Jumat, 11 Maret 2016

Akhir kisah cinta sang Raja Jalanan


Pagi itu suasana di sebuah Rumah Sakit tampak begitu ramai, disebuah ruangan tampak seorang Dokter bersama dengan sepasang suami – istri yang menjadi pasiennya “ Jadi gimana Dok ? apa istri saya bisa hamil ?” “ Mohon maaf Pak, sepertinya istri anda mengalami masalah di rahimnya, hal ini membuat istri anda tidak bisa hamil.” “Nggak mungkin Dok, Dokter pasti salah ambil hasil tesnya, itu pasti hasil test dari orang lain, hasil itu pasti tertukar kan ?” wanita itu terisak “ Sabar sayang,sabar.” “ Mas, aku udah ngecewain kamu, aku nggak bisa kasih keturunan buat kamu.” “ Nggak apa- apa kok, kita kan masih bisa mengadopsi anak.” Sepulang dari Rumah Sakit, suami – istri itu menuju ke sebuah panti asuhan “ Selamat siang Pak, Bu, apakah ada yang bisa kami bantu ?” tanya petugas panti “ Begini Bu, kami bermaksud untuk mengadopsi anak dari panti asuhan ini, kalau bisa apakah ada syarat- syarat yang harus kami penuhi ?” Pada saat suami – istri itu tengah berbincang dengan pemilik panti, pegawai panti datang dengan menggendong seorang bayi “ Bu, saya menemukan bayi ini di dekat tempat sampah.” “ Di tempat sampah, tega sekali orang yang membuang bayi ini,tolong kamu rawat ya.” Kata pemilik panti “ Iya Bu.” Kata pegawai itu “ Maaf Pak , Bu, jadi agak lama nunggunya, ini syarat – syarat yang harus dipenuhi.” Pemilik panti memberikan secarik kertas yang berisi persyaratan untuk proses adopsi Pemilik panti kemudian mengajak ke ruang bayi, tempat dimana bayi yang baru ditemukan tadi “ Kasihan sekali bayi- bayi disini, sebagian dari mereka kelahirannya tidak diharapkan oleh orang tuanya.” Kata pemilik panti Saat pemilik panti menjelaskan tentang asal – usul bayi, pandangan mata pasutri itu tertuju pada seorang bayi laki – laki, bayi itu adalah bayi yang baru ditemukan tadi, mereka sepakat untuk mengadopsi bayi itu Setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, mereka bisa membawa bayi itu pulang, nama Alyandra pun mereka berikan untuk bayi itu Tahun demi tahun pun telah berlalu, dan kini Andra ( nama panggilan Alyandra ) telah dewasa, dia adalah seorang pembalap muda yang disegani oleh lawan- lawannya, di arena balap, karena itu dia memiliki julukan sebagai “ Sang Raja Jalanan” “ Gimana tangan kamu Ndra ? udah sembuh belum ?” tanya papanya “ Udah lumayan pa, yang penting Andra udah bisa balapan lagi, hehehe.” Jawab Andra “ Jangan lupa buat mikirin masa depan kamu nak, mama berharap kamu bisa lanjutin kuliahmu, udah dua tahun kamu cuti kuliah gara – gara balapan.” Kata mamanya “ Iya ma, tenang aja, Andra nggak akan lupa kok pasti Andra akan lanjutin kuliah, kan… nggak selamanya Andra balapan terus, Andra juga pengen kerja ma” Andra menuju sirkuit , dia akan melakukan latihan, setelah satu bulan absen karena mengalami cedera “ Udah sembuