menelpon Dokter “ Iya sayang,sabar ya.” Kata Selvi pada Shiva yang mengalami kejang Dokter memasang selang oksigen dan beberapa kabel di mulut dan dada Shiva “ Bu,sebaiknya jangan semua orang masuk ke ruangan ini,ruangan ini harus steril,usahakan pintu kamar ini selalu tertutup.” Dokter meninggalkan kamar Shiva “ Makasih banyak Dok.” “ Dulu kamu selalu ceria,kamu bilang kita harus tersenyum,sekarang mana senyuman itu ? mama kangen sayang,mama kangen nak.” “ Kenapa kejadian ini harus menimpa Shiva tante ?” Tanya Selvi “ Entahlah,tante juga nggak tahu Sel.” Selvi melihat kalung di leher Shiva,kalung itu sama persis seperti kalung di lehernya “ Sel,kita ke bawah yuk.” Ajak mama Shiva “ Shiva gimana tante ?” “ Nggak apa-apa kok,sebentar aja.” Mama Shiva menutup pintu kamar Shiva Di bawah mereka ngobrol “ Sebenernya,sebelum kecelakaan Shiva sudah menyiapkan acara pertunangannya sama kamu.” “ Beneran ??? serius tante ?” “ Iya,bahkan dia udah menyiapkan baju khusus buat kamu,kalau nggak percaya tante akan perlihatkan baju itu ke kamu.” Mama Shiva menunjukkan baju itu ke Selvi “ Baju yang bagus,Shiva mendesain baju ini khusus buat Selvi.” “ Benar,dan pertunangan itu akan berlangsung besok.” “ Besok ???” Tanya Selvi Besoknya pertunangan dilaksanakan,pertunangan itu berlangsung secara sederhana dan hanya dihadiri kerabat dekat mereka Selvi menangis saat memakaikan cincin di jari manis Shiva “ Semoga kamu bisa cepet sadar Shiva.” Kata Selvi “ Semoga pertunangan ini bisa membuat kamu cepet sadar dan sembuh.” Mamanya membelai rambut Shiva Selvi melihat sebuah gitar di kamar Shiva,gitar ini yang sering dimainkan oleh Shiva,karena dia juga adalah gitaris dari sebuah band,Selvi ingat saat Shiva mengajarinya untuk membuat sebuah lagu “ Dengan gitar ini gue akan mencoba untuk membuat lagu,mungkin lagu ini bisa mengungkapkan apa isi hati gue.” Selvi mulai menulis lirik lagu Malam ini begitu sepi Tak seperti biasanya Saat kau tak disampingku Kasih,aku merindukanmu Ku rindu pelukanmu Ku rindu segalanya tentangmu Namun aku tak tahu Apakah aku masih bisa merasakannya Ketika aku tahu apa yang terjadi denganmu sekarang Semoga kamu dengar jeritan hatiku ini Selvi kembali kuliah,dia dan Chelsea terlihat sedang asyik ngobrol di food court “ Apa Shiva udah sadar Sel ?” Selvi menggelengkan kepalanya “ Dia sekarang makin kurus Chel,gue khawatir sama kondisinya.” “ Daripada lo tungguin si Shiva mending lo sama gue aja.” Kata Fendy “ Lo jangan mulai lagi Fen,gue baru tahu kalau ternyata lo itu pagar makan tanaman.” “ Apa maksud lo Chel ?” “ Lo nggak usah berlagak bego,lo juga yang merusak rem sepeda motornya Shiva, sehingga Shiva mengalami kecelakaan ya kan ?” tuduh Chelsea “ Eh jaga tuh mulut,jangan sembarangan ngomong lo.” Bentak Fendy “ Apa yang dibilang sama Chelsea bener Fen ?” Tanya Selvi “ Emm… anu… itu nggak bener kok,lagian Shiva kan sahabat aku,nggak mungkin aku berbuat kayak gitu.” Kilah Fendy “ Ya udah kalau gitu,aku percaya sama kamu.” Kata Selvi ‘ Chel,lo ikut gue sebentar.” Fendy menarik lengan Chelsea “ Apaan sih lo ? lepasin lengan gue.” Fendy mengajak Chelsea ke belakang kampus “ Chel gue minta tolong sama lo,jangan sampai orang lain tahu masalah ini,nih gue ada duit 10 juta,anggap aja sebagai uang tutup mulut.” “ Sori ya,gue bukan tipe orang yang suka sama duit kayak beginian,lo ambil aja,asal lo tahu,sepandai-pandainya harimau menyembunyikan bangkai pasti akan ketahuan juga.” “ Mampus gue,kalau sampai mahasiswa lain,dosen dan rector tahu gimana ?” “ Nah itu masalah lo,jangan ngajak gue.” “ Lama-lama lo nyebelin juga,ngajak berantem lo ?” Fendy berancang-ancang untuk memukul Chelsea “ Lo pikir gue takut sama lo ? ayo pukul gue.” Fendy mengurungkan niatnya untuk memukul Chelsea “ Kenapa ? lo takut ?” “ Sayang Chel,lo cewek,kalau lo cowok pasti lo udah gue hajar abis-abisan “ Suatu saat perbuatan lo pasti ketahuan Fen.” Batin Chelsea “ Ke kelas yuk Chel.” Ajak Selvi Di kelas,dosen segera memulai mata kuliah “ Kok lo nggak kayak biasanya Sel ?” Tanya Steve,temen satu band Shiva “ Iya Sel,padahal kan ini mata kuliah kesukaan lo.” “ Mending kita ke rumah Shiva aja,soalnya gue juga belum jenguk dia.” Usul Steve “ Ya nggak apa-apa sih.” Hari Minggu mereka dating ke rumah Shiva “ Siang Mbak,tante ada ?” Tanya Steve pada Mbak Sari “ Oh Ibu ada di kamarnya Mas Shiva,langsung masuk aja Mas.” “ Ya udah,makasih ya Mbak.” Mereka menuju kamar Shiva “ Siang Tante.” Sapa Steve “ Eh,siang Stev,masuk aja.” “ Kita mau jenguk Shiva Tante.” Kata Farel “ Oh iya Tante,ini ada titipan dari temen-temen di kampus.” Steve menyerahkan sebuah amplop “ Apa ini ? kok nggak kelihatan Fendy,kemana dia ?” Tanya mama Shiva “ Fendy katanya lagi ada acara,jadi dia nggak ikut.” Kata Chelsea Steve menyenggol lengan Chelsea “ Ngapain lo bilang gitu ? lo nggak suka kalau si Fendy ikut ?” Tanya Steve “ Gue mau kasih tahu sesuatu ke lo.” “ Sesuatu ??? apaan sih ???” Steve penasaran “ Ayo ikut gue.” Ajak Chelsea,Chelsea mengajak Steve ke taman yang suasananya agak sepi “Stev,lo jangan kaget setelah lo denger penjelasan dari gue.” “ Iya,iya cepetan ngomong kenapa ? penasaran nih gue.” “ Fendy itu udah bikin Shiva kecelakaan.” “ HA ??? serius lo ?” Tanya Steve “ Iya,dia yang bikin rem motor Shiva jadi blong,lo jangan bilang siapa-siapa,cukup lo dan gue aja yang tahu masalah ini.” “Tenang aja,gue nggak akan bilang ke siapa-siapa kok.” “ Beneran ya ? gue pegang janji lo.” “ Dari mana aja kalian ?”Tanya mama Shiva “ Dari taman depan Tante.” Jawab Steve “ Oh ya udah,cepet masuk.” “ Ini bukan kasus yang ringan Chel,kita harus lapor ke polisi “ Percuma Stev,dia itu udah kompakan sama bokapnya buat membunuh Shiva.” “ Whatt ??? kok bisa gitu ? gimana ceritanya ?” “ Ntar juga lo pasti tahu kok.” “ Ya elah Chel,serius gue penasaran nih.” “ Sori gue belum bisa cerita,waktunya belum tepat Steve.” “ Terus kapan Chel ?” Tanya Steve “ Suatu saat nanti lo akan tahu.” Jawab Chelsea Mereka kembali ke kamar Shiva “ Wah,Tante tahu banget kalau kita lagi haus.” Celetuk Tito “ Dasar lo,malu-maluin tahu.” Steve gemes “ Biarin,gue haus tahu.” Kata Tito “ Tante,maafin Tito,emang kayak gitu anaknya.” Kata Chelsea “ Oh nggak apa-apa,Tante malah merasa terhibur sama kalian.” Hari berikutnya Fendy datang ke rumah Shiva,dia menuju ke kamar Shiva “ Gue kesini Cuma mau memastikan aja,lo masih hidup atau udah meninggal.” Kemudian mama Shiva masuk dan membawa minuman “ Aduh maaf Tante,Fendy ngerepotin ya ?” “ Ah nggak kok,ayo diminum,Tante tinggal dulu ya.” Kata mama Shiva Fendy menenggak air sirup yang ada di dalam gelas,sambil mematap Shiva dia berkata “ Ayo bangun jagoan,ini belum seberapa,katanya lo udah kebal,tap nyatanya lo malah koma.” Terdengar suara hp berbunyi,ternyata hp Fendy berbunyi “Oke bro gue cabut dulu,jangan lupa gue tunggu undangan lo,yaitu “UNDANGAN UNTUK MENGHADIRI ACARA PEMAKAMAN LO,HAHAHA.” Fendy pun pergi meninggalkan kamar Shiva Nggak lama Dokter datang bersama dengan Selvi “ Kondisi Shiva makin hari makin memburuk Bu.” “ Tolong lakukan suntik mati ke dia Dok.” “ Saya nggak bisa melakukan itu Bu.” “ Tolonglah Dok,saya nggak mau melihat dia menderita.” “ Tante,kita nggak boleh melakukan itu,itu adalah dosa Tante.” “ Tante tahu sayang,tapi Tante nggak mau dia menderita terus.” “Selvi tahu Tante,kita berdoa aja,semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat Shiva.” Namun beberapa saat kemudian Dokter dan perawat yang ada di kamar Shiva kebingungan karena jantung Shiva berhenti berdetak “ Apa yang terjadi dengan Shiva ?” “ Jantungnya berhenti berdetak,kami akan berusaha menolongnya.” Mereka berusaha menolong Shiva,lalu Dokter keluar “ Tuhan,kalau memang kau ambil Shiva aku ikhlas,biar dia nggak menderita lagi.” Gumam Selvi “ Gimana kondisi Shiva Dok ?” “ Maaf Bu,Mbak. Kami sudah berusaha menyelamatkan dia,tapi Tuhan berkehendak lain,dia meninggal.” Seketika itu juga seluruh badan Selvi terasa lemas,dia pingsan seketika Suasana pemakaman Shiva terlihat begitu menyedihkan,semua tampak larut dalam duka “ Sel,maaf,apa waktu Shiva masih di Rumah Sakit kamu sempat melihat bekas luka jahitan di pinggang Shiva ?” “ Iya Tante,emang kenapa ?” “ Shiva udah mendonorkan ginjalnya buat kamu.” “ Oh Tuhan,ternyata kamu adalah donor itu Shiva.” “ Dia sayang sama kamu,karena itu dia berani melakukannya.” Dan Selvi pun mengusap nisan Shiva “ Makasih sayang,kamu udah donorin ginjal buat aku,semoga kamu bahagia disana.”...

