Senin, 03 Oktober 2016

Alsha (part 2)

Pagi itu mentari bersinar sangat cerah, semua orang bersiap -siap untuk melakukan aktifitas, nggak terkecuali Alsha, saat ini dia telah bekerja di perusahaan milik almarhum ayahnya
" Aku kangen sama kamu." Alsha menatap foto Ryon
Alsha membuka lemari pakaiannya,dia mengambil sebuah kotak, dibukanya kotak itu, di dalam kotak itu terdapat sebuah kaos, Alsha berencana memberikan kaos itu sebagai hadiah ulang tahun buat Ryon, namun sayang, Ryon telah tiada sebelum Alsha sempat memberikan kaos itu
" Ryon." Alsha mendekap kaos itu sambil menangis
" Kamu belum berangkat kerja sayang ?" Tanya Mama tiri Alsha
" Eh, mama." Alsha menghapus airmatanya
" Belum ma."
" Jangan sedih nak, kalau kamu sedih, Ryon juga akan ikut sedih,biarkan dia tenang disana."
Mama tiri Alsha  telah berubah sekarang,dia nggak lagi membenci Alsha, justru sekarang dia sangat menyayangi Alsha
" Iya ma, maksud Alsha juga gitu, tapi... Alsha masih belum bisa melupakan Ryon."
Alsha kini hanya tinggal bersama mamanya, 2 tahun setelah Ryon meninggal, Maura menikah dengan Arga, sahabat  SMA nya dan memilih untuk menetap di luar negeri
" Alsha berangkat kerja dulu ya ma."
Mobil Alsha meluncur membelah kepadatan ibukota, nggak lama kemudian dia sampai di kantor, dan masuk ke ruang kerjanya
" Lo kenapa sih Sha ? gue perhatiin wajah lo sedih banget... ada apa sih kalau ada masalah lo cerita aja ke gue." Kata Tya, sahabat Alsha
" Gue nggak bisa melupakan dia." Kata Alsha
" Dia ???" Tya heran.  " Dia siapa maksud lo ?" Tanya Tya
" Maksud gue Ryon, Ryon itu cowok yang pernah gue cintai waktu gue masih kuliah, dia meninggal karena tertembak sama bokapnya sendiri." Suara Alsha sedikit bergetar
" Ya ampun, kasihan banget dia Sha." Kata Tya
"  Iya Thya... gue jadi ingat waktu dia sempat  koma selama beberapa bulan, sampai akhirnya meninggal, waktu itu gue nemenin dia di saat -saat terakhirnya." Alsha menangis
" Sabar ya Sha, gue ikut sedih kalau dengerin cerita lo."
" Maaf Mbak Alsha, ada tamu yang ingin bertemu sama Mbak Alsha." Kata salah satu office boy
" Oh iya... suruh langsung ke ruangan saya aja."
" Iya Mbak." Office boy itu kembali ke lobby kantor
" Mas langsung masuk ke ruangan pimpinan aja, mari saya antar."Office boy itu mengantar tamunya ke ruangan Alsha
" Permisi." Kata sang tamu
" Ya, masuk aja." Kata Alsha,Alsha terperangah ketika menatap wajahnya
" Ryon ???" Kata Alsha
" Lagi melamun ya?" Tanya tamu itu
" Oh maaf... maaf....jadi... tujuan anda kesini apa ya ? tolong anda jelaskan ke saya." Kata Alsha
" Nggak usah pakai saya dan anda lah, kok kesannya terlalu resmi banget, pakai aku dan kamu aja lah, lagian kayanya kita seumuran."
" Oke... kalau kamu mau kaya gitu."
" Hmm... kalau gitu aku perkenalkan namaku, namaku Arkana, kamu bisa panggil aku Arka."
" Aku Alsha."
Wajah Arkana sangat mirip dengan wajah Ryon, hal itulah yang membuat Alsha semakin  penasaran dengan  pemuda itu
" Tyaaaa !!!" Teriak Alsha
" Ntar pulang kerja lo ikut gue ya, gue mau ke makamnya Ryon." Ajak Alsha
Sepulang kerja, Alsha menuju ke makam Ryon
" Udah lama banget aku nggak pernah kesini, gimana kabar kamu disana ? pasti... sekarang kamu udah bahagia, ya nggak ?" Tanya Alsha
" Aku kangen kamu, eh sekarang Maura udah nikah lho." Kata Alsha
Alsha meletakkan sebuah bunga mawar putih di atas makam Ryon
" Lo sayang banget ya sama Ryon ?" Tanya Tya
" Iya... andaikan aja dia masih hidup... mungkin sekarang  gue udah nikah sama dia." Kata Alsha
" Gue ngerti perasaan lo, kita pulang yuk, hujan udah turun nih." Ajak Tya
Alsha sedang mengerjakan laporan bulanan di rumah, tiba -tiba hpnya bunyi
" Iya, halo."
" Halo Alsha,kamu lagi ngapain ?" Tanya suara di seberang
" Ini siapa ya ?"
" Masa kamu lupa sama aku ? aku Arka."
" Astaga... iya... sori Ka." Jawab Alsha
" Nggak apa -apa Sha."
Keesokan harinya, seperti biasa,Alsha melakukan aktifitasnya di kantor
" Selamat pagi Alsha." Sapa Arka
" Arka... kok kamu ada disini ? kamu ngapain ?" Tanya Alsha
" Mulai hari ini aku kerja disini, eh kamu kenapa ? kok muka kamu pucat banget ? kamu sakit Sha ?"
" Aku nggak apa- apa Arka... kamu tenang aja." Ujar Alsha,Alsha merasa kepalanya pusing, dia pingsan
" Heh... Alsha lo apain ? kok bisa pingsan ?" Tanya Tya pada Arka
" Gue juga nggak tahu, mending sekarang lo bantuin gue,kita bawa Alsha ke Rumah Sakit." Jawab Arka
Sampai di Rumah Sakit, Alsha langsung dibawa ke ruang UGD
" Kalau sampai Alsha kenapa- napa awas lo ya." Ancam Tya
" Dokter... gimana kondisi Alsha ?" Tanya Arka
" Alsha nggak apa-apa, dia cuma kecapaian aja, tapi... dia masih harus menjalani rawat inap disini selama beberapa waktu." Kata Dokter
" Syukurlah... makasih banyak Dok." Arka merasa lega
Arka masuk ke ruang rawat Alsha,Alsha masih belum sadar dari pingsannya
" Arka... Arka." Alsha memanggil Arka
" Iya Sha... aku disini."
Perlahan -lahan Alsha membuka matanya
" Arka... aku dimana ?" Tanya Alsha
" Kamu di Rumah Sakit, tadi kamu pingsan di kantor, terus aku bawa ke sini." Ujar Arka
" Kata Dokter aku sakit apa ?" Tanya Alsha
" Kamu nggak apa- apa, kamu cuma kecapaian...kamu butuh banyak istirahat dan jangan terlalu banyak pikiran." Arka membelai rambut Alsha
" Ya Tuhan... Arka bener - bener mirip sama Ryon, nggak cuma dari wajahnya, dia juga perhatian banget sama aku." Pikir Alsha
" Kamu makan dulu ya Sha." Kata Arka
" Nggak mau !!!" Jawab Alsha
" Aku suapin ya... dikit aja."
" Nggak mau Ka, orang nggak mau juga,lagian makanan Rumah Sakit tuh nggak enak." Ucap Alsha
" Ayolah, cobain dulu, kalau nggak dicobain dulu mana tahu rasanya." Arka menyuapkan sesendok nasi ke mulut Alsha
" Gimana ??? enak nggak?" Tanya Arka
Seminggu sudah Alsha di rawat di Rumah Sakit, Arka mengajaknya jalan -jalan di sekitar Rumah Sakit
" Alsha, entah kenapa... rasanya aku tuh nggak mau kehilangan kamu, aku pengen selalu ada di dekat kamu, aku mau jagain kamu semampu aku, karena kamu adalah bidadari cantik yang udah dikirimkan Tuhan buat aku." Arka memegang tangan Alsha
" Kenapa kata -kata Arka mirip sama kata -kata yang pernah diungkapkan Ryon ke aku, apakah dia bukan Arka ??? mungkinkah cowok yang ada di depanku ini adalah Ryon ??? " Pertanyaan memenuhi otak Alsha
" Kamu mau kan jadi cewekku ?"
" Alsha !!!"
" Ii... ya aku mau jadi cewekmu... aku pengen istirahat Ka... aku ngantuk banget."  Kata Alsha
Arka mengantar Alsha ke ruang rawatnya,saat Alsha tidur, Arka melihat sebuah foto yang terjatuh,diambilnya foto itu
" Apa ??? jadi Alsha pernah dekat sama Ryon... sepupu gue,dan... dia deket sama gue hanya karena gue mirip sama Ryon ??? nggak Arka... apa yang lo lihat ini salah" Kata suara hati Arka
Arka keluar dari ruang rawat,dia ketemu Tya
" Tya... lo kan sahabat Alsha, lo bisa jelasin ke gue nggak... sebelum Alsha kenal sama gue,dia pernah deket sama cowok lain nggak ?" Tanya Arka
" Setahu gue dia nggak pernah deket sama cowok lain Ka,cuma dulu dia pernah deket sama cowok yang namanya Ryon, cuma... Ryon udah meninggal dua tahun yang lalu." Jawab Thya
" Berarti dugaan gue bener, Alsha pernah deket sama Ryon." Pikir Arka
Keesokan harinya, Alsha sudah diperbolehkan pulang, beberapa hari kemudian dia udah bisa masuk kerja
" Alsha... aku mau ngomong sama kamu, ini penting banget ... tolong kamu hentikan pekerjaannmu dulu." Kata Arka
" Mau ngomong apa sih ?...nggak bisa Arka... kamu nggak lihat aku lagi sibuk apa ?" Kata Alsha
" Aku cuma minta waktu kamu sebentar aja."