Demi Cinta

c helsea… tungguin gue.” “ Kenapa lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Gue pinjem tugas ekonomi,gue belum kerja sama sekali nih.” Chelsea pun mengeluarkan buku diktat ekonomi dari tasnya “ Nih,cepet lo kerjain, daripada lo dimarahin sama dosen.” Selvi segera mengerjakan tugas itu,sesaat kemudian,Shiva,cowoknya Selvi masuk ke kelas Selvi “ Hai sayang.” Sapa Shiva “ Hai,kamu bikin aku kaget tahu.” Kata Selvi “ Hehe… sori deh kalau aku bikin kamu kaget,Sel bisa ikut aku bentar ?” tanya Shiva “ Ngapain ?” tanya Selvi “ Udah kamu ikut aja.” Shiva mengajak Selvi ke taman belakang kampus “ Kamu tutup mata dulu,jangan buka dulu sebelum aku kasih tahu “ Kamu mau ngapain sih ? jangan macem-macem.” “ Iya,aku tahu,sekarang kamu buka mata kamu.” Selvi membuka matanya,dia melihat ada kalung di depan matanya “ Ini aku beli khusus buat kamu.” Kata Shiva “ Sayang… makasih,kalungnya bagus banget.” Selvi memeluk Shiva “ Sama-sama sayang.” Jawab Shiva Malam harinya Selvi pergi ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi saya Dok ?” tanya Selvi “ Kamu harus segera mendapatkan donor ginjal.” “ Memangnya kenapa Dok ?” tanya Selvi “ Gagal ginjal kamu sudah cukup parah, kalau ini dibiarkan,kamu bisa meninggal.” Selvi kaget,dengan tergesa-gesa dia keluar dari ruangan Dokter,dia bertabrakan dengan Shiva “ Selvi… kamu ngapain di sini ?” tanya Shiva “ Aku anterin nyokap,kamu sendiri ?” “ Aku lagi jenguk temen yang di rawat disini.” “ Oh gitu,aku balik dulu ya.” Selvi pun memanggil taksi,kemudian dia masuk ke taksi itu “ Jangan sampai Shiva tahu tentang penyakit gue.” Pikir Selvi Di kampus, Selvi pergi ke perpustakaan bersama Chelsea “ Gimana kata Dokter kemarin soal penyakit lo ?” tanya Chelsea “ Penyakit gue parah Chel,kalau dibiarin gue bisa buta permanent,gue minta jangan sampai Shiva tahu.” Sementara itu,terlihat Shiva tengah berjalan menuju ke kelas Selvi “ Lo lihat Selvi nggak ?” “ Selvi ??? kayaknya tadi dia ke perpustakaan sama Chelsea “ O ya udah,makasih ya.” Shiva menuju ke perpustakaan,dia menghampiri Chelsea dan Selvi “ Hai Va.” Sapa Chelsea “ Hai juga Chel,gue mau ngomong sama Selvi boleh ?sebentar aja.” Ujar Shiva “ Iya, lama juga boleh kok.” Jawab Chelsea Shiva menghampiri Selvi “ Ehmm,rajin amat nih.” Goda Shiva Selvi hanya tersenyum medengar kata-kata Shiva “ Sel,kamu yakin mau pacaran sama aku ?” tanya Shiva “ Ya iya sayang,masa aku bohong sih,eh lihat deh bukunya bagus banget Shiva melihat buku itu,buku itu bertema tentang ayah,dia tersenyum sinis “ Kamu suka sama buku kayak gitu ?” “ Iya,kan buku ini menceritakan kasih seorang ayah buat anaknya.” “ Kasih ???? Shiva tersenyum sinis, aku nggak pernah merasakan itu,dari kecil aku terlahir tanpa seorang ayah.” “ Nggak mungkin,kamu pasti punya papa.” Kata Selvi “ Iya,tapi dia nggak pernah mengakui aku sebagai anaknya sendiri !!!!” seru Shiva Selvi merasa pusing,dia nggak kuat merasakan rasa itu,dia pingsan “ Sel,kamu kenapa ?” Shiva kebingungan “ Va,cepet lo bawa ke Rumah Sakit.” Kata Chelsea Shiva mengangkat tubuh Selvi dan membawanya ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi Selvi Dok ? penyakit apa yang dia derita ?” tanya Shiva “ Selvi menderita gagal ginjal Mas.” “ Apaa ???” Shiva menuju ke kamar Selvi Selvi perlahan-lahan membuka matanya,dia melihat Shiva yang tidur di sampingnya “ Ini dimana ?” Tanya Selvi lemah “ Kamu ada di Rumah Sakit.” Kata Shiva “ Maafin aku,sebenarnya aku nggak mau kamu tahu tentang penyakit yang aku derita.” Kemudian Dokter masuk untuk memeriksa Selvi,Dokter mengajak Shiva ke ruangannya “ Selvi sangat membutuhkan donor ginjal agar dia bisa tetap hidup.” “ Ambil ginjal saya Dok.” Kata Shiva “ Maaf Mas,resikonya sangat besar,karena setelah itu kamu harus hidup dengan satu ginjal.” “ Saya nggak peduli Dok,apapun akan saya lakukan biar Selvi bisa tetap hidup.” “ Oke,saya lihat dulu,apakah ginjal kamu sesuai dengan ginjal Selvi Besoknya Dokter memeriksa kondisi ginjal Shiva,ternyata ginjalnya cocok dengan ginjal Selvi “ Ada kabar baik buat kamu Sel,kami sudah menemukan donor ginjal buat kamu,besok kamu bisa langsung dioperasi.” Kata Dokter Setelah beberapa hari menjalani pemulihan pasca operasi,Selvi sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit,Shiva mengantarnya pulang “ Nggak mampir dulu Va ?” tanya mama Selvi “ Nggak Tante,Shiva masih ada janji sama temen.” Malamnya Shiva nongkrong bersama teman-temannya,cowok ini hobi banget sama yang namanya balapan liar “ Kemana aja lo,kok dari beberapa hari yang lalu lo nggak muncul ?” “ Gue sakit Fen.” “ Ternyata lo bisa sakit juga.” “ Ya iyalah,lo kirain gue orang sakti,semua manusia bisa sakit lah,gue cabut bentar ya.” Kata Shiva Fendy adalah sahabat Shiva sajak SMP,mereka naksir sama satu cewek yaitu Selvi,tapi Shiva lebih beruntung dari Fendy,hal itu yang membuat Fendy cemburu dan gelap mata,dia berusaha membunuh Shiva,Fendy merusak rem motor Shiva “ Mampus lo.” Kata Fendy Dari kejauhan terlihat salah satu dari mereka berteriak “ Ada razia men,kita harus cepet lari !!!!” Semua berhamburan kabur,termasuk Shiva “ Jangan lari kamu.” Teriak petugas Shiva kebingungan,dia menoleh ke kiri dan kanannya,dan petugas ada di belakangnya “ Gue harus gimana nih ?” tanya Shiva dalam hati Shiva mengendarai motornya dengan kencang,dia berpapasan dengan truk,Shiva menginjak rem “ Kenapa rem gue nggak bisa sih ?” Shiva berusaha menginjak rem motornya Shiva menyadari kalau remnya blong,tabrakan terjadi,kepala Shiva membentur aspal,dan dia nggak sadarkan diri “ Anak ini kecelakaan .” Kata petugas “Sebaiknya kita bawa ke Rumah Sakit dulu.” Selvi sedang asyik nonton tv di rumah,kemudian hpnya bunyi “ Chelsea ??? tumben nih anak telpon malem-malem,iya Chel,kenapa ?” Selvi mengangkat teleponnya “ Sel,Shiva kecelakaan,gue sekarang ada di Rumah Sakit.” “ Apa ???” handphone yang dipegang Selvi terjatuh “ Sel lo denger gue ? Selvi ?” “ Selvi,kenapa kamu ?” tanya mamanya “ Ma,Shiva kecelakaan kita harus ke Rumah Sakit sekarang.” Selvi segera ke Rumah Sakit,dia ketemu Fendy dan Chelsea “Fen gimana Shiva ?” “ Kita masih belum tahu Sel,dia masih di ruang tindakan.” Jawab Fendy Kemudian Dokter keluar dari ruang tindakan “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Chelsea “ Shiva mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di kepalanya,dia sangat lemah dan membutuhkan perawatan secara khusus di ICU.” “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Selvi “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Selvi berusaha mengintip dari jendela,dia melihat perawat tengah memasang peralatan medis di tubuh Shiva dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Selvi “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,karena kondisi pasien masih koma.” Setelah menggunakan baju khusus,Selvi pun masuk ke ruangan ICU,Dokter mengatakan Shiva mengalami koma, alat-alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya, di dadanya terpasang beberapa kabel,kabel itu terhubung dengan sebuah alat di samping tempat tidur Shiva,alat ini berfungsi untuk memonitor dan memantau detak jantungnya Dua hari kemudian mama Shiva datang,dia kaget melihat kondisi anak semata wayangnya “ Apa yang terjadi sama kamu nak ? kamu yang dulu ceria sekarang terbaring nggak berdaya.” Nggak lama kemudian Selvi masuk “ Permisi Tante.” “ Oh ya nak,kamu pasti pacarnya Shiva .” “ Iya Tante.” “ Kamu cantik,seperti apa yang diceritakan Shiva,Tante keluar dulu ya.” “ Kamu harus hidup sayang,sabar ya.” Bisik Selvi di telinga Shiva Selvi membelai rambut Shiva “ Aku akan selalu ada disamping kamu,karena aku sayang kamu.” Airmata keluar dari mata Selvi Nggak lama Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah masih keluar dari kepala Shiva, pendarahannya sulit untuk dihentikan..” Selvi berjalan menuju ruang ICU, dia lihat mama Shiva “ Permisi Tante.” “ Siapa dia Mbak ?” “ Selvi,dia pacar Shiva.” “ Dia gadis yang cantik,Shiva beruntung punya pacar seperti Selvi.” Selvi masuk ke ruang ICU,dia memegang tangan Shiva,Selvi merasakan Shiva menggenggam tangannya “Gue harus kasih tahu Dokter.” Pikir Selvi,dia menuju ruang Dokter “ Itu kabar yang baik Mbak,berarti dia sudah bisa merespon orang lain.” “ Syukur kalau gitu Dok.” “ Kondisi dia juga mulai membaik,mungkin besok kami akan mencoba melepas alat bantu.” Kata Dokter Besoknya Dokter mulai melepas semua alat bantu di tubuh Shiva,namun dia belum dipindahkan ke ruang rawat,karena dia masih sangat lemah dan belum sadar “ Kamu pasti sembuh kok,Shiva.” Kata Selvi Perlahan-lahan mata Shiva terbuka “ Dimana gue ?” tanyanya lirih “ Kamu ada di Rumah Sakit,kamu mengalami kecelakaan.” “ Aku lapar Sel.” Kata Shiva “ Iya,aku suapin ya.” Kata Selvi Selvi menyuapkan beberapa sendok nasi ke mulut Shiva “ Udah,sekarang kamu tidur ya,aku mau keluar sebentar dulu.” Shiva mencoba berdiri,sambil menahan rasa sakit di kepalanya,karena nggak kuat dia terjatuh,kepalanya membentur meja,dia nggak sadarkan diri,darah mengalir dari lukanya yang belum sembuh benar,Selvi yang baru masuk ke ruangan kaget “ Dokter tolong !!!!” teriak Selvi Dokter masuk ke ruang ICU,beberapa perawat mengangkat tubuh Shiva ke tempat tidur,Dokter memeriksa kondisi Shiva “ Sepertinya kita harus memasang alat bantu itu lagi.” Kata Dokter Dokter memasang alat bantu itu,sementara perawat mengganti perban di kepala Shiva dan menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut “ Jadi… dia koma lagi Dok ?” Dokter menganggukkan kepala “ Oh Tuhan cobaan apa lagi yang Kau berikan ?” Selvi merasa matanya berkunang-kunang,dia pingsan “ Lo udah sadar ?” tanya Chelsea “ Chel,dimana Shiva ?” “ Dia masih di ICU Sel.” “ Tolong anterin gue kesana.” Chelsea mengantar Selvi ke ruang ICU “ Sayang kenapa kamu harus seperti ini lagi ?” Selvi menempelkan kepalanya ke dada Shiva,tangan Selvi membelai wajah Shiva “ Dia koma lagi Sel ?” tanya Chelsea “ Iya Chel,padahal dia udah sempat sadar.” Kata Selvi “ Balik yok Sel,lo harus istirahat.” “ Nggak,gue pengen tetep disini.” “ Ya udah,gue balik dulu.” Selvi pun tertidur di samping Shiva yang terbaring koma,hal ini persis seperti yang dilakukan Shiva ketika menjaga Selvi di Rumah Sakit “ Kemarin kamu yang jagain aku,tapi sekarang…” gumam Selvi Selvi mencoba berdiri,dia mengambil sebuah tempat air,dia mengisi air di tempat itu,dilepasnya baju Shiva,dia mencelupkan sehelai kain ke air itu,diusapnya wajah Shiva,dibukanya selimut Shiva,tanpa sengaja dia melihat luka bekas jahitan operasi di pinggang Shiva “ Apa dia adalah donor dari ginjal gue ?” tanya Selvi dalam hati Selang infus masih meneteskan cairan ke tubuh Shiva “ Sampai kapan kamu kayak gini sayang ?” Selvi membelai pipi Shiva Selvi menutupi sebagian tubuh Shiva dengan selimut,dia meletakkan tangan Shiva di atas perut Shiva “ Hai Sel.” Sapa Chelsea,dia datang bersama Fendy “ Sel,aku mau ngomong sesuatu ke kamu,tapi…” kata Fendy ragu “ Lo nggak usah ragu Fen,ngomong aja “ Gue suka sama lo.” “ Apa lo bilang ???. lo tega bilang kayak gitu,sementara sahabat lo kritis,Fen, Shiva tengah berjuang buat hidup.” Kata Chelsea “ Chel,gue minta lo nggak usah ikut campur,gue bebas mengungkapkan rasa cinta gue ke Selvi.” “ Lo emang egois Fen,lo egois.” “ Siapa yang egois ? asal lo tahu gue gak egois.” Bentak Fendy “ Stop…, lo berdua nggak lihat kondisi Shiva,dia masih koma,sekarang gue minta lo berdua keluar.” “ Tapi Sel ?” “ KELUAR !!!” Teriak Selvi Selvi menyibakkan rambut yang menutupi dahi Shiva,Selvi membuka rekaman di hpnya,terdengar suara Shiva yang benyanyi sambil main gitar,rekaman itu diambil sebelum Shiva kecelakaan,Selvi berjalan keluar,dia menuju taman di belakang Rumah Sakit,lalu duduk di sebuah bangku taman “ Permisi Mbak,aku boleh duduk disini ?” suara seorang gadis membuyarkan lamunan Selvi “ Oh iya,silahkan Mbak.” “ Siapa yang sakit ?” “ Cowok aku,dia kecelakaan,kemarin dia sempat sadar,nggak tahu kenapa,dia sekarang nggak sadar lagi.” “ Mendampingi orang yang kita cintai ketika dia sakit memang berat,terutama ketika dia sedang berjuang melawan maut.” “ Kenapa kamu bilang kayak gitu ? apa kamu juga mengalami apa yang aku rasakan ?” “ Iya,aku juga mengalami itu,sekarang kakak perempuanku tengah koma,karena kecelakaan juga.” “ Kalau gitu kita senasib.” Seharian ini Selvi ada di Rumah Sakit,dia pulang ke rumah,dia menangis di kamarnya “ Sudah sayang,jangan nangis.” Hibur mamanya “ Mama…” Selvi memeluk mamanya “ Iya nak,mama tahu apa yang kamu rasakan,kamu istirahat ya,kamu kan capek.” Selvi meletakkan kepalanya di bantal, pandangannya tertuju ke sebuah boneka donal dan desi bebek,ingatannya melayang ke saat dia mengadakan pesta ulang tahun “ Kamu tahu nggak,kenapa aku kasih boneka ini ke kamu ?” tanya Shiva “ Nggak,emang kenapa kamu kasih boneka ini ke aku ?” “ Kamu tahu kan kalau donal dan desi bebek itu nggak pernah terpisah,aku pengen kita seperti mereka,nggak terpisahkan.” Jelas Shiva Terdengar suara derit pintu “ Sel,lo masih marah sama gue ?” tanya Chelsea “ Oh lo Chel,nggak gue udah nggak marah kok.” Selvi menghapus airmatanya “ Lo nangis lagi Sel ? gue lihat akhir-akhir ini lo jadi sering nangis.” “ Gue nangis karena Shiva Chel,gue nggak tega lihat dia.” “ Sabar Sel,lo harus kuat,kita ke Rumah Sakit ya.” Mereka sampai di Rumah Sakit dan menuju ruang ICU “ Aku nggak mau berpisah dari kamu sayang.” Isak Selvi Shiva pun meneteskan airmata dari sela-sela matanya yang masih terpejam,Selvi membuka gorden ruangan,hujan tengah turun rintik-rintik di luar sana “ Gue inget kalau Shiva paling suka sama suasana kayak gini.” Kata Chelsea “ Iya… dia suka banget sama suasana hujan,apalagi suasana hujan yang turun rintik-rintik.” Selvi duduk di pinggir tempat tidur Shiva Badan Shiva terlihat semakin kurus,ini karena udah berhari-hari dia nggak sadar,dia hanya bergantung pada cairan infus “ Selvi,Chelsea.” Panggil mama Shiva “ Eh Tante.” Jawab Chelsea “ Iya nak,kamu bisa antar Tante ke ruang Dokter ?” “ Bisa,ada apa Tante,kok harus ke ruang Dokter ?” tanya Selvi “ Tante ada perlu dengan Dokter.” Selvi mengantar mama Shiva ke ruang Dokter “ Siang Dok.” Sapa mama Shiva “ Siang juga ibu,ada yang bisa saya bantu ?” “ Begini Dok, apa saya boleh membawa anak saya pulang ? saya akan merawat dia di rumah.” “ Bisa bu,tapi ibu harus menyiapkan satu ruangan khusus buat dia.” Shiva pun dibawa pulang ke rumah “ Permisi,apa Ibu ada di rumah ?” “ Oh ada Bu .” Kata Mbak Sari,pembantu di rumah Shiva “ Bu,ada tamu.” “ Oh ya suruh langsung ke kamar aja.” Tamu itu naik ke lantai atas “ Permisi.” Dia membuka pintu kamar Shiva “ Eh Bu Gista,silahkan masuk.” Ibu Gista adalah dosen Shiva di kampus,beliau datang ke rumah Shiva karena dia dengar Shiva kecelakaan dan satu bulan nggak masuk kuliah “ Gimana kondisi Shiva Bu ?” tanyanya “ Ya seperti yang Ibu lihat sekarang,sudah satu bulan dia belum juga sadar.” Jawab mamanya “ Saya dengar dia kecelakaan gara-gara ikut balapan liar,apa benar Bu ?” “ Benar Bu,dia ini bandel,udah saya larang ikut balapan,malah tetap nekat ikut.” ‘ Ya udah,saya pulang dulu, cepet sembuh ya Va.” Kata Bu Gista Sorenya,Selvi dan Dokter datang ke rumah Shiva “ Saya periksa kondisi Shiva dulu.” Dokter menempelkan stetoskop di dada Shiva “ Gimana Dok ?” “ Tadi detak jantung dia agak lemah,sekarang detak jantungnya sudah normal.” “ Tapi kenapa dia belum juga sadar,padahal detak jantungnya normal ?” tanya Mamanya “ Mungkin itu pengaruh dari luka benturan di kepalanya karena dia mengalami gegar otak yang cukup serius.” Jawab Dokter “ Gegar otak ???” tanya Selvi dalam hati “ Apa yang harus kita lakukan ?” tanya mama Shiva “Dia bisa dioperasi.” Ujar Dokter “ Lakukan aja Dok,nggak apa-apa.” “ Kami masih nggak berani untuk melakukan operasi Bu.” “ Kenapa Dok ?” “ Kondisi dia sangat lemah,kalau kami paksakan dioperasi dia bisa kehilangan nyawanya.” “ Tolong selamatkan dia Dok,bukannya dia masih punya harapan untuk hidup ?” “ Ya,Shiva memang masih memiliki harapan untuk hidup,namun harapan itu sangat tipis,mengingat luka di kepalanya termasuk luka dengan kategori luka berat.” Jelas Dokter Hari ini seorang laki-laki datang ke rumah Shiva “ Mau apa kamu kesini ?” tanya Mamanya “ Aku mau minta uang,uangku sudah habis.” Laki-laki itu adalah papa Shiva “ Nggak,aku sudah nggak ada uang lagi.” “ Jangan bohong kamu.” Laki-laki itu berusaha membongkar lemari pakaian,disana dia menemukan uang “ Ini apa kalau bukan uang ?” “ Aku mohon jangan ambil uang itu,uang itu aku pakai untuk membayar biaya pengobatan Shiva.” “ Memangnya ada apa dengan anak itu ?” “ Dia mengalami luka parah karena kecelakaan.” “ Aku nggak percaya.” Mama Shiva mengajak laki-laki itu ke kamar Shiva “ Aku nggak bohong kan ? sekarang kamu lihat sendiri.” “ Ngapain kamu biayai pengobatan dia ? dia itu harusnya mati.” Laki-laki itu berusaha melepas alat di tubuh Shiva,mamanya berusaha mencegah “ Aku nggak akan membiarkan kamu bunuh dia,awas kamu.” Mama Shiva turun “ Kamu nggak seharusnya hidup,kamu harus mati.” Laki-laki itu melepas alat di tubuh Shiva, hal itu membuat Shiva mengalami kejang “ Mampus lo.” Laki-laki itu meninggalkan Shiva “ Shiva,apa yang terjadi sama kamu ?” Selvi yang baru datang kaget,dia terbelalak kaget setelah melihat selang infuse,oksigen serta kabel di dada Shiva sudah terlepas,mamanya segera menelpon Dokter “ Iya sayang,sabar ya.” Kata Selvi pada Shiva yang mengalami kejang Dokter memasang selang oksigen dan beberapa kabel di mulut dan dada Shiva “ Bu,sebaiknya jangan semua orang masuk ke ruangan ini,ruangan ini harus steril,usahakan pintu kamar ini selalu tertutup.” Dokter meninggalkan kamar Shiva “ Makasih banyak Dok.” “ Dulu kamu selalu ceria,kamu bilang kita harus tersenyum,sekarang mana senyuman itu ? mama kangen sayang,mama kangen nak.” “ Kenapa kejadian ini harus menimpa Shiva tante ?” Tanya Selvi “ Entahlah,tante juga nggak tahu Sel.” Selvi melihat kalung di leher Shiva,kalung itu sama persis seperti kalung di lehernya “ Sel,kita ke bawah yuk.” Ajak mama Shiva “ Shiva gimana tante ?” “ Nggak apa-apa kok,sebentar aja.” Mama Shiva menutup pintu kamar Shiva Di bawah mereka ngobrol “ Sebenernya,sebelum kecelakaan Shiva sudah menyiapkan acara pertunangannya sama kamu.” “ Beneran ??? serius tante ?” “ Iya,bahkan dia udah menyiapkan baju khusus buat kamu,kalau nggak percaya tante akan perlihatkan baju itu ke kamu.” Mama Shiva menunjukkan baju itu ke Selvi “ Baju yang bagus,Shiva mendesain baju ini khusus buat Selvi.” “ Benar,dan pertunangan itu akan berlangsung besok.” “ Besok ???” Tanya Selvi Besoknya pertunangan dilaksanakan,pertunangan itu berlangsung secara sederhana dan hanya dihadiri kerabat dekat mereka Selvi menangis saat memakaikan cincin di jari manis Shiva “ Semoga kamu bisa cepet sadar Shiva.” Kata Selvi “ Semoga pertunangan ini bisa membuat kamu cepet sadar dan sembuh.” Mamanya membelai rambut Shiva Selvi melihat sebuah gitar di kamar Shiva,gitar ini yang sering dimainkan oleh Shiva,karena dia juga adalah gitaris dari sebuah band,Selvi ingat saat Shiva mengajarinya untuk membuat sebuah lagu “ Dengan gitar ini gue akan mencoba untuk membuat lagu,mungkin lagu ini bisa mengungkapkan apa isi hati gue.” Selvi mulai menulis lirik lagu Malam ini begitu sepi Tak seperti biasanya Saat kau tak disampingku Kasih,aku merindukanmu Ku rindu pelukanmu Ku rindu segalanya tentangmu Namun aku tak tahu Apakah aku masih bisa merasakannya Ketika aku tahu apa yang terjadi denganmu sekarang Semoga kamu dengar jeritan hatiku ini Selvi kembali kuliah,dia dan Chelsea terlihat sedang asyik ngobrol di food court “ Apa Shiva udah sadar Sel ?” Selvi menggelengkan kepalanya “ Dia sekarang makin kurus Chel,gue khawatir sama kondisinya.” “ Daripada lo tungguin si Shiva mending lo sama gue aja.” Kata Fendy “ Lo jangan mulai lagi Fen,gue baru tahu kalau ternyata lo itu pagar makan tanaman.” “ Apa maksud lo Chel ?” “ Lo nggak usah berlagak bego,lo juga yang merusak rem sepeda motornya Shiva, sehingga Shiva mengalami kecelakaan ya kan ?” tuduh Chelsea “ Eh jaga tuh mulut,jangan sembarangan ngomong lo.” Bentak Fendy “ Apa yang dibilang sama Chelsea bener Fen ?” Tanya Selvi “ Emm… anu… itu nggak bener kok,lagian Shiva kan sahabat aku,nggak mungkin aku berbuat kayak gitu.” Kilah Fendy “ Ya udah kalau gitu,aku percaya sama kamu.” Kata Selvi ‘ Chel,lo ikut gue sebentar.” Fendy menarik lengan Chelsea “ Apaan sih lo ? lepasin lengan gue.” Fendy mengajak Chelsea ke belakang kampus “ Chel gue minta tolong sama lo,jangan sampai orang lain tahu masalah ini,nih gue ada duit 10 juta,anggap aja sebagai uang tutup mulut.” “ Sori ya,gue bukan tipe orang yang suka sama duit kayak beginian,lo ambil aja,asal lo tahu,sepandai-pandainya harimau menyembunyikan bangkai pasti akan ketahuan juga.” “ Mampus gue,kalau sampai mahasiswa lain,dosen dan rector tahu gimana ?” “ Nah itu masalah lo,jangan ngajak gue.” “ Lama-lama lo nyebelin juga,ngajak berantem lo ?” Fendy berancang-ancang untuk memukul Chelsea “ Lo pikir gue takut sama lo ? ayo pukul gue.” Fendy mengurungkan niatnya untuk memukul Chelsea “ Kenapa ? lo takut ?” “ Sayang Chel,lo cewek,kalau lo cowok pasti lo udah gue hajar abis-abisan “ Suatu saat perbuatan lo pasti ketahuan Fen.” Batin Chelsea “ Ke kelas yuk Chel.” Ajak Selvi Di kelas,dosen segera memulai mata kuliah “ Kok lo nggak kayak biasanya Sel ?” Tanya Steve,temen satu band Shiva “ Iya Sel,padahal kan ini mata kuliah kesukaan lo.” “ Mending kita ke rumah Shiva aja,soalnya gue juga belum jenguk dia.” Usul Steve “ Ya nggak apa-apa sih.” Hari Minggu mereka dating ke rumah Shiva “ Siang Mbak,tante ada ?” Tanya Steve pada Mbak Sari “ Oh Ibu ada di kamarnya Mas Shiva,langsung masuk aja Mas.” “ Ya udah,makasih ya Mbak.” Mereka menuju kamar Shiva “ Siang Tante.” Sapa Steve “ Eh,siang Stev,masuk aja.” “ Kita mau jenguk Shiva Tante.” Kata Farel “ Oh iya Tante,ini ada titipan dari temen-temen di kampus.” Steve menyerahkan sebuah amplop “ Apa ini ? kok nggak kelihatan Fendy,kemana dia ?” Tanya mama Shiva “ Fendy katanya lagi ada acara,jadi dia nggak ikut.” Kata Chelsea Steve menyenggol lengan Chelsea “ Ngapain lo bilang gitu ? lo nggak suka kalau si Fendy ikut ?” Tanya Steve “ Gue mau kasih tahu sesuatu ke lo.” “ Sesuatu ??? apaan sih ???” Steve penasaran “ Ayo ikut gue.” Ajak Chelsea,Chelsea mengajak Steve ke taman yang suasananya agak sepi “Stev,lo jangan kaget setelah lo denger penjelasan dari gue.” “ Iya,iya cepetan ngomong kenapa ? penasaran nih gue.” “ Fendy itu udah bikin Shiva kecelakaan.” “ HA ??? serius lo ?” Tanya Steve “ Iya,dia yang bikin rem motor Shiva jadi blong,lo jangan bilang siapa-siapa,cukup lo dan gue aja yang tahu masalah ini.” “Tenang aja,gue nggak akan bilang ke siapa-siapa kok.” “ Beneran ya ? gue pegang janji lo.” “ Dari mana aja kalian ?”Tanya mama Shiva “ Dari taman depan Tante.” Jawab Steve “ Oh ya udah,cepet masuk.” “ Ini bukan kasus yang ringan Chel,kita harus lapor ke polisi “ Percuma Stev,dia itu udah kompakan sama bokapnya buat membunuh Shiva.” “ Whatt ??? kok bisa gitu ? gimana ceritanya ?” “ Ntar juga lo pasti tahu kok.” “ Ya elah Chel,serius gue penasaran nih.” “ Sori gue belum bisa cerita,waktunya belum tepat Steve.” “ Terus kapan Chel ?” Tanya Steve “ Suatu saat nanti lo akan tahu.” Jawab Chelsea Mereka kembali ke kamar Shiva “ Wah,Tante tahu banget kalau kita lagi haus.” Celetuk Tito “ Dasar lo,malu-maluin tahu.” Steve gemes “ Biarin,gue haus tahu.” Kata Tito “ Tante,maafin Tito,emang kayak gitu anaknya.” Kata Chelsea “ Oh nggak apa-apa,Tante malah merasa terhibur sama kalian.” Hari berikutnya Fendy datang ke rumah Shiva,dia menuju ke kamar Shiva “ Gue kesini Cuma mau memastikan aja,lo masih hidup atau udah meninggal.” Kemudian mama Shiva masuk dan membawa minuman “ Aduh maaf Tante,Fendy ngerepotin ya ?” “ Ah nggak kok,ayo diminum,Tante tinggal dulu ya.” Kata mama Shiva Fendy menenggak air sirup yang ada di dalam gelas,sambil mematap Shiva dia berkata “ Ayo bangun jagoan,ini belum seberapa,katanya lo udah kebal,tap nyatanya lo malah koma.” Terdengar suara hp berbunyi,ternyata hp Fendy berbunyi “Oke bro gue cabut dulu,jangan lupa gue tunggu undangan lo,yaitu “UNDANGAN UNTUK MENGHADIRI ACARA PEMAKAMAN LO,HAHAHA.” Fendy pun pergi meninggalkan kamar Shiva Nggak lama Dokter datang bersama dengan Selvi “ Kondisi Shiva makin hari makin memburuk Bu.” “ Tolong lakukan suntik mati ke dia Dok.” “ Saya nggak bisa melakukan itu Bu.” “ Tolonglah Dok,saya nggak mau melihat dia menderita.” “ Tante,kita nggak boleh melakukan itu,itu adalah dosa Tante.” “ Tante tahu sayang,tapi Tante nggak mau dia menderita terus.” “Selvi tahu Tante,kita berdoa aja,semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat Shiva.” Namun beberapa saat kemudian Dokter dan perawat yang ada di kamar Shiva kebingungan karena jantung Shiva berhenti berdetak “ Apa yang terjadi dengan Shiva ?” “ Jantungnya berhenti berdetak,kami akan berusaha menolongnya.” Mereka berusaha menolong Shiva,lalu Dokter keluar “ Tuhan,kalau memang kau ambil Shiva aku ikhlas,biar dia nggak menderita lagi.” Gumam Selvi “ Gimana kondisi Shiva Dok ?” “ Maaf Bu,Mbak. Kami sudah berusaha menyelamatkan dia,tapi Tuhan berkehendak lain,dia meninggal.” Seketika itu juga seluruh badan Selvi terasa lemas,dia pingsan seketika Suasana pemakaman Shiva terlihat begitu menyedihkan,semua tampak larut dalam duka “ Sel,maaf,apa waktu Shiva masih di Rumah Sakit kamu sempat melihat bekas luka jahitan di pinggang Shiva ?” “ Iya Tante,emang kenapa ?” “ Shiva udah mendonorkan ginjalnya buat kamu.” “ Oh Tuhan,ternyata kamu adalah donor itu Shiva.” “ Dia sayang sama kamu,karena itu dia berani melakukannya.” Dan Selvi pun mengusap nisan Shiva “ Makasih sayang,kamu udah donorin ginjal buat aku,semoga kamu bahagia disana.”