" Oke... kita ngobrol di cafe aja, jangan disini."
Mereka menuju ke cafe
" Alsha... aku mau kamu jujur sama aku... kamu cinta nggak sih sama aku ? tolong kamu jawab pertanyaanku dengan jujur."
" Iya iya lah... aku cinta sama kamu Arka... kalau aku nggak cinta sama kamu... nggak mungkin aku terima kamu jadi cowokku, kamu aneh -aneh aja."
" Bener yang kamu katakan itu ??? atau kamu terima aku jadi cowokmu hanya karena aku mirip sama Ryon ???" Suara Arka agak meninggi
" Kamu kenal sama Ryon ?" Tanya Alsha
" Iya... dia sepupu aku."
Alsha tersentak kaget, Arka adalah sepupu Ryon
" Sha... aku ini Arka... bukan Ryon... jangan samakan aku dengan Ryon." Arka kecewa dan  meninggalkan Alsha
" Kamu mau kemana Ka ?"
" Kamu nggak perlu tahu kemana aku pergi."
" Arka... tunggu." Alsha mengejar Arka
Alsha terus berlari mengejar Arka, hingga tak sadar di belakangnya ada mobil,Arka yang mengetahui hal itu segera medorong Alsha ke pinggir jalan, dan merelakan tubuhnya ditabrak mobil itu, Arka segera dilarikan ke Rumah Sakit
" Maaf Mbak, silahkan tunggu sebentar." Kata Perawat
" Gimana kondisi Arka Dok ?" Alsha cemas
" Kondisi Arka kritis,banyak darah yang keluar dari kepalanya,dan ada pendarahan di otaknya, dia harus segera dioperasi." Kata Dokter
Arka dioperasi, operasinya berlangsung selama dua jam
" Tolong selamatkan Arka ya Tuhan... aku nggak mau kehilangan orang yang aku sayangi untuk kedua kalinya." Pinta Alsha
Dokter keluar dari ruang operasi
" Gimana operasinya Dok ? Arka gimana ? apa saya boleh lihat dia ?" Tanya Alsha
" Saat ini Arka masih ada di ruang ICU, Arka mengalami koma, semoga aja dia bisa melewati masa kritisnya." Kata Dokter
Dengan menggunakan pakaian khusus, Alsha masuk ke ruang ICU, dilihatnya Arka terbaring tak berdaya diatas ranjang ruang ICU, berbagai alat medis dan selang terpasang di tubuh Arka,kalau alat itu dilepas... Arka nggak akan bisa bertahan hidup
" Kenapa aku harus lihat pemandangan seperti ini lagi ? dulu Ryon, sekarang Arka." Gumam Alsha
" Arka... ini aku Alsha... kamu harus sembuh... kamu harus bangun Arka." Alsha menggengam tangan Arka
" Alsha." Panggil Mama Ryon
" Tante... kenapa hal ini harus terjadi lagi ? kenapa setiap cowok yang dekat sama Alsha selalu aja bernasib seperti ini ?"
" Ini bukan salahmu nak, ini hanya suatu kebetulan aja, Arka dan Ryon memang sangat dekat,dari kecil mereka selalu sama-sama,setelah Ryon meninggal... Arka yang selalu  nemenin Tante."
" Ryon... jangan ajak Arka pergi... aku nggak mau ditinggal Arka." Alsha membelai rambut Arka
Alsha begitu setia menemani Arka yang masih koma
" Akhirnya pangeran itu pun menikah dengan sang putri, gimana ??? ceritanya bagus nggak ?" Tanya Alsha
" Kamu emang mirip banget sama Ryon... aku mencintai kamu bukan karena kamu mirip sama Ryon, aku mencintai kamu dengan tulus... tulus dari hatiku yang paling dalam." Alsha mencium kening Arka
" Kamu pasti sembuh sayang." Kata Alsha
" Alsha... Alsha." Erang Arka
" Iya sayang... aku disini... aku masih temenin kamu."
Alsha melihat tangan Arka bergerak,dia segera memanggil Dokter
" Luar biasa, semangat Arka untuk tetap hidup memang sangat tinggi, saat ini dia sudah melewati masa kritisnya, sebentar lagi pasti dia akan sadar." Kata Dokter
" Cepet sadar ya nak." Kata Mama Ryon
Perlahan-lahan mata Arka mulai terbuka,dia melihat di sekelilingnya
" Ini dimana ?" Tanya Arka pelan
" Kamu di Rumah Sakit nak,kamu kecelakaan dan sempat mengalami koma." Kata Mama Ryon
Arka mencoba untuk bangun
" Jangan banyak gerak dulu Arka... kamu masih harus banyak istirahat."
" Arka pengen banget ke makam Ryon... Tante."
Kondisi Arka mulai membaik,dia sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa
" Gimana kondisi kamu sekarang sayang?" Tanya Alsha
Arka nggak menjawab, dia malah memalingkan mukanya, beberapa menit kemudian seorang perawat masuk dan mengantarkan makanan
" Kamu masih kecewa sama aku ?" Tanya Alsha
" Kalau iya emang kenapa ?"  Tanya Arka
" Sayang... kamu makan dulu ya... itu makanannya udah datang." Kata Alsha
Alsha menyuapkan sesendok nasi ke mulut Arka, Alsha perhatian banget sama Arka, perhatian itu lah yang membuat hati Arka akhirnya luluh
" Sayang... kepala aku rasanya sakit banget." Arka memegangi kepalanya
Alsha membelai rambut Arka dengan lembut
" Gimana ??? udah mendingan kan.?"
" Iya sayang... udah nggak sakit lagi, sayang... aku pengen jalan- jalan di sekitar sini, kamu mau kan nemenin aku?" Tanya Arka
Alsha menganggukkan kepalanya
" Hati- hati sayang, pelan - pelan aja, sini botol infusnya aku bawain." Kata Alsha
" Nggak usah, aku bisa bawa sendiri kok." Ujar Arka
Mereka menuju taman Rumah Sakit
" Apakah kamu bener - bener sayang sama aku ?" Tanya Arka
" Iya lah Arka... aku tuh sayang banget sama kamu, sayang... kamu dengerin aku, aku cinta banget sama kamu, bukan karena kamu mirip sama Ryon, cintaku buat kamu ini bener - bener tulus." Kata Alsha
Seminggu kemudian, Arka sudah diperbolehkan meninggalkan Rumah Sakit, namun dia masih harus banyak istirahat
" Selamat pagi Tante, Arka ada ?" Tanya Alsha
" Ada... dia lagi di kamarnya."
Alsha membuka pintu kamar Arka, cowok itu tengah tertidur pulas
" Seneng banget rasanya Arka udah sembuh." Batin Alsha
Tahun demi tahun telah berlalu, nggak terasa hubungan Arka dan Alsha telah berlangsung selama tiga tahun, mereka telah merencanakan sebuah pertunangan, seminggu sebelum pertunangan, Arka mengunjungi makam Ryon
" My bro... gue kesini mau minta izin sama lo, minggu depan gue sama Alsha mau tunangan, lo tahu nggak... gue bahagia banget bisa kenal sama Alsha, selain cantik, dia juga baik banget." Kata Arka
" Lo harus jagain Alsha baik - baik my bro, jangan sekali - kali lo menyakiti perasaan Alsha."
" Lo denger kata - kata gue Yon ?" Tanya Arka
" Iya Ka... gue setuju sama pertunangan kalian."
Arka dan Alsha akhirnya melakukan prosesi pertunagan, aura bahagia terpancar dari wajah mereka
" Ryon... gue janji... gue akan selalu jagain Alsha... seperti pesan lo, semoga lo tenang disana sahabat dan saudara gue." Kata Arka dalam hati 

Minggu, 02 Oktober 2016

Alsha

" Alsha...cepet ambilin tas gue...gue udah mau berangkat kuliah nih ."
" Iya... bentar Maura." Jawab Alsha
 Dengan tergopoh - gopoh Alsha berlari dan memberikan tas itu pada Maura
" Ini tasnya Ra." Kata Alsha
" Ya ampun Al, bukan tas ini yang gue maksud, maksud gue ambilin tas gue yang ada di atas lemari, cepetan lo ambil lagi !!!" Bentak Maura
" Maaf Maura, bukannya gue nggak mau ambilin tas lo, tapi... gue lagi buru- buru karena gue udah telat kuliah." Jawab Alsha
" Aduh... kalian berdua ini, kok pagi -pagi udah ribut ?" Tanya Mama
" Ini ma... si Alsha, kan Maura nyuruh dia buat ambilin tas Maura di atas lemari kamar, eh dianya nggak mau." Kata Maura
"  Alsha !!! sekarang kamu udah berani ya nolak perintah Maura ? asal kamu tahu ya, kalau nggak karena papa kamu,saya nggak sudi kamu tinggal disini."
" Tapi ma, bukannya Alsha nolak perintah Maura, Alsha buru - buru ma, Alsha ada kuliah pagi, dosennya killer ."
" Nggak usah banyak alasan lo, bilang aja kalau lo nggak mau ambil tas gue, Maura berangkat kuliah dulu ya ma." Kata Maura
" Alsha juga berangkat ya ma." Alsha mencium tangan Mamanya
" Heh... mau kemana kamu ?" bentak mamanya
" Alsha mau kuliah ma.."