Cerpen saya: Kehilanganmu

Cerpen saya: Kehilanganmu: Hari itu suasana di sebuah SMA terlihat begitu sepi,namun semua itu mendadak berubah ketika terdengar bel tanda istirahat bunyi,kantin yang tadinya sepi,mendadak ajadi ramai dengan anak-anak yang ingin membeli makanan ataupun membeli kue. Tampak 4 orang cewek,anak dari penyumbang dana terbesar sekolah,setelah memesan makanan mereka duduk. “ Uh…. Lagi-lagi mereka,sebel gue lihat mereka,dandanannya udah kaya orang mau main lenong”. “ Ya mereka kan beda sama lo,Alena”. Alena,18 tahun,cewek tomboy yang hobi banget kebut-kebutan alias balapan liar, seperti yang dilakukannya malan itu “ Lo makin keren aja,Len”. Puji Reno,sahabat Alena yang udah lama naksir Alena “ Len, ada yang mau kenalan sama lo”. Kata Aldo,kakak Alena “ Siapa Kak ? “. Alena penasaran “ Gue,kata seorang cowok. Nama gue Razy.” Seminggu setelah pertemuannya dengan Razy, Alena merasa ada yang berbeda dari Razy,dia curhat ke Anne,temen sekelasnya “ Ne,kemarin gue ketemu sama cowok,dia keren banget.” “ Siapa namanya Len ? dia cakep nggak ?” “ Kalau menurut gue sih wajahnya cakep,tapi kalau kepribadiannya gue belum tahu,kan masih baru berapa hari gue kenal sama dia.” “ Len,lo udah kerja pr Matematika belum ?.” Tanya Anne “ Kayaknya gue belum kerja,aduh gimana nih ? lo udah kerja An ?.” “ Boro-boro gue kerjain,orang pelajaran Matematika aja gue nggak bisa.” Kata Anne Nggak lama kemudian Bu Asty,guru Matematika masuk ke kelas “ Selamat pagi anak-anak!. Sapa Bu Asty.Coba sekarang kalaian keluarkan tugas yang Ibu berikan kemarin.” Bu Asty pun berjalan dan memeriksa pekerjaan anak-anak satu per Satu “ Alena,mana pekerjaan kamu, saya mau lihat pekerjaan kamu.” “ Mmh… maaf Bu Saya belum kerja pr itu,soalnya kemarin mama saya masuk Rumah Sakit. ” Kata Alena “ Kan bisa dikerjakan sambil kamu jagain mamamu Len,tapi ya udah Ibu maafkan kamu,lain kali jangan seperti itu lagi.” “ Ya Bu,lain kali saya pasti kerja pr kok.” Kata Alena “ Emang nyokap lo masuk Rumah Sakit Len ?” Tanya Anne “ sebenarnya nggak sih,tapi gue cari alasan aja biar tuh guru nggak marahin gue.” “ Pinter juga lo ngibulin guru.” Kata Anne “ Ya iyalah Alena gitu loh.” Jawab Alena santai Nggak lama kemudian bel pulang sekolah bunyi,Alena berjalan ke pintu gerbang sekolah “ kok nggak kelihatan motor lo di parkiran.” Tanya Reno, yang juga ternyata temen sekolah Alena “ Gue emang hari ini nggak bawa motor,motor gue lagi dipakai sama abang gue,jadi gue naik angkot deh.” Alena menuju ke pintu gerbang sekolah, dia kaget waktu sesosok cowok dengan motor ninja menghampirinya,namun tahulah dia setelah cowok itu membuka helmnya. “ Razy, ngapain kamu kesini ?” Tanya Alena “ Ya jemput kamulah Len.” Jawab Razy “ Emang kamu tahu kalau aku sekolah di sini dari siapa ?” Tanya Alena “ Dari kakak kamu.kakak kamu nyuruh aku jemput kamu.” “ Yang bener kamu , ntar aku tanyain kakakku loh.” “ Iya,cepetan naik ke motor aku.” Kata Razy “ Makasih ya Zy,kamu udah anterin aku.” Kata Alena,begitu dia sampai di rumah “ Iya, sama-sama.” Razy meninggalkan rumah Alena “ Ah,senengnya bisa pulang sama cowok secakep Razy.” Pikir Alena “ Ehem,lagi ngelamunin Razy nih ? ” Tanya Aldo Alena Cuma senyam-senyum aja denger kata-kata kakaknya Hari demi hari berlalu,persahabatan antara Razy dan Alena pun semakin akrab,keakraban itu membuat Reno cemburu, suatu hari mereka asyik nongkrong di sebuah café “ Len,aku merasa ada hal yang beda waktu aku deket sama kamu.” “ Kenapa Zy.” Tanya Alena “ Kamu tuh kaya mantanku dulu,oh ya ada yang pengen aku katakan sama kamu.” “ Apa itu ?” Tanya Alena “ Aku sayang banget sama kamu,aku mau kamu jadi pacarku.” Suatu malam,Razy sms Alena,tapi smsnya beda dari biasanya,kata-katanya puitis banget,sok-sok kaya Kahlil Gibran gitu Cinta adalah pengertian Cinta adalah kesetiaan Cinta adalah rela berkorban By : Razy Alena senyam-senyum baca sms dari Razy,dia pun membalasnya “ Ih,gombal banget kamu Zy.” Balas Alena “ Nggak Len, ini aku bener-bener serius.” Jawab Razy Malam Minggu tiba Razy ngajak Alena keluar Hari berikutnya,waktu Razy lagi asyik nongkrong di sebuah bengkel dia ketemu sama Reno “ Hei anak baru, sok banget lo,baru masuk aja udah jadian sama Alena.” “ Emang apa urusan lo kalau gue jadian sama Alena ?” Tanya Razy “ Hei yang harusnya jadian sama Alena tuh gue,bukan lo,karena Alena tuh suka sama cowok yang jago balap kaya gue.” Kata Reno “ O ya ??? emang seberapa kemampuan lo ?” “ Ow,lo nantangin gue,ok,ok besok kita balapan .” Malam harinya,ketika anak-anak yang lain asyik nongkrong,Razy dan Reno bersiap di arena balap,mereka nggak pakai alat pengaman sedikit pun Setelah Ratu (pacar Aldo) memberi aba-aba,dua cowok itu langsung melesat dengan motornya Razy berusaha mendahului Reno,tapi malang bagi Razy,di depannya ada mobil,tabrakan pun nggak terhindarkan.Razy terjatuh dari motor,kepalanya membentur aspal jalan “ Razy !!! teriak Reno,dia langsung menelpon Aldo “ Bang,gawat nih,Razy kecelakaan.” Kata Reno “Ok lo tunggu dulu,gue kesana sekarang.” Kata Aldo “ Kenapa kak .” tanya Alena “ Razy kecelakaan.” Kata Aldo Mereka segera ke tempat dimana Razy mengalami kecelakaan,dan segera membawa Razy ke Rumah Sakit “ Maaf Mas,Mbak,sebaiknya kalian nunggu di luar dulu.” Kata Dokter Alena mengintip dari balik kaca,terlihat perawat sedang membersihkan darah yang keluar dari luka di kepala Razy kemudian Dokter keluar “ Kak,udah,itu Dokternya udah keluar.” “ Gimana kondisi Razy Dok ?” tanya Aldo “ Dia mengalami pendarahan di otaknya,akibat benturan keras di kepalanya,pendarahan itu membuat darahnya sulit berhenti mengalir .” Aldo,Ratu, Alena,dan Reno yang masuk ke ruang ICU,melihat Razy yang terbaring nggak berdaya, berbagai alat medis menancap di tubuhnya untuk membantunya bertahan hidup “ Kenapa ini harus terjadi sama kamu? “ Alena memengang tangan dan membelai rambut Razy “ Do,mamanya Razy udah tahu belum kalau Razy kecelakaan.kalau belum,cepet kamu kasih tahu”. Kata Ratu “Aldo menghubungi mama Razy,mamanya segera ke Rumah Sakit “ Razy sekarang ada dimana Aldo ?” tanya mamanya “ Razy ada di ruang ICU,Tante,kalau tante mau lihat,biar saya yang anter.” Kata Aldo “ Kenapa nasib kamu harus kaya gini nak ?” Di sekolah Alena kelihatan murung “ Lo kenapa Len ?" Tanya Anne “ Cowok gue kecelakaan An,sekarang dia ada di Rumah Sakit.” Malamnya Alena ke Rumah Sakit,dia membuka korden dan lihat pemandangan sekitar “ Pemandangannya bagus,sayang kamu gak bisa lihat.” Kata Alena pada Razy yang masih koma “ Lena,kata Mama Razy,Tante kira kamu belum dateng.” “Iya tante,kebetulan Lena baru pulang sekolah.” “Oh kamu masih sekolah,tante kira kamu udah kuliah.” “ Tante,malam ini biar Lena aja yang jagain Razy.” “ Lho,kamu besok nggak sekolah nak?” “Lena besok libur ,Tante.” Malam semakin larut,Alena tertidur,dan di pagi harinya dia terbangun karena ada yang membangunkannya “Permisi Mbak,kami mau memeriksa kondisi Mas Razy.jadi Mbak keluar dulu sebentar aja” Dokter membuka perban di kepala Razy,terlihat luka lebar di kepalanya ,darah masih aja keluar dari luka itu,sementara perawat memeriksa selang infus di tangan Razy “Gimana kondisi Razy ,Dok ? ”. tanya Alena “Kondisinya masih kritis Mbak,selain ada pendarahan,Mas Razy juga mengalami kerusakan syaraf otak ,hal itu yang membuat dia kehilangan kesadarannya.” “Sampai kapan dia bisa bertahan,Dok ?” “Kami nggak bisa memastikannya ,Mbak ,kalau dia bisa melewati masa kritisnya mungkin dia bisa bertahan” “Jarang ada pacar yang kaya kamu .” “Kenapa Tante ?” “Kamu mau nemenin Razy di saat kondisinya seperti ini,dia bener-bener butuh kamu.” “Iya Tante,itu sudah jadi kewajiban saya,karena saya sayang sama Razy.” Kata Alena sambil membetulkan selimut Razy “ Tante rasa sejak Razy jadian sama kamu,ada yang sedikit berubah dari dia.” “ Apa itu,Tante ?” tanya Alena “ Dia udah mulai ada semangat buat jalanin hidup,dia juga mulai berpikiran buat nerusin kuliahnya.” Kata Mamanya “ Kenapa bisa gitu ? apa dia udah pernah pacaran ? ” tanya Alena “Dia pernah pacaran sama temen sekampusnya,tapi nggak lama dia putus,itu yang bikin dia gak semangat,yang ada di otaknya cuma balapan aja.” Hari demi hari berlalu,belum ada tanda kesembuhan dari Razy,kata Dokter kemungkinan Razy untuk sembuh sangat kecil,kalaupun sembuh dia akan kehilangan sebagian dari ingatannya “ Kamu harus bertahan Zy,aku tahu kamu pasti sembuh.” Bisik Alena di telinga Razy “ Kalau kamu mau pulang aja Len,kamu istirahat dulu,biar Tante yang jagain Razy.” Kata Mama Razy Alena pulang ke rumahnya dengan wajah yang kelihatan capek “ Gimana kondisi Razy Len ?” tanya Mama Lena “ Dia masih belum sadar ,ma.” Kata Lena “ Mama belum sempat kesana,oh ya,Chika ngundang kamu ke ulangtahunnya.” “ Lena nggak dateng,soalnya Chika nyuruh Lena ngajak Razy ma.” “ Udahlah kamu dateng aja.” Lena dan mamanya tiba di ulangtahun Chika “ Hai Len,gue udah nungguin lo dari tadi,oh ya mana Razy ?” tanya Chika,sepupu Alena “ Razy kecelakaan Chik.” Kata Alena “ Kok bisa sih,terus sekarang gimana kondisinya ?” “ Dia masih koma diRumah Sakit.” “ Lo ke Rumah Sakit kapan ? gue ikut ya!” “ Nanti gue kesana sama nyokap gue.” Chika pun ikut ke Rumah Sakit “ Kemarin gue lihat lo masih seger Zy,sekarang lo kayak gini.” “ Udah lebih dari seminggu dia belum sadar.” “ Lho Ibu mamanya Lena ya ?” “ Ibu pasti mamanya Razy.” Kata Mama Lena “ Razy belum juga sembuh,saya udah nggak kuat lagi membiayai pengobatannya.” Mamanya membelai rambut Razy “ Ibu nggak usah khawatir,saya akan bantuin biayanya,yang penting Razy bisa sembuh.” Hari ini adalah hari ulang tahun Razy,Alena merayakannya secara sederhana di Rumah Sakit “ Selamat ulang tahun ya Zy,.” Kata Aldo “ Selamat ulang tahun Zy,aku sayang kamu.” Alena mencium kening Razy Alena pun terharu,begitu juga dengan Razy,tanpa sadar ,keluar airmata dari mata cowok itu,dengan lembut Alena mengusap airmata Razy Malam tiba,,Alena masih di Rumah Sakit,Alena membayangkan saat-saat bersama Razy sebelum dia mengalami kecelakaan “ Aku nggak mau kehilangan kamu sayang.” Alena memeluk Razy Alena melamun,dia membuka hp,dilihatnya fotonya bersama Razy,sebelum Razy mengalami kecelakaan “ Tuhan beri kekuatan buat Razy,biar dia bisa melewati masa kritisnya.” Gumam Alena Paginya Alena menyempatkan diri pulang ke rumah,dia mencoba tidur,tapi dia nggak bisa memejamkan matanya “ Kamu nggak bisa tidur Len ?” tanya Mamanya “ Iya ma,Lena terus aja mikirin Razy.” Kata Alena “ Mudah-mudahan Razy cepet sembuh,soalnya mama mau ngajakin kamu,kakakmu sama Razy ke Bandung.” “ Beneran ma ???” tanya Lena “ Iya sayang,masa mama bohong sih.” Hari Minggu pagi,Alena pergi ke Rumah Sakit bersama dengan mamanya “ Hai Zy,selamat pagi.” Sapa Alena Nggak lama Dokter datang dan memeriksa kondisi Razy “ Pendarahan di kepala Mas Razy bisa dihentikan dengan jalan operasi.tapi operasi itu beresiko besar karena bisa membahayakan nyawanya.” “ Apa nggak ada jalan lain,Dok.” “ Hanya itu jalan satu-satunya Mbak.” “ Kalau memang itu yang terbaik Dok.” Kata Alena “ Kalau begitu besok pagi kami akan mengadakan operasi” Paginya Dokter sudah memulai operasi,Alena dan mama Razy tampak mondar-mandir di depan ruang operasi Sementara itu di ruang operasi “ Dok,panggil perawat,detak jantungnya berhenti.” “ Cepat siapkan alat kejut.” Perintah Dokter “ Baik Dok.” Kata perawat Dokter menekan dada Razy “ Gimana ? apa ada perubahan ?” “ Belum ada Dok,masih tetap seperti yang tadi.” Dokter kembali menekan dada Razy “ Ayo Mas,kamu pasti bisa bertahan.” Namun usaha itu gagal,Dokter keluar dari ruang operasi “ Gimana Razy,apa dia selamat ?” tanya mamanya “ Maaf Bu,kami sudah berusaha,tapi ternyata Tuhan berkehendak lain.” “ Jadi Razy ???” tanya Alena “ Iya Mbak,dia meninggal.” Alena menangis,namun dia berusaha mengikhlaskan kepergian Razy,dia janji nggak akan melupakan kenangannya bersama Razy

Malang,23 Desember 2011...