" Mulai hari ini kamu nggak usah kuliah !!!"
Alsha adalah seorang putri dari seorang pengusaha kaya, ibunya sudah meninggal waktu dia duduk di bangku SMP, kemudian ayahnya menikah lagi, awalnya kehidupan Alsha sama seperti gadis seusianya, namun kehidupannya berubah setelah ayahnya meninggal, dia sering diperlakukan tidak adil oleh ibu  dan adik tirinya, Maura
" Coba kalau papa masih ada, mungkin nasib gue nggak akan kaya gini." Alsha merenungi nasibnya
" Udah Non, Non Alsha nggak usah sedih, kan masih ada bibik, bibik udah menganggap Non Alsha seperti anak sendiri."
" Makasih ya bik, bibik udah baik banget sama Alsha."
Tiba- tiba terdengar suara bel berbunyi
" Biar bibik yang bukain ya non."
" Nggak usah bik, biar Alsha aja yang bukain pintu."
Alsha pun membuka pintu, namun dia terbelalak kaget saat mengetahui siapa yang ada di balik pintu
" Siapa ya ? dan ada perlu apa kesini ?" tanya Alsha
" Gue Ryon, cowoknya Maura, Maura ada kan ?"
" Ryooon !!!" teriak Maura, aku udah tungguin kamu dari tadi, masuk yuk,Sha... kenalin,ini Ryon,cowok gue,Eh lo ngapain disitu ? cepet bikinin minum sana !" Perintah Maura
" Siapa sih dia Ra ?" tanya Ryon
" Oh itu Alsha, dia pembantu aku." kata Maura
" Ini minumannya, silahkan diminum Kak." kata Alsha, dia lalu bergegas pergi,
" Ya Tuhan, cakep banget cowok tadi." Pikir Alsha, dia senyum - senyum sendiri
" Hmm... Non Alsha, kayanya lagi jatuh cinta nih ?" tanya bibik
" Bibik nih, Alsha jadi malu ah,lagian cowok itu kan pacarnya Maura." Alsha tersipu malu
" Ngapain malu Non, bibik juga pernah muda, pernah merasakan apa yang Non Alsha rasakan,bibik rasa dia nggak pantas kalau jadi cowoknya Non Maura."
Keesokan harinya, Ryon bermaksud untuk menemui Maura, tapi Maura lagi nggak ada di rumah, dia bertemu Alsha
" Jadi, Maura itu saudara tiri kamu Sha ?" tanya Ryon
" Iya Yon, mamanya Maura nikah sama papa aku, dan setelah papaku menikah sama mamanya Maura kehidupanku jadi berubah, aku nggak pernah lagi mendapatkan kasih sayang dari orangtua seperti dulu."
" Kamu masih lebih beruntung daripada aku, dari kecil aku nggak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah, papaku nggak pernah memperhatikan aku, dan setiap malam aku selalu tidur dengan suara pertengkaran dari papa dan mamaku, bukan lagu pengantar tidur." kata Ryon
" Kamu yang sabar Ryon." kata Alsha
 Ryon melihat airmata mengalir dari mata Alsha,dia mengusapnya
" Jangan nangis Alsha, ada aku disamping kamu, aku akan jagain kamu semampu aku,kamu adalah bidadari yang turun dari surga, aku beruntung bisa ketemu bidadari kaya kamu,aku sayang kamu Sha." kata Ryon
" Maksud kamu apa Ryon ??? kamu itu cowoknya Maura, dan aku nggak mau menyakiti perasaan Maura, Maura itu sayang banget sama kamu Yon, tolong jangan kamu sakiti perasaannya." Pinta Alsha
" Aku nggak pernah mencintai Maura Sha, aku jadian sama dia itu hanya karena terpaksa,karena aku nggak mau dijodohkan sama cewek pilihan papaku." Kata Ryon
Nggak lama kemudian Maura pulang
" Eh sayang, kamu udah lama disini ? aduh... maaf ya jadi kelamaan nunggunya." Kata Maura
" Nggak apa -apa kok, untung ada Alsha,tadi aku ngobrol sama Alsha sambil nungguin kamu pulang." Jawab Ryon
" Lo ikut gue Sha." Maura menarik lengan Alsha dan mengajaknya masuk ke kamar
" Heh... udah berapa kali gue bilang sama lo, jauhin Ryon, gue nggak mau Ryon deket sama lo." Suara Maura agak meninggi
" Gue nggak deketin dia Maura, justru Ryon yang deketin gue." Jawab Alsha polos
" Lo nggak usah banyak alasan Alsha, harusnya lo itu sadar diri dong,dan asal lo tahu... Ryon itu cowok gue,dan... yang boleh deket sama dia itu cuma gue doang, gue minta saat ini lo nggak usah keluar dari kamar." Maura keluar dari kamar Alsha
Alsha hanya bisa melihat kemesraan Maura dan Ryon dari balik jendela kamarnya, hatinya sangat sedih, dia sebenarnya begitu mencintai Ryon
" Non Alsha." panggil Bibik
" Bik... Alsha memeluk Bibik
" Cuma Bibik yang bisa ngertiin perasaan Alsha." Isak Alsha
" Yang sabar ya Non, Bibik tahu... Non Alsha begitu mencintai Den Ryon."