Cerpen saya: Miracle Of Love

Cerpen saya: Miracle Of Love: Suasana malam minggu di kota Jakarta hari itu memang terasa berbeda bagi Gilang,karena cowok yang bekerja sebagai executive produser di salasalah satu stasiun televisi swasta ini,karena dia mesti ngerjain sesuatu ( ceile Syahrini banget) “ Udah selesai belum kerjaan kamu ?” tanya Risty,pacar Gilang “ Belum, masih banyak nih ?” “ Lang,aku pulang dulu,udah sore nih .” kata Risty “ Mau pulang sama siapa ? naik angkot ?” “ Iya,emang mau naik apa ?” kata Risty “ Nggak,aku anterin kamu ?” kata Gilang “ Lha terus kerjaan kamu gimana ?” tanya Risty “ Udah,yang penting aku anterin kamu dulu Ris.” Kata Gilang Gilang pun mengantar Risty sampai ke depen rumahnya “ Makasih ya Lang.” kata Risty “ Nggak mampir dulu Lang ?” tanya papa Risty “ Makasih Om,soalnya Gilang mesti balik ke kantor lagi.” Kata Gilang Nggak lama,Gilang sampai di kantornya “ Ah,abis nganterin pacar,sekarang kerja lagi deh .” kata Gilang “ Lo mah bisa refreshing,gue dari tadi di depan computer melulu.” Kata Razy “ Ya derita lo kali,hehe.” Kata Gilang “ Awas lo ya.” Kata Razy.dia mengelitiki badan Gilang “ Udah,gue nyerah,gue nyerah.” Kata Gilang Risty baru aja selesai mandi,habis mandi dia istirahat di kamar,dan Risty tertidur,dalam tidurnya dia mimpi kalau Gilang kecelakaan “ Astaga,gue mimpi apa tadi ?”Pikir Risty,dia lalu telpon Gilang “ Kamu nggak apa-apa Lang ? tanya Risty “ Aku nggak apa-apa Ris,udah kamu tenang aja.” Risty mencoba memejamkan matanya,tapi dia nggak bisa tidur sampai pagi,dia menceritakan mimpi itu ke mama dan Rika,adiknya “ Udah Mbak,mimpi tuh Cuma bunga tidur aja,Mbak udah berkali-kali mimpi kayak gitu,tapi Mas Gilang nggak apa-apa kan ?” kata Rika “ Iya sih,tapi Mbak tetep aja takut Rik.” “ Itu tandanya kamu butuh refreshing Ris,gimana kalau abis sarapan ini mama ajak kamu sama Rika ke mall.” Kata Mamanya “ Wah boleh juga tuh.” Kata Rika Sementara itu Gilang siap-siap mau berangkat kerja,dia lagi nyiapin mobilnya “ Kok tumben pakai mobil Mas,biasanya pakai motor.” Tanya Pak Sopir “ Lagi pengen aja Pak,udah lama nggak bawa mobil.” Kata Gilang “ Saya yang nyupir ya Mas.” “ Nggak usah Pak,Gilang bisa bawa sendiri kok.” Habis ganti baju,cowok keren berambut merah yang punya tindik di kedua telinganya ini langsung berangkat kerja “ Duh jalan di Jakarta nggak pernah sepi ya!” pikir Gilang Tiba-tiba sebuah motor menyenggol mobil Gilang,dia nggak bisa mengendalikan setir,mobilnya bertabrakan dengan mobil lain,Gilang terlempar keluar dari mobilnya “ Apa yang terjadi sama gue ? itu ada apa ya kok ramai banget ?” pikir Gilang,dia melihat apa yang terjadi,dia terkejut dengan apa yang dia lihat “ Pak,apa yang terjadi sama saya ?” tanya Gilang ketika petugas mengangkat tubuhnya ke ambulans Setibanya di Rumah Sakit,mama dan papaGilang datang “ Pa,ma ini Gilang.” Kata Gilang Namun keduanya nggak mendengar kata-kata Gilang,dia berusaha memegang badan mereka “ Apa yang terjadi ? kenapa gue nggak bisa pegang badan nyokap-bokap gue ? “ Gimana kondisi Gilang Dok ?” tanya Papanya “ Kondisi Gilang kritis,karena benturan keras,dia mengalami pendarahan di otaknya.” Kata Dokter “ Apa saya bisa lihat kondisi dia ?” kata Mamanya “ Bisa Bu,Ibu bisa lihat dia di ICU.” “ Makasih Dok.” Kata Mamanya Mamanya masuk ke ruang ICU “ Gilang,ini mama,sayang.”kata Mamanya “ Gimana kondisi dia ma ?” tanya papanya “ Papa masuk aja sendiri,mama nggak tega lihat dia ?” Nggak lama,Risty dateng ke Rumah Sakit “ Ris,ini aku,kamu nggak denger suara aku ?” teriak Gilang “ Tante,Risty memeluk mama Gilang sambil nangis,gimana kondisi Gilang.?” “ Kamu lihat sendiri di ruang ICU,Tante nggak tega lihat Gilang.” Risty menuju ke ruang ICU “ Gilang,apa yang terjadi sama kamu ?” kata Risty “ Apa yang sebenernya terjadi sama gue ? Gilang memandang kedua tangannya “ Lo cuma roh yang nggak punya badan,jadi lo terhalang oleh dimensi.” “ Siapa lo ?” tanya Gilang “ Gue adalah malaikat pelindung lo ?” “ Malaikat pelindung ??? apa lo tahu sekarang dimana badan gue ?” “ Badan lo sekarang masih koma di ICU.” Gilang pun berlari ke ruang ICU,dia nggak percaya dengan apa yang dia lihat “God, I do not believe what I saw.” Pikir Gilang Risty masuk ke ruang ICU,Gilang melihatnya “I love you, I'm sure you'll get through this ordeal.” Kata Risty sambil memegang tangan Gilang Besoknya,Risty kerja,dia merasa kesepian tanpa kehadiran Gilang “ Kamu nggak akan kesepian,cantik,ada abang disini.” Kata Rio “ Lo nggak usah sok perhatian,lo nggak akan bisa gantiin Gilang.” “ Lo yakin banget,padahal Gilang udah nggak ada harapan buat hidup.” “ Jangan macem-macem lo,atau lo gue hajar,pergi lo.” “Yeah,gue pergi,tapi suatu saat lo bakal jatuh cinta sama gue.” “ Nggak akan,gue nggak akan pernah jatuh cinta sama lo.” Sudah 2 bulan Gilang belum sadar dari koma,namun mamanya meminta agar Gilang dirawat di rumah aja,belum ada perkembangan dari kondisinya “ Kita harus berbuat apalagi pa ? semua cara udah kita tempuh biar Gilang sembuh.” Sementara itu Risty termenung di kamarnya sambil memeluk boneka beruang pemberian Gilang “ I miss you,seandainya aja kamu ada disini Lang.” gumam Risty “Mbak,aku tahu Mbak kangen sama Mas Gilang.” “ Iya Mbak kangen banget sama dia, Mbak minta kamu doain Mas Gilang ya !!!” “ Pasti Mbak,aku pasti doain Mas Gilang,biar cepet sembuh.” “ Makasih ya Rik,kamu baik banget.”Risty memeluk adiknya Nggak lama hp Risty berbunyi,ternyata mama Gilang menelpon ,mama Gilang nyuruh ke rumahnya “ Sore Om,sapa Risty.Tante dimana Om ?” tanya Risty begitu dia sampai di rumah Gilang “ Tante ada di kamar Gilang,kamu masuk aja.” Risty menuju ke kamar Gilang “ Ris,kalau lihat kondisi Gilang sekarang,tante khawatir kalau kamu akan ninggalin Gilang dan menikah sama cowok lain.” Kata Mama Gilang “ Nggak Tante,saya nggak akan ninggalin Gilang kok.” Kata Risty “ Kamu memang gadis yang setia.” Kata Mama Gilang Risty menatap Gilang yang terbaring koma,dia pun mencium kening Gilang,dan keajaiban terjadi,perlahan-lahan mata Gilang mulai terbuka “ Gilang,kamu udah sadar ! makasih Tuhan.” Risty memeluk Gilang “ Apa yang terjadi sama aku Ris ? kepala aku pusing banget” Gilang mencoba bangun “ Jangan banyak gerak dulu.kamu belum sembuh total.” Kata Risty Beberapa minggu kemudian, Gilang dinyatakan sembuh,dia kembali bekerja,dan hari ini dia menjadi bintang tamu di salah satu acara “ Selamat malam pemirsa,ketemu lagi dengan saya,kali ini bintang tamunya berbeda dari yang lain,langsung aja kita panggil Gilang,produser kita.” “ Hai bro,gimana kabar nih ?” “ Baik-baik aja sih ?” “ Lang,gue mau tahu nih,gimana sih kronologi kecelakaan lo ?” “ Awalnya gini,pagi hari kan seperti biasa,gue berangkat kerja,gue bawa mobil sendiri,jalan lagi macet waktu itu,tiba-tiba ada motor nyenggol mobil gue,gue nggak bisa menguasai setir,mobil gue nabrak pohon,abis itu gue nggak inget apa-apa lagi.” “ Katanya kecelakaan yang lo alami parah banget,sampai bikin lo mengalami gegar otak serius.” “ Iya,bisa dibilang gitu sih .” “ Sori ya,bisa lo tunjukkin luka di kepala lo ?” Gilang membuka topinya,dia memperlihatkan lukanya yang masih terbalut perban “ Apa yang buat lo bisa sadar dari koma ? padahal lo koma lebih dari satu bulan” “ Cinta sejati dari cewek gue,ciee,nggak Cuma itu.cinta dan kasih sayang dari bokap-nyokap gue juga bikin gue bisa bertahan Cinta memiliki keajaban yang memang luar biasa,oleh karena itu.jangan pernah mempermainkan cinta ya.

Malang,30 Desember 2011

Cerpen saya: Kierra

Cerpen saya: Kierra: Hujan hari itu turun dengan derasnya,tampak beberapa mahasiswa tengah berteduh sambil menunggu hujan reda,terlihat 3 mahasiswa yang tengahmahasiswa yang tengah bercanda sambil menunggu hujan reda,mereka adalah Kiera,Dan,Raeshard,mereka bersahabat sedari SMP “ Kamu nggak pulang Ki ? ntar keburu hujan lagi.” Kata Dan,cowok cakep ini mempunyai pesona bagi para cewek,terutama saat menatap matanya yang begitu indah “ Iya,ni aku mau pulang kok.” Jawab Kiera “ Ngomong-ngomong kamu pulang sama siapa ?” Tanya Raeshard “ Aku sama Mas Vano.” Kiera berjalan ke depan kampus Di depan kampus,Kiera menelpon kakaknya itu “ Mas,jadi jemput aku nggak ?” “ Kayaknya nggak deh.” Jawab Vano “ Kok nggak jadi sih ?” tanya Kiera “ Aku masih banyak kerjaan Ki,kamu naik taksi aja.” “ Ya udah kalau gitu Mas.” Kiera menutup teleponnya Disaat yang bersamaan Raeshard keluar dari kampus,dia bersama Dan “ Hai Ki,kok belum pulang ?” Tanya Raeshard “ Mas Vano masih sibuk,aku disuruh pulang naik taksi.” “ Jangan naik taksi Ki,aku bisa anter kamu.” Kata Raeshard “ Emm… makasih deh,tapi Dan udah mau anter aku.” “ Ya udah deh kalau gitu.’ Kata Raeshard “ Rae,gue duluan ya,kasihan ntar Kiera kelamaan nunggu deh.” Pamit Dan Raeshard tidak menjawabnya,dia buru-buru keluar “ Ni anak,gimana sih kok gak dijawab.” Gumam Dan “ Mungkin dia nggak dengar kali.” Kata Kiera Raeshard pulang ke rumahnya,kayaknya sih dia marah “ Lo kenapa sih ? baru pulang udah marah-marah ?” tanya Rasya,sepupu Reshard “ Denger ya !!! gue marah atau nggak itu bukan urusan lo !!!” Raeshard menuju ke kamarnya,dia mengambil fotonya saat masih SMA,dia lihat Dan ada disampingnya “ Lihat aja apa yang akan terjadi kalau lo terus-terusan deketin Kiera.” Batin Raeshard Besoknya di kampus,Raeshard bertemu Dan “ Pagi bro,udah kerja tugas sosiologi belum ?” “ Gue udah kerja atau belum itu bukan urusan lo !!!” Bentak Raeshard “ Maksud lo apa sih ? ditanya baik-baik malah marah.” “ Maksud gue,kenapa lo deketin Kiera ? lo suka ya sama dia ? jangan ngimpi deh bisa pacaran sama Kiera.” Kata Raeshard “ Lo ternyata lama-lama nyebelin juga ya,ngajak berantem lo ?” “ Berantem ??? lo pikir gue takut sama lo.” Teriak Raeshard “ Kalian emang nggak punya malu,kalian udah mahasiswa,masih aja berantem kayak anak SD.” Teriak Kiera yang membuat dua cowok itu kaget “ Ya udah kita minta maaf.” Kata Raeshard Sepulang kuliah Dan bersama Kiera ngobrol di food court kampus “ Ki,kamu mau tahu nggak apa yang aku rasain ?” tanya Dan “ Emang kamu ngerasain apa Dan ?” “ Ki,aku cinta sama kamu, dari SMP aku udah memendam perasaan ini.” Dan memegang tangan Kiera Dari kejauhan Raeshard melihatnya,bertambah cemburu lah hati Raeshard “ Sialan tuh anak,gue harus kasih pelajaran ke dia.” Pikir Raeshard Raeshard pun menunggu di depan tempat parkir motor,dia menyiapkan rencananya untuk mencelakai Dan “ Hai,Rae,mana motor lo tumben nggak bawa motor.” “ Motor gue lagi di bengkel,gue pulang bareng lo nggak boleh ?” “ Boleh,naik aja.” Kata Dan “ Biar gue aja yang bawa motor,lo kan capek.” Rae mengendarai motor dengan kecepatan tinggi “ Lo gila ya ini udah kelewat batas tahu.” Kata Dan “ Lo tenang aja,nggak usah panik.” Kata Rae santai Rae nggak menyadari,di depannya ada pohon “ Rae,awas,di depan ada pohon !!!” teriak Dan Rae nggak bisa mengendalikan motor,tabrakan pun terjadi,kedua cowok itu terjatuh “ Lo udah sadar ?” tanya Acha “ Apa yang terjadi sama gue ? gue dimana kok gelap” tanya Rae “ Lo kecelakaan,ini di Rumah Sakit.” “ Lo dimana Cha ?” “ Gue disamping lo ?” “ Mana ??gue nggak bisa lihat apa-apa.” “ Kata Dokter lo buta Rae.” “ Nggak,ini nggak mungkin,mana Dan ?” tanya Rae “ Dan koma,dia ada di ruang ICU.” Rae meninggalkan ruangannya,dia berusaha mencari jalan dengan meraba-raba “ Rae,tunggu gue,lo mau kemana ?” “ Gue mau ke ruang ICU.” Sementara itu,Kiera dan Dessy tengah menunggu di depan ruang ICU “ Gimana kondisinya Dok ?” tanya Dessy “ Dan mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di otak, pendarahan ini membuat dia mengalami gegar otak yang cukup fatal,hal ini yang membuat dia nggak sadarkan diri.” Kata Dokter “ Apa kita boleh lihat dia Dok ?” tanya Kiera “ Kalian tunggu sebentar dulu.” Kata Dokter Kiera berusaha mengintip dari jendela,dia melihat dua perawat,yang satu tengah memasang peralatan medis di tubuh Dan, agar dia bisa bertahan hidup,sementara satunya tengah menutupi sebagian tubuh Dan dengan selimut “ Suster, apa kita boleh masuk ?” tanya Kiera “ Boleh, tapi kalian harus menggunakan baju khusus,saya sarankan hanya dua orang yang masuk,dikarenakan kondisi pasien masih koma.” Kiera pun masuk ke ruang ICU,kondisi Dan sangat memprihatinkan,alat medis terpasang hampir di sekujur tubuhnya,dia kelihatan lemah nggak berdaya “ Kamu harus bertahan honey,aku tahu kamu anak yang kuat, kamu pasti bisa melewati semuanya.” Kiera membelai rambut Dan Dokter pun masuk ke ruang ICU “ Darah yang keluar dari kepala Dan cukup banyak,saya khawatir dia akan kehilangan banyak darah.” Dokter memegang sebuah tempat,tempat itu berisi darah segar yang keluar dari kepala Dan Nggak lama kemudian,Kiera bertemu Raeshard “ Rae,kamu udah sadar,syukur deh”. Kiera berusaha tenang,namun dia nggak bisa menyembunyikan kesedihannya “ Kamu dimana Ki ? tanya Raeshard “ Aku di depan kamu,kamu nggak lihat aku ?” tanya Kiera “ Aku buta Ki,aku nggak bisa lihat apa-apa, aku mau ketemu Dan.” Kiera mengajak Raeshard ke ruang ICU “ Rae,Dan masih…..” “ Aku udah tahu kondisi Dan Ki.” “ Ini salah gue, kenapa lo yang harus jadi korban Dan. ?” Pikir Raeshard “ Kenapa lo ?” tanya Acha “ Gue emang bukan sahabat yang baik Cha.” Kata Rae “ Maksud lo apa Rae ?” “ Dan nggak akan kecelakaan kalau nggak gara-gara gue,seharusnya gue yang ada di ruang ICU,bukan Dan.” Sesal Rae “ Rae,ini musibah,bukan salah lo.” Ucap Acha “ Jangan bilang kata itu,lo tahu Dan sekarang terbaring koma,dia koma gara-gara gue,lo tahu itu !!!” Bentak Rae Kiera memegang tangan Dan,selang infus yang tertancap di tangan Dan masih mengalirkan cairan ke tubuhnya,kepala Dan juga masih terbalut perban “ Aku nggak mau lihat kamu menderita Dan,kamu harus berjuang untuk tetap hidup, aku nggak mau kehilangan kamu.” Bisik Kiera di telinga Dan Airmata keluar dari mata Dan, Kiera mencium kening Dan Keesokan harinya,saat Raeshard sedang istirahat,Dokter masuk “ Ada kabar baik Rae.” “ Kabar baik ??? apa itu Dok.” “ Ada donor mata buat kamu,jadi besok kamu bisa langsung dioperasi.” “ Siapa dia Dok ?saya pengen tahu.” Ujar Raeshard “ Saya nggak bisa memberitahukannya nanti kamu juga akan tahu siapa dia.” Kata Dokter Raeshard pun menjalani operasi, setelah operasi,Dokter menutup kedua mata Raeshard “ Saya akan membuka perban ini setelah dua minggu.” Kata Dokter Rae selesai menjalani operasi,dia ada di taman belakang Rumah Sakit “ Gimana kondisi Dan Ki.” Kiera nggak menjawab pertanyaan Rae,airmatanya keluar “ Apa yang terjadi sama Dan ?” pikir Rae Dua minggu kemudian,Dokter membuka perban di mata Rae, dia nggak melihat Dan “ Mana Dan kok gue nggak lihat dia.” Semua terdiam saat mendengar pertanyaan Rae “ Rae,sebenernya mata itu adalah mata Dan,dia udah meninggal.” Airmata mengalir di pipi Kiera “ Apa ??? jadi Dan adalah donor mata gue.” Rae,termenung di depan kamarnya “ Ternyata hati lo begitu mulia,padahal gue yang bikin lo meninggal,tapi lo masih mau donorin mata buat gue.” Pikir Rae Rae sudah diperbolehkan keluar dari Rumah Sakit,dia pergi ke makam Dan “ Maafin gue Dan,gue tahu gue yang salah,bukan lo.” Isak Rae Rae pun menyadari,kini Dan telah pergi untuk selamanya “ Selamat jalan sob,raga lo emang udah pergi,tapi jiwa lo akan selalu hidup di mata gue.” ...

Cerpen saya: Sheilla

Cerpen saya: Sheilla: Hari itu hujan deras tengah mengguyur pusat kota,namun itu nggak menyurutkan niat warga kota untuk menyaksikan kejuaraan balap tingkatdaerah yang saat itu tengah digelar,di salah satu tenda,tampak Edwin Daffryan,salah satu pembalap muda yang cukup difavoritkan untuk menjadi juara “ Daf,semangat ya,jangan mau kalah sama lainnya.” Seru Vano “ Ya iyalah,Daffry gitu loh.” Jawab Daffry “ Daf,mending kamu jangan turun buat balapan deh.” Kata Sheilla,pacar Daffry “ Lho emang kenapa Sheill ? kamu nggak usah takut,balapan itu udah jadi kegiatan aku.” “ Tapi Fry,perasaan aku nggak enak,semalam aku ngimpi kamu kecelakaan.” “ Sheilla, mimpi itu cuma bunga tidur aja.” Kata Daffry “ Apa yang dikatakan Daffry bener La, lo nggak usah khawatir.” “ Eh,ngomong-ngomong kok gue jadi ikutan khawatir ya.” Celetuk Ryo “ Aduh,kok percaya sama ngimpi begituan sih,lo lihat kan,peralatan yang gue tuh udah aman,standar internasional Mas Bro.” Kata Daffry “ Masalahnya bukan itu Daf,gue…” “ Udah deh,mending jangan bahas masalah ini lagi,gue nggak mau konsentrasi gue kegangu sama masalah beginian.” ,Sebelum balapan Daffry menyempatkan berfoto dengan Sheilla “ Daf,aku khawatir banget sama kamu.” “ Iya Sheil,aku tahu,kamu pasti khawatir sama aku.” “ Aku nggak mau kejadian itu terulang lagi,dulu kakakku meninggal di sirkuit balap,sekarang aku nggak mau kejadian itu menimpa kamu.” “ Harap para peserta segera bersiap,karena balapan akan segera dimulai.” Daffry memasang helmnya,dia memeluk Sheilla “Udah jangan khawatir sama aku,aku pasti hati-hati kok,percaya deh sama aku.” Balapan dimulai,Daffry ada di urutan paling depan “ Lo kenapa sih diem aja ? tuh Daffry ada di urutan depan.” Kata Dara “ Iya nih,kasih semangat dong biar dia bisa pertahankan posisinya,kalau berhasil kan dia bisa jadi juara.” Kata Vano “ Dara,Vano. Gue nggak mentingin dia juara ,yang lebih penting itu keselamatan dia,bukan juara atau nggak Daffry mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi,tiba-tiba motor lain melaju dan menyenggol motornya,Daffry nggak bisa mengendalikan motornya,dia terjatuh,kepalanya membentur pembatas lintasan “ Astaga,apa yang terjadi ?” Vano turun dari tribun penonton dan menghampiri Daffry “ Daf,bangun,lo nggak apa-apa kan ?” tanya Vito,mekanik motor yang biasa menangani motor Daffry “Jangan-jangan dia nggak sadarkan diri,Van coba lo buka helm dia.” Kata Ryo Vano membuka helm Daffry,ternyata Daffry nggak sadarkan diri,darah mengalir dari kepalanya “ Kita harus bawa dia ke Rumah Sakit,mana ambulancenya ?” tanya Sheilla “ Ambulancenya nggak ada La.” Kata Dara “ Terus kita mesti gimana ?” “ Kita harus nunggu lima menit lagi.” “ Da,lo tahu nggak,ini tuh masalah nyawa,kalau sampai telat bisa bahaya.” Kata Sheilla “ Udah,kita pakai mobil gue.” Kata Vano “ Lo yakin Van ?” tanya Dara “ Kita harus bergerak cepat,kalau nggak bisa bahaya.” Mereka masuk ke dalam mobil Vano “ Sabar ya Daf,sebentar lagi kita sampai di Rumah Sakit.”Sheilla memeluk Daffry Mereka tiba di Rumah Sakit,perawat membawa Daffry ke ruang tindakan “ Maaf Mas,Mbak silahkan menunggu di luar dulu.” “Lo kasih tahu bokap-nyokapnya dia Yo.” KataVito Nggak lama kemudian papa-mama Daffry datang “ Gimana kondisi Daffry No ?” tanya mama Daffry ke Vano “ Kita belum tahu kondisi Daffry Tante,Dokternya belum keluar.” Mama Daffry memandang Sheilla dengan tampang sinis Dokter pun keluar dari ruangan “ Gimana kondisi anak saya ?” “ Kondisi Daffry kritis Bu,dia mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di otaknya,hal ini yang membuat dia kehilangan kesadarannya.” Mama Daffry kemudian memandang Sheilla dengan tatapan sinis “ Ini semua gara-gara kamu,kalau Daffry nggak pacaran sama kamu,ini nggak akan terjadi.” “ Ini musibah Tante,saya juga nggak tahu kalau bakal kayak gini.” Jawab Sheilla “ Jangan bohong kamu,saya tahu apa yang ada dipikiran kamu.” Bentak mama Daffry “ Udah ma,mending kita lihat kondisi Daffry.” Mereka masuk ke ruangan,mamanya terkejut melihat kondisi Daffry “ Kenapa jadi kayak gini nak ?” Nggak lama kemudian Sheilla masuk “ Gimana kondisi Daffry,Tante ?” tanya Sheilla “ Udah puas kamu ? Udah puas lihat kondisi Daffry ??? bentak mama Daffry “Udah ma,ini Rumah Sakit kita keluar aja.” “Ini salah aku Daf,ini salah aku.” Sheilla menangis “ Udah La,udah jangan nangis.” Hibur Dara “ Seandainya aku bisa gantiin kamu Fry.” Sheilla membelai rambut Daffry Sementara itu diluar papa-mama Daffry tengah berbicara “ Mama nggak mau kehilangan Daffry pa,dia anak kita satu-satunya .” Mereka menuju ke ruang ICU “ Sheilla kamu dimana ?” erang Daffry yang membuat mamanya terbangun “ Kenapa sayang ? mama disini nak.” “ Aku pengen ketemu kamu.” “ Kenapa dia ma ?” tanya papanya “ Dia mengigau pa,dia pengen ketemu sama anak itu.” “ Maksud mama si Sheilla ?” “ Iya pa.” “ Ma tolong pertemukan mereka, apa mama nggak lihat kondisi Daffry sekarang ???” “ Sheilla,temenin aku.” Daffry kembali mengigau “ Sampai kapanpun mama nggak mengizinkan Daffry ketemu Sheilla,Sheilla yang bikin Daffry kayak gini.” Mamanya keluar Besok paginya,Dokter datang dan memeriksa Daffry “ Apa ada perkembangan dari kondisinya ?” “ Belum ada Bu,kondisinya masih sama seperti kemarin,malah semakin menurun.” “ Maksud Dokter ” tanya mamanya “Pendarahan otak yang dialami Daffry cukup parah,dia sudah cukup banyak kehilangan darah,kita harus mempersiapkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi.” Malamnya Daffry kembali mengigau,dia memanggil nama Sheilla “Udah ma,pertemukan mereka,mama nggak ingat apa kata Dokter tadi ?” “ Mungkin papa ada benarnya juga,kalau gitu besok kita ajak Sheilla kesini Sheilla pun datang ke Rumah Sakit “ Sheilla,sebelumnya tante minta maaf ke kamu,tante udah menganggap kamu yang nggak-nggak.” “ Nggak apa-apa kok Tante.” Jawab Sheilla “ Sheil,Tante mau minta tolong sama kamu.” “ Minta tolong apa , Tante ?” “ Tolong kamu temui Daffry nak.Tante mohon.” Mama Daffry membuka pintu ruang ICU “ Sheilla melihat Daffry yang terbaring koma,alat-alat medis juga masih terpasang di tubuhnya,badan Daffry terlihat makin kurus “ Dia sangat membutuhkan kamu.Dia pengen kamu ada disampingnya.” Kata mama Daffry Daf,ini aku Sheilla,aku tahu kamu pasti bisa bertahan.” Sheilla memegang tangan Daffry,selang infus masih tertancap di tangan Daffry “ Kamu harus berjuang untuk hidup Daf,banyak orang pengen kamu sembuh,mereka sayang sama kamu.” Airmata keluar dari mata Daffry,dan Sheilla pun mencium kening Daffry “ Tante mohon kamu mau bantu Tante untuk merawat Daffry.” “ Pasti Tante,saya akan merawat Daffry.” Dengan sabar Sheilla merawat Daffry,dia melepas kaos yang dipakai Daffry,dia mengambil bantal yang dipakai Daffry,terlihat ada noda darah di bantal itu, dia mengganti bantal itu dengan bantal baru,dengan hati-hati dia meletakkan kepala Daffry yang masih terbalut perban di bantal itu,Sheilla juga merapikan selimut yang menutupi sebagian tubuh Daffry “ Aku pulang dulu ya,besok aku masih ada kuliah.” Bisik Sheilla di telinga Daffry Sheilla keluar dari ruang ICU dia menoleh,Sheilla nggak tega meninggalkan Daffry yang masih belum sadarkan diri Berita tentang Daffry yang mengalami kecelakaan saat balapan menyebar,berita itu juga di dengar oleh bos papanya di kantor, saat dia pergi ke Rumah Sakit,dia ketemu papa Daffry “ Permisi Pak,saya dengar Daffry masuk Rumah Sakit karena kecelakaan, gimana kondisinya ?” “ Kondisi dia kritis Pak.” Jawab papanya Kemudian papanya mengantar si bos untuk melihat kondisi Daffry “ Kami udah nggak mampu lagi untuk membiayai pengobatannya.” “ Bapak dan Ibu nggak usah khawatir,biar saya yang menanggung semua biaya pengobatan Daffry.” Akhirnya,setelah lebih dari satu bulan koma dan nggak sadarkan diri,Daffry menghembuskan nafas terakhirnya.Seminggu setelah kematian Daffry ,Sheilla pergi ke sirkuit,dia melihat motor Daffry masih terparkir,motor itulah yang mengantarkan Daffry menjadi juara dua tahun berturut-turut,kini sang juara itu telah pergi dan dia kini sudah tenang dalam tidur panjangnya yang abadi ...