" Ya udah deh kalau gitu,aku pulang dulu ya." Ryon berpamitan
" Iya sayang, hati- hati ya." Kata Maura
Ryon menyalakan mesin motornya, sebenarnya dia malas buat pulang, karena suasana rumah kurang bersahabat baginya, papa- mamanya selalu aja bertengkar, seakan -akan nggak ada kedamaian di rumah itu
" Paling juga berantem lagi." Pikir Ryon
Dugaan Ryon benar, saat dia membuka pintu ruang tamu, dia melihat sang mama yang tersungkur di dekat sofa
" Pa... udah... kasihan mama,jangan pukulin mama lagi pa." Kata Ryon
" Kamu jangan membela mamamu terus, mamamu ini udah melakukan kesalahan,tapi kamu terus -terusan membela mamamu !!!" Bentak papa Ryon
" Mama nggak mungkin melakukan kesalahan, justru papa yang banyak melakukan kesalahan, kemarin Ryon lihat papa bergandengan tangan sama sekretaris papa yang baru itu, apakah papa nggak sadar kalau papa udah melakukan kesalahan ??? jangan melemparkan kesalahan sama orang lain!!!" Teriak Ryon
" Kamu bener - bener kurang ajar sama orang tua, siapa yang udah ngajarin kamu kurang ajar sama orangtua !!!" Bentak Papanya
" Sikap papa lah yang membuat Ryon jadi seperti ini !!!" Ryon mulai terpancing emosinya
" Ryon, udah... lebih baik kamu mengalah nak." Mamanya berusaha menenangkan Ryon
" Nggak ma, Ryon nggak bisa membiarkan mama disakiti terus." Kata Ryon
Entah apa yang ada di pikiran papa Ryon, dia mengeluarkan sebuah pistol dari saku celananya, diarahkannya pistol itu ke arah sang istri
DORR !!!
Ryon terkapar di lantai dengan kepala yang bersimbah darah, dia berusaha melindungi mamanya, hingga akhirnya dia yang tertembak
" RYOONN !!!"
Papa Ryon kaget bukan kepalang,dia telah menembak anaknya sendiri
"  Ryon... maafkan papa,papa nggak bermaksud untuk menembak kamu." Sesal Papa Ryon
Ryon pun segera dilarikan ke Rumah Sakit
" Maaf, silahkan menunggu di luar dulu Bu." Kata Perawat
" Tolong selamatkan anak saya, dia anak saya satu-satunya."
" Iya Bu, kami akan berusaha untuk menolong anak Ibu."
" Ini salah papa, ma, kalau aja papa nggak gelap mata karena emosi, pasti... kejadian ini nggak akan terjadi."
" Mama juga salah pa, papa jangan terlalu menyalahkan diri papa sendiri, kita sama -sama salah, dan Ryon harus jadi korban karena keegoisan kita."
Nggak lama kemudian Dokter keluar
" Ryon gimana Dok ?" Tanya Papanya
" Peluru itu bersarang di otak Ryon, dan kami akan mengupayakan agar segera melakukan operasi untuk mengangkat peluru itu, namun kondisi Ryon menjadi kendala dalam melakukan operasi." Kata Dokter
Mama Ryon menghubungi Maura
" Halo Maura... kamu ada dimana  nak ? kamu bisa ke Rumah Sakit Pelita sekarang ? Ryon masuk Rumah Sakit, kondisnya kritis."
" Maafkan papa nak, ini semua salah papa, papa yang membuat kamu jadi seperti ini." Sesal papanya
" Om, Tante gimana kondisi Ryon, dia ada dimana sekarang ?" tanya Maura
Mama Ryon mengantar Maura ke ruang ICU
" Ryon, ini aku Maura,kamu harus bangun,aku nggak mau lihat kamu kaya gini."
"Ma... Alsha... Alsha." Erang Ryon lirih
" Alsha ??? siapa dia Maura ?" tanya mama Ryon
" Maura juga nggak tahu Tante." Maura terpaksa berbohong
" Siapapun dia Tante nggak peduli,sekarang tolong kamu cari gadis itu sampai ketemu, Ryon sangat membutuhkan Alsha." mama Ryon meminta Maura untuk mencari Alsha
" Kalau aja bukan karena Ryon, gue males menghubungi dia." Maura menelpon Alsha
" Lo harus segera ke Rumah Sakit Pelita,Ryon masuk Rumah Sakit, dan dia selalu mencari -cari lo."