Cerpen saya: Izinkan Aku Mencintaimu

Cerpen saya: Izinkan Aku Mencintaimu: Hujan hari itu turun dengan derasnya,di sebuah SMP tampak beberapa siswa tengah berteduh sambil menunggu hujan reda,terlihat 3 orang siswayang tengah bercanda sambil menunggu hujan reda “ Duh hujannya kok nggak terang sih ?” “ Sabar kenapa Pak ?” “ Iya nih si Iraz gak sabaran banget.” “ Nathan,Christy,bukannya gue gak sabaran,masalahnya gue udah laper,pengen makan.” Nggak lama kemudian hujan pun reda,mereka bertiga segera menuju ke tempat parkir sepeda,saking asyiknya mengendarai sepeda,tanpa sengaja Iraz menerjang tanah berlumpur,sehingga Lumpur itu mengenai baju Christy,pacarnya “ Ups, maaf,aku nggak sengaja,sini aku bersihkan.”kata Iraz Iraz membersihkan baju Christy,dan Nathan melihatnya dengan tampang yang sepertinya kurang suka dengan perlakuan Iraz Menjelang sore,Iraz baru sampai di depan rumah,setelah memarkir sepedanya,Iraz masuk ke dalam rumah “ Dari mana kamu,jam segini kok baru pulang ?” tanya papanya “ Nunggu hujan pa,soalnya tadi hujannya deres banget” “ Raz ada yang perlu papa bicarakan sama kamu.” “ Tentang apa pa ?” tanya Iraz “ Sepertinya kita harus pindah ke Bandung.” “ Kenapa pa ?” “ Papa ditugaskan untuk bekerja di sana.” Iraz kaget dengan kata-kata papanya,dia nggak mau pindah ke Bandung Di sekolah Iraz terlihat murung dan nggak seperti biasanya “ Kenapa lo ?” tanya Nathan “ gue harus pindah ke Bandung,tapi gue nggak mau ninggalin kalian.” “ Serius lo ? kapan lo berangkat ?” “ Mungkin minggu depan gue berangkat ke sana Than.” Iraz pun berangkat ke Bandung,sebelum itu dia berpamitan ke temannya “ Hati-hati ya,inget kalau suatu saat lo balik lagi jangan lupa mampir ke tempat kita.” “ Pasti lah,gue gak akan lupa.” Jawab Iraz Hari berganti dengan cepat,nggak terasa,kini Iraz sudah berumur 21 tahun,dia bekerja sebagai penyiar radio “ Anak kita sekarang sudah berumur 21 tahun pa,nggak kerasa ya pa.” kata mamanya “ Iya ma,tapi papa khawatir sama dia ma.” “ Khawatir kenapa pa ?” “ Ma,mama inget nggak waktu Iraz masuk Rumah Sakit ? Dokter mengatakan kalau Iraz menderita radang otak.” “ Emang kenapa pa ?” “ Dokter mengatakan kalau usia Iraz hanya sampai usia 21 tahun saja.” Kata papanya “ Umur gue nggak akan lama lagi.” Gumam Iraz Kemudian dia turun untuk menemui papa mamanya “ Pa,ma Iraz boleh minta izin nggak ?” “ Papa,mama kan tahu kalau umur Iraz nggak akan lama,nah mumpung masih ada kesempatan,Iraz pengen balik ke Jakarta lagi Iraz pun berangkat ke Jakarta,papa mamanya ngantar dia sampai ke Bandara “ Jaga diri kamu baik-baik.” Pesan papanya Sesampainya di Jakarta,Iraz menuju ke rumah Christy,dia mengetuk pintu “ Maaf bisa ketemu sama Christy ?” tanya Iraz “ Oh bisa,sebentar ya Mas,silahkan duduk.” Nggak lama kemudian Christy keluar “ Iraz…., ya ampun aku kangen sama kamu.” “ Sama,aku juga Christ,kamu makin cantik aja.” “ Gimana, apa cita-citamu jadi Dokter udah keturutan ?” “ Nggak,Ty,waktu aku ikut tes masuk ke fakultas kedokteran,aku gagal.” “ Terus kamu kerja apa sekarang ?” “ Aku sekarang jadi penyiar radio.” “ Kamu kesini sama orang tua kamu ?” “ Nggak,papa-mamaku tetep di Bandung,jadi aku kos disini.” “ Emm,gitu,oh ya aku punya sesuatu nih.” Christy mengambil sebuah kertas “ Apaan nih ?” “ Ini,ada radio yang lagi cari penyiar baru,kamu coba aja barangkali kamu bisa masuk.” Iraz menbaca formulir itu,sehari kemudian dia mencoba untuk melamar kerja,dia akhirnya bisa masuk ke radio itu,dan hari ini adalah hari pertama dia siaran,nggak nyangka dia bertemu dengan Nathan “Broo,gue kangen sama lo.” Kata Nathan “ Wah ternyata lo juga kerja di sini,Nat,gue mau cerita ke lo.” Ujar Iraz “ Tentang apa Raz ? gue pasti dengerin kok.” “ Gue punya penyakit radang otak.” “ Hah ??? serius lo ?” teriak Nathan “ Ssst…. Jangan keras-keras,gue nggak mau kalau yang lain tahu.” Iraz menempelkan jarinya ke bibir Nathan “ Ok,ok,sekarang lo terusin cerita lo.” “ Hidup gue nggak akan lama lagi sob,tolong jagain Christy ya,kalau gue udah nggak ada” “ Ngomong apaan sih lo ? jangan ngaco deh.” Udah seminggu ini Iraz kerja di radio itu,saat dia akan berangkat kerja,dia merasa pusing “ Nggak,gue nggak boleh izin,hari ini gue harus masuk kerja.” Iraz berjalan melewati lorong di kantornya,dia berdiri untuk mengambil air,namun Iraz merasa nggak kuat dan pingsan “ Dimana gue ?” tanya Iraz “ Lo ada di Rumah Sakit Raz,tadi lo pingsan.” Kata Nathan “ Gue nggak boleh ada disini,gue nggak mau kalau Christy tahu.” Iraz melepas selang infus yang ada di tangannya “ Raz,lo belum sembuh,mau kemana lo ?” Seminggu kemudian Iraz ngajak Christy ke tempat mereka biasa nongkrong sewaktu SMP dulu “Pemandangannya bagus banget,lihat deh.” Kata Christy “ Iya Christ,bagus banget.” “ Kamu masih inget nggak waktu dulu,kita sering lari-lari disini,sekarang kita lari kayak dulu lagi yuk.” Mereka berlari,disaat itulah Iraz merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya,karena nggak kuat dia pingsan “ Raz,kamu dimana ? ayo tangkap aku.” Kata Christy “ Duh,ni anak emang nyebelin deh,kemana sih dia ?” pikir Christy Christy berusaha mencari dimana keberadaan Iraz,namun dia terkejut “Irazz !!!! kamu kenapa ?” tanyanya saat melihat Iraz pingsan Christy kebingungan,dia meminta tolong ke orang-orang di sekitarnya,mereka membawa Iraz ke Rumah Sakit “ Gimana kondisi Iraz Dok ?” tanya Christy “ Kondisinya kritis,penyakitnya udah menyebar ke seluruh tubuh.” Christy menuju ke ruang tempat Iraz dirawat,kondisi Iraz sungguh memprihatinkan,berbagai alat medis terpasang di seluruh tubuhnya “ Saat ini Iraz masih berada dalam kondisi koma,hidupnya sangat tergantung dengan alat-alat itu Mbak.” Kata Dokter “ Tuhan,apa yang harus kulakukan ?” pikir Christy “ Christ. Panggil Nathan. Gimana kondisi Iraz ?” “ Dia kritis Than,gue nggak sanggup lihat dia.” Isak Christy “ Christ,lo kasih tahu Om sama Tante.” Kata Nathan “ Udah Than,gue udah kasih tahu,mungkin besok mereka baru nyampe di Jakarta” Besoknya kedua orangtua Iraz udah sampai di Jakarta,mereka langsung menuju ke ruang ICU “ Apa yang terjadi sama kamu Raz ? Christ,bisa kamu ceritakan kenapa ini bisa terjadi ?” “ Sebenernya nggak ada apa-apa Tante,saya sama Iraz jalan seperti biasa,tahu-tahu Iraz jatuh dan nggak sadar.” Lalu Dokter menghampiri mereka “ Apa benar Bapak dan Ibu orang tuanya Iraz ?” “ Iya Dok,ada perlu apa ya ? “ Ada yang ingin saya bicarakan,mari ikut ke ruangan saya.” Mereka masuk ke ruangan Dokter “ Saat ini kondisi Iraz sangat kritis,saya khawatir dia nggak akan bisa bertahan hidup,hidupnya tergantung pada alat-alat bantu itu.” “ Dokter nggak bisa melakukan operasi?” “ Operasi sangat beresiko besar,apalagi kalau melihat kondisi Iraz.” “ Tapi apakah perawatannya bisa dilakukan dengan rawat jalan ? soalnya kami nggak bisa lama-lama di Jakarta.” “ Maaf,perawatan jalan nggak mungkin bisa kami lakukan,karena kondisi Iraz yang sangat lemah.” “ Mungkin kami akan membawa dia ke Bandung.” “ Ya kalau menurut Bapak itu adalah yang terbaik,saya tidak bisa menghalanginya.” Mereka keluar dari ruangan Dokter “ Mama nggak mau berpisah dari Iraz pa.” “ Mama tenang aja,kita rawat Iraz di rumah,papa akan panggilkan Dokter yang terbaik buat dia.” Setelah tiba dari Rumah Sakit,mamanya masuk ke kamar Iraz “ Mama sayang sama kamu nak,mama nggak mau kehilangan kamu.” Dinginnya malam di kota Bandung terasa menusuk tulang,mama Iraz pun menutupi sebagian tubuh Iraz dengan selimut “ Christy kamu dimana ?” erang Iraz yang membuat mamanya terbangun “ Kenapa sayang ? mama disini nak.” “ Aku pengen ketemu kamu.” “ Kenapa dia ma ?” tanya papanya “ Dia mengigau pa,dia pengen ketemu sama Christy,mama telpon Christy ya ?” “ Jangan ma ini udah malam,besok aja,sekalian suruh aja Christy ke sini.” “ Christ,kamu dimana ? aku mau kamu temenin aku.” “ Udah Raz,sekarang kamu tenang dulu ya,besok Christy pasti ke sini kok.” Paginya Dokter datang dan memeriksa kondisi Iraz,saat itu juga mamanya menyuruh Cristy untuk datang,Christy membelai rambut Iraz yang terbaring koma “ Kamu harus sembuh Raz,aishiteru.” Bisik Christy Airmata mengalir dari mata Iraz yang masih terpejam,dan Christy pun mencium kening Iraz “ Tuhan,sampai kapan harus seperti ini terus ?” gumam Christy Akhirnya Iraz menghembuskan nafas terakhirnya,seminggu setelah pemakaman Iraz,Nathan menemukan sebuah surat di laci meja Iraz,Nathan membacanya “ Than,lewat surat ini gue pengen minta tolong sama lo,tolong jagain Christy,gue tahu lo sebenernya juga suka sama Christy,jangan buat dia sedih karena kepergian gue,Than gue titip Christy ya Iraz Setelah membaca surat itu, Nathan teringat akan masa lalunya bersama Iraz “ Oke Raz,gue janji,gue akan selalu jagain Christy sampai kapanpun.”...