Setelah menerima telpon dari Maura, Alsha sangat shock
" Kenapa Non ?" Tanya Bibik
" Ryon masuk Rumah Sakit Bik." Suara Alsha sedikit bergetar
" Ya ampun, kalau gitu kita harus segera ke Rumah Sakit Non,Bibik akan temani Non Alsha."
Dalam perjalanan menuju Rumah Sakit, hati Alsha sangat khawatir
" Semoga Ryon nggak apa- apa ya Bik, Alsha takut kalau Ryon kenapa -napa."
" Maura, gimana kondisi Ryon ?" tanya Alsha setelah tiba di Rumah Sakit
Maura menggandeng tangan Alsha, dia berhenti di dekat sebuah jendela kaca, Alsa terkejut bukan kepalang, melihat Ryon tergolek lemah tak berdaya diatas ranjang ruang ICU dengan alat -alat medis di sekujur tubuhnya
" Ryon mengalami koma Sha,tanpa alat -alat itu, dia nggak akan bisa bertahan hidup,hidup Ryon sangat tergantung dengan alat itu." Jelas Maura
Alsha bermaksud masuk ke ruang ICU, tapi... Maura menghalanginya
" Lo nggak boleh masuk ke ruang ICU tanpa seizin gue, kalau lo mau lihat kondisi Ryon, lo lihat dari sini aja."
" Tapi Maura, gue pengen lihat keadaan Ryon dari dekat, gue harap lo ngerti." kata Maura
Alsha hanya bisa duduk di kursi depan ruang ICU,hatinya nggak tega melihat cowok yang dicintainya terbaring tak berdaya, kondisi Ryon berada diantara hidup dan mati
" Kamu harus kuat Ryon, maafin aku, aku nggak bisa temenin kamu disaat seperti ini, ingin rasanya aku masuk ke dalam, tapi Maura melarangku." gumam Alsha
" Non Alsha jangan sedih, serahkan semuanya sama Tuhan... Bibik yakin... Den Ryon pasti sembuh."
" Alsha... Alsha... Ryon kembali mengerang lirih
" Kamu udah ketemu Alsha nak ?" tanya Mama Ryon
" Udah Tante." Jawab Maura
" Sekarang tolong kamu panggil dia ya nak."
Maura mengajak Alsha ke ruang ICU,setelah itu dia keluar
" Saya Alsha Tante, saya adalah sahabatnya Ryon." Kata Alsha
" Kamu kemana aja ?  Ryon terus aja memanggil namamu, Tante keluar dulu ya, biar kamu bisa berdua sama Ryon." Kata Mama Ryon
Alsha mengenggam tangan Ryon yang terkulai lemah
" Cepet sembuh Ryon, jangan berbaring disini terus, kamu nggak kasihan apa sama Maura ? dia nggak mau kehilangan kamu." Kata Alsha
" Seandainya Ryon tahu perasaan gue." Pikir Alsha
Sementara itu, di taman belakang Rumah Sakit, Maura duduk termenung sendirian, dia mulai menyadari... kalau Ryon lebih mencintai Alsha
" Ternyata... Ryon lebih mencintai Alsha daripada gue... tapi... gue juga nggak bisa mengingkari perasaan gue sendiri, gue juga sayang banget sama dia." Gumam Maura
" Maura." Sebuah suara lembut memanggil Maura
" Gue tahu kalau lo nggak rela Ryon deket sama gue, tapi lo nggak usah khawatir, gue tahu siapa diri gue, gue akan menjauh dari Ryon." Kata Alsha
" Lo jangan menjauh dari Ryon, mending gue aja yang menjauh dari Ryon." Kata Maura
" Lo nggak boleh menjauh dari Ryon, lo kan ceweknya, lo harus ada disamping dia." Ujar Alsha
" Dia lebih mencintai lo daripada gue, lo yang lebih pantas menemani dia." Ucap Maura
" Nggak Maura... gue pengen lo yang menemani Ryon, gue ikhlas Maura... gue ikhlas kalau harus meninggalkan cowok yang gue cintai buat adek gue." Alsha berusaha menahan airmatanya agar tidak jatuh
Maura dan Alsha kembali ke Rumah Sakit, mereka menuju ruang ICU, mereka semakin nggak tega melihat kondisi Ryon
" Sha, gue minta tolong banget sama lo, tolong lo bisikkan ke telinga Ryon, katakan kalau lo bener- bener sayang sama dia." Pinta Maura
" Tapi Maura, gue..." Alsha bingung
"Tolonglah, ini demi kesembuhan Ryon." Maura terus mendesak Alsha
Alsha masuk ke ruang ICU
" Aku sayang kamu Ryon." Bisik Alsha lembut di telinga Ryon
Dan, setelah mendengar suara Alsha, tangan Ryon bergerak perlahan, dia sudah bisa merespon orang di sekitarnya, walaupun Ryon belum sadar sepenuhnya
" Semoga ini awal yang baik buat kesembuhan kamu Ryon." Alsha membelai rambut Ryon
Maura masuk ke ruang ICU
" Ryon, aku udah tahu semuanya, ternyata kamu lebih mencintai Alsha, dan sebenernya kamu nggak pernah mencintai aku, aku mohon... setelah kamu sadar nanti... kamu harus jadian sama Alsha, dan aku akan pergi dari kehidupan kalian." Kata Maura
Maura mencium kening Ryon
Di luar ruang ICU, Alsha duduk termenung, dia ingat waktu Ryon ngajak ke pantai
" Ternyata pantai ini pemandangannya bagus juga ya kalau udah malam." Kata Ryon
" Iya, romantis banget, apalagi kalau kita datangnya sama pasangan kita, emang kamu pernah ngajakin Maura kesini ?"
" Hmm... belum pernah sih, kamu adalah orang pertama yang aku ajak kesini, karena kamu adalah orang yang spesial di hati aku." Kata Ryon
" Kamu kenapa sih ? selalu aja bilang aku spesial buat kamu, kamu itu udah punya Maura, kamu nggak mikirin perasaan dia apa ?" Tanya Alsha
" Maura ??? bodo amat ah,aku nggak peduli sama dia, karena aku nggak pernah mencintai dia." Jawab Ryon cuek
" Kamu nggak boleh gitu Ryon... cewek itu perasaannya lembut banget, aku nggak mau kamu nyakitin perasaan Maura." Kata Alsha
Alsha menghela nafas panjang, dia memang mencintai Ryon, disisi lain dia nggak mau melukai perasaan adik tirinya
" Tuhan apa yang harus aku lakukan ? aku akan berdosa kalau aku menyakiti perasaan Maura."
Maura tertidur di samping Ryon,tangan Maura memegang tangan Ryon
" Maura"
" Ryon, apa bener ini kamu ? kamu udah sadar ?" Tanya Maura
" Iya Maura, ini aku, mungkin ini akan jadi pertemuan terakhir kita, karena aku akan pergi jauh, relakan aku ya." Ryon berpamitan pada Maura
" Aa... aku ikut Ryon, emang ??? kamu mau pergi kemana ?"
" Ntar juga kamu akan tahu kemana aku pergi." Ryon terseyum, setelah itu dia pergi dari hadapan Maura
"RYOONNN !!!"
" Lo kenapa Maura ?" Alsha kaget mendengar teriakan adiknya
" Gue ngimpi Ryon ninggalin gue, apakah itu pertanda kalau Ryon akan..."
" Sst, lo nggak boleh ngomong kaya gitu." Alsha menempelkan jarinya ke bibir Maura
" Selamat pagi Maura dan Alsha." Sapa Dokter
" Pagi juga Dok." Jawab Maura
" Kami mau memeriksa kondisi Ryon, kalian tunggu di luar dulu ya."
Dokter memeriksa pupil mata Ryon,perawat mengecek selang infus di tangan Ryon
Saat  Dokter tengah memeriksanya, tiba - tiba Ryon mengalami kejang
" Detak jantungnya melemah Dok." Kata Perawat
Dokter mengambil sebuah alat yang mirip dengan setrika dan menekan dada Ryon dengan alat itu
" Gimana kondisi Ryon Dok ?" Tanya Alsha
" Kondisi Ryon menurun sangat drastis, sepertinya terjadi pendarahan hebat di otaknya,dia harus segera dioperasi untuk mengeluarkan peluru yang ada di otaknya." Kata Dokter
Keeokan harinya, perawat membawa Ryon ke ruang operasi
" Ya Tuhan lindungilah anakku, semoga operasinya berhasil.." Kata Mama Ryon dalam hati
" Kamu harus tetep hidup Ryon." Batin Alsha
Sayup-sayup terdengar lagu Ajari Aku nya Adrian Martadinata, lagu favorit Ryon
" Ini lagu favorit dia Sha." Kata Maura sedih
Alsha menangis, dia ingat waktu Ryon menyanyikan lagu itu buat dia
Operasi Ryon berlangsung selama kurang lebih empat jam,perawat kembali membawa Ryon ke ruang ICU
" Gimana kondisi Ryon Dok ?" Tanya Mamanya
" Kondisi Ryon naik turun, dan... kemungkinan dia untuk bertahan hidup sangat kecil sekali,dia masih harus melewati masa kritis setelah operasi." Ujar Dokter
Namun... setelah operasi, kondisi Ryon justru makin memburuk, cowok itu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, tepat di hari jadiannya dengan Maura
Hujan deras mewarnai pemakaman Ryon, Maura dan Alsha merasa sangat kehilangan Ryon, mereka nggak bisa menahan airmata saat peti jenazah diturunkan ke liang lahat
" Selamat jalan Ryon, tenanglah di alam sana." Ucap Alsha dan Maura dalam hati