Cerpen saya: Ichido Iku

Cerpen saya: Ichido Iku: Hari itu suasana di kota Jakarta terlihat begitu ramai,tampak akitvitas di beberapa tempat,salah satunya di sebuah kampus,seorang dosen tengah mengajar para mahasiswanya,lagi asyik menjelaskan,tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk,lalu dibukanya pintu itu “ Kamu lagi,kamu lagi,sudah berapa kali kamu terlambat masuk di kelas saya ?” “ Maaf Pak,saya tadi bangun kesiangan,terus di jalan kena macet.” “ Ya,kamu boleh masuk sekarang,tapi nanti waktu istirahat kamu ke ruangan saya.” Jam istirahat tiba,dia segera menghadap ke ruang dosennya “ Diapain lagi lo sama tuh dosen ?” tanya temennya “ Gak diapa-apain sih ,Cuma dikasih surat peringatan,buat bokap gue.” Mahasiswa itu adalah Derryan Sylvano cowok keturunan Indonesia-Jepang,atau lebih beken dengan nama Vano,dia memang terkenal sebagai mahasiswa yang agak nakal Malamnya ,Vano latihan bersama J –star(bandnya) di sebuah studio.di latihan kali ini dia ngajak Shella,pacarnya sejak SMP “Guys,minggu depan jadwal kita padet lho.” Kata Erwin “ Padet ? kenapa ? tanya Shandy “ Manggung di café, jadi bintang tamu di radio terus syuting video klip.” “ Udah,hal itu nggak akan jadi masalah kalau kita pinter ngatur jadwal.” Kata Joe sambil menenggak sebotol air mineral “ Hei,udah dulu nih latihannya,capek nih.” Kata Erwin “ Iya,gue juga masih ada tugas kuliah nih.” Kata Shandy Mereka pulang,begitu juga Vano,sebelum pulang ke rumah dia nganter Shella “ Makasih ya,kamu udah anterin aku.” Kata Shella “ Sama-sama.” Jawab Vano Vano pulang ke rumah,disana dia lihat papanya lagi berduaan sama cewek “ Kono shōjo no chichioya wa dareda ?” tanya Vano “Haha o okikaemasu. Kono on'na.” jawab papanya “ Apa ??? Vano nggak percaya sama apa yang papa katakan.” Cowok itu berlari ke kamarnya “ Itu anak kamu ? kenapa dia?” tanya perempuan itu “ Iya itu anak saya,mungkin dia belum bisa terima kamu sebagai ibunya,saya akan nasihati dia.” papanya menuju kamar Vano “ Vano,panggil papanya,kamu bikin malu papa!” “ Bikin malu papa ? apa maksud papa ? tanya Vano “ Kamu nggak menghargai calon mamamu.” “ Calon mama ? sampai kapanpun nggak ada yang bisa gantiin mama,apalagi perempuan itu “ Tapi papa minta kamu menghormati dia.” “ NGGAK,VANO NGGAK AKAN PERNAH HORMATI DIA.” Vano merasa sangat emosi dengan kelakuan papanya,bayangin aja,setelah mamanya meninggal,papanya nggak pernah peduli sama dia “ Udah Mas,Nggak usah sedih,kan ada mbok yang udah kayak ibunya Mas Vano sendiri” kata Simbok “ Tapi Vano sebel sama papa Mbok.” Kata Vano “ Yang sabar ya Mas.” “ Vano udah coba sabar Mbok,papa tetep aja kayak gitu,Vano nggak tahu mesti gimana lagi.” Besoknya Vano ke kampus dengan tampang yang nggak kayak biasanya “ Kenapa lo ?” tanya Shandy “ Gue nggak apa-apa Shan.” “ Bener lo nggak apa-apa.”? “ Gue nggak apa-apa juga,mau tahu aja sih urusan orang.” “Hei,gue Cuma tanya lo kenapa ? bukan mau tanya urusan lo.” “ Udah,biarin aja ntar,tambah masalah lagi.” Kata Tisya Di rumah,waktu Vano lagi asyik main gitar,hpnya berdering “Watashi wa anata ga motto okotte kiku.” Kata Shella “Koko de, sono ikari wa mō akau anata ga shitte iru.” Tanya Vano “ Dari anak-anak,apa sih yang bikin kamu marah.” “ Papaku mau menikah lagi,tapi aku nggak suka sama calon istrinya “ Oh gitu,yang sabar ya,ada aku.” Kata Shella “ Kamu perhatian banget sama aku.” “ Ya udah aku tutup dulu ya telponnya,inget jangan lupa makan,ntar kamu sakit.” “ Oke deh Bu Dokter.” Vano menutup telponnya Vano bener-bener pusing,dia berharap semoga aja pernikahan papanya gagal Sepulang kuliah,Vano mampir ke sebuah café,dimana bandnya akan tampil,betapa kagetnya dia waktu lihat Shella berduaan sama cowok lain,dia ngajak Shella keluar,di tengah hujan deras,dia berantem sama Shella “ Ngapain kamu berduaan sama cowok itu ?” “ Aku nggak ngapa-ngapain,Vano.” “ Kamu selingkuh kan ? kamu nggak inget sama perjanjian kita waktu SMA ? “ Aku lupa,maafin aku.” “Lupa ??? cincin ini jadi saksinya.” Kata Vano sambil menunjukkan cincin di jari manisnya. Kalau kamu masih kayak gitu aja,aku akan lepas cincin ini !” “ Aku minta kamu jangan lepasin cincin itu,tolong kamu ngertiin aku .” “ AKU NGGAK PEDULI, BERKALI-KALI KAMU BERBUAT SEPERTI INI,BELUM PUAS KAMU NYAKITIN PERASAAN AKU ???” Vano melepas cincin itu dan melemparkannya Shella mengambil cincin itu sambil menangis,dia menyesal “ Maafin aku Vano,maafin aku.aku nggak bermaksud kayak gitu.” Kata Shella Vano kembali ke rumahnya, papanya nyuruh dia mencium tangan calon mamanya “ Ayo cium tangan Tante.” “ Nggak akan !!! .” jawab Vano “ Kok kamu kayak gitu,ini calon mamamu.” “Pa,papa yakin mau menikah sama dia ? ,dia sebenernya nggak cinta sama papa,dia Cuma mau harta papa.” “ Apa kamu bilang ? papanya menampar pipi Vano.DASAR ANAK KURANG AJAR,PERGI KAMU DARI SINI.” “ OKE,VANO AKAN KELUAR,DARIPADA HARUS SERUMAH SAMA CEWEK INI,SAMPAI KAPAN PUN DIA GAK BISA GANTIIN MAMA!!!” Teriak Vano sambil membanting pintu ruang tamu Vano meninggalkan rumah,motornya membelah kepadatan kota,dia menghentikan motornya di sebuah diskotik,dia masuk ke diskotik itu “ Lagi bete coy ?” tanya seseorang “ Iya nih .” jawab Vano “Gue punya minuman yang bakal bikin bete lo hilang.” “ Beneran nih ?” tanya Vano Vano meminum minuman itu,dia mabuk,saat di jalan kecelakan terjadi,motornya disenggol oleh sebuah mobil,dia terjatuh dan kepalanya terbentur aspal,darah segar mengalir dari kepalanya “ Astaga!!! Apa yang terjadi sama Vano.” Pikir Shella.ketika dia lihat foto Vano jatuh Sementara itu, polisi tengah menghubungi beberapa nomor di hp Vano,salah satunya adalah Erwin “ Selamat malam,apa benar nomornya Mas Erwin ?” “ Ya,ini saya sendiri ini dari siapa ?” “ Ini dari kepolisian Mas,kami mau memberitahukan kalau teman anda Derryan Sylvano mengalami kecelakaan,sekarang dia ada di Rumah Sakit.” “Oh iya Pak,maksih infonya.” Erwin menutup teleponnya,dan segera menghubungi Joe “ Bro,ada informasi penting nih.” “ Apaan sih lo ?,gangguin orang tidur aja,cepetan ngomong !” “ Vano kecelakaan,sekarang dia di Rumah Sakit.” “Hah serius ??? yang bener lo ?” “ Suer gue gak bohong,orang polisinya sendiri yang nelpon gue.” “ Terus gue mesti kasih tahu Shella ?” “ Jangan dulu,mending lo kasih tahu Tisya,ntar biar dia yang ngomong ke Shella.masalah kasih tahu bokapnya Vano biar gue aja yang kasih tahu.” “ Oke,oke nanti Tisya gue kasih tahu.” Kata Joe Besoknya,setelah selesai kuliah,Tisya ngajak Shella ke food court kampus “ Lo pesen apa Shel ? gue yang traktir” tanya Tisya “ Tumben lo baik banget ya udah gue pesen siomay sama jus apel aja deh.” Tisya menuju ke sebuah kedai lalu memesan makanan “ Bu, pesen siomay dua,jus apel satu jus jeruknya juga satu.” “ Tunggu sebentar ya Neng.” Kata Ibu penjual Nggak lama, pesanan mereka datang “Kok seharian ini gue gak lihat Vano ya Tis ?.” “Vano masuk Rumah Sakit,semalam Joe kasih tahu gue kalau Vano kecelakaan.” “ Beneran lo ??? gimana kondisinya Sya ?” “ Gue gak tahu pasti.” Kata Tisya “ Oh my god,gue mesti cepet kesana.lo mau anterin gue nggak ?” tanya Shella “ Mau,sebentar lagi kita kesana aja.” Di Rumah Sakit mereka mencari ruangan tempat Vano dirawat “ Duh,Joe gimana sih ? ,kok gak ngasih tahu ruangannya.” “ Mending kita tanya ke bagian informasi aja.” Kata Shella “ Permisi Mbak,mau tanya,pasien yang namanya Derryan Sylvano ada di ruangan mana ?” “ Saya cari dulu ya Mbak. Katanya sambil melihat di komputer “ Tis,mudah-mudahan dia nggak apa-apa.” “ Maaf Mbak, Derryan Sylvano nggak di ruangan biasa, dia di ruang ICU.” “ ICU ????” pikir Shella “ Makasih ya Mbak.” Kata Tisya Kedua cewek itu segera ke ruang ICU,disana udah ada Joe,Erwin dan Shandy “ Kalau lo berdua mau masuk,lo mesti pakai baju ini.” Kata Erwin “ Emang kalau gak pakai kenapa ?” tanya Tisya “ Lo tahu ni kan ruang ICU,jadi pasien yang ada di ruangan ini butuh perawatan khusus,dan ruangannya mesti steril.” “ Sok tahu lo.” Sahut Joe Shella segera masuk ke dalam ruangan “Astaga,apa yang terjadi sama kamu ?” tanya Shella “ Yang sabar Shel.” Kata Tisya “ Sabar ??? lo bilang sabar ? gue yang udah bikin dia kayak gini.” “ Udah Shel,ini Rumah Sakit,kita keluar aja.” Erwin berusaha menenangkan Shella “ Cuma lo yang bisa ngertiin gue Win,lo udah gue anggap kayak kakak gue sendiri.” “ Lo ada apa sih sama Vano ?” tanya Erwin “ Sebelum dia kecelakaan,dia berantem sama gue,katanya dia kecelakaan dalam kondisi lagi mabuk ?” “ Kayaknya,kata orang-orang di jalan dari mulutnya tercium bau alkohol.” Sementara itu papa Vano sampai di Rumah Sakit bersama calon istrinya “ Kalian temen-temennya Vano kan ?” tanya papa Vano “ Iya Om.” Jawab Erwin Lalu muncullah Dokter yang memeriksa Vano “ Permisi,apa orangtua Vano sudah datang ?” “Ya,ada apa dengan anak saya Dok?” tanya papa Vano “Ada yang ingin saya bicarakan,mari ke ruangan saya.” Di ruangan Dokter,Dokter sedang berbicara dengan papa Vano “ Vano mengalami luka yang cukup serius akibat benturan keras di kepalanya,menurut hasil pemeriksaan CT Scan, ada pendarahan parah di otaknya,hal ini yang membuat dia kehilangan kesadarannya.” “ Separah itukah Dok,apa dia masih bisa diselamatkan ?” “ Bu,operasi mungkin bisa dilakukan untuk menyelamatkan dia,meskipun kecil kemungkinan dia selamat.” “ Nggak apa-apa Dok,jangan khawatir berapapun biayanya pasti kami bayar.yang penting dia sembuh.” “ Ibu,sebenarnya bukan masalah biaya, melihat kondisi Vano sekarang ini,kami belum bisa melakukan operasi,kalau kami tetap melakukan operasi,itu malah berbahaya bagi nyawanya.” Papanya berjalan ke ruang ICU,saat melihat kondisi Vano,teringatlah saat dia janji akan jadi ayah yang baik buat Vano,disaat terakhir sebelum istrinya meninggal,menyesallah dia “Kamu harus sembuh, papa akan membawa kamu ke Jepang,untuk menjalani pengobatan disana.”papanya membelai rambut Vano “ Pak,apa boleh saya kesini ? saya pengen jagain Vano,yah biar gimanapun juga Vano calon anak saya.” Kata calon istrinya “ Boleh,tapi saya nggak bisa anterin.” “ Nggak apa-apa kok.” Besoknya perempuan itu ke Rumah Sakit,dia menuju ke ruang ICU ” Ini akibat kalau kamu nggak bisa menghargai saya, sekarang lihat kondisi kamu,buka mata pun kamu nggak mampu,itu akan mempermudah saya mengambil harta papamu” Bisiknya di telinga Vano yang masih terbaring koma,dia lalu melepas selang oksigen di mulut Vano,serta beberapa kabel di dada Vano.hal itu membuat Vano mengalami kejang “ Hahaha….,nggak lama lagi kamu akan mati.” Katanya saat melihat Vano kejang Lalu datanglah Erwin dan Shella “ Vano !!!. teriak Shella,kamu kenapa ?.Win,tolong lo panggilin Dokter Erwin segera menuju ke ruang Dokter,tapi Dokternya gak ada disana “ Resek banget,ni Dokter kemana sih ?” keluh Erwin Baru aja Erwin jalan,dia lihat Dokter lagi memeriksa pasien lain “ Permisi,maaf gangguin sebentar,Dok pasien di ruang ICU kondisinya gawat.” Kata Erwin “ Iya Mas,tunggu, saya akan segera kesana.” “ Gimana Win ? udah ketemu Dokternya ?” tanya Shella “ Udah,tunggu aja,sebentar Dokternya kesini.” Nggak lama kemudian Dokter datang “ Maaf Mbak,Mas silahkan tunggu di luar dulu.” Shella menangis melihat kondisi Vano,darah masih mengalir dari lukanya, Dokter memasang selang oksigen dan beberapa kabel di mulut dan dada Vano,sementara selang infus masih tertancap di tangan Vano Shella masuk ke ruang ICU,dia melihat Dokter sedang memeriksa kondisi Vano, “ Gimana kondisi Vano Dok ?” tanya Shella “ Kondisi Vano masih belum stabil, hari ini kondisi dia menurun sangat drastis dari kemarin,hidupnya masih tergantung dengan alat bantu itu,dia sangat lemah dan harapannya untuk tetap bertahan hidup sangat tipis.” “ Kamu pasti bisa bertahan,ada aku disamping kamu.” Shella membelai rambut Vano,dia memegang tangan Vano dan menempelkannya ke dada,Shella merasa kagum dengan semangat Vano yang tengah berjuang untuk tetap bertahan hidup “ Lo harus bertahan,gue tahu lo kuat.” Kata Erwin “ Aku udah bikin hati kamu sakit,aku minta kamu maafin aku,aku sayang kamu.” Shella mencium kening Vano,kemudian dia membetulkan selimut yang menutupi sebagian tubuh Vano Sesaat kemudian air mata keluar dari mata Vano yang masih terpejam,air mata itu mengalir membasahi pipi Vano “ Semoga ini tanda kesembuhan dari dia Win.” Kata Shella Erwin menganggukkan kepalanya.” Yah semoga aja.” Namun harapan Shella kini hanya tinggal kenangan,Vano menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami koma selama sebulan lebih , saat acara pemakaman ,Shella terlihat begitu sedih “ Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini ?” Isak Shella sambil mengusap nisan Vano “ Yang sabar Shel,gue juga ngerasain apa yang lo rasain.” Kata Erwin Di sekitar pemakaman,terlihat arwah Vano yang sedang berjalan-jalan,dia lihat teman-temannya “ Maafin gue guys,sampai akhir hayat gue,gue belum bisa kasih yang terbaik buat band kita.” Ucap Vano,dia lalu berjalan menghampiri Shella “ Jangan tangisin aku Shel,aku nggak mau lihat kamu sedih.” Kata Vano “ Udah sayang, kamu harus relakan Vano pergi.” Kata Mama Shella Shella pulang ke rumah,dia membuka lemari pakaiannya,terlihat barang-barang kenangannya saat bersama Vano,salah satunya jaket punya Vano yang dipinjam sama Shella sehari sebelum Vano kecelakaan,Shella mengambilnya,dia melipat jaket itu “ Semoga kamu bahagia disana Vano,Tuhan apa ada yang bisa gantiin dia ?” Shella menatap fotonya saat bersama Vano Shella memasukan jaket dan foto itu ke sebuah kotak, di kotak itu lah dia menyimpan semua barang kenangannya saat masih bersama Vano,dia menyimpan kotak itu di lemarinya “ Semua ini akan jadi kenangan kita, Hatsukoi sutorīto omedetōgozaimasu, watashi wa anata o aishite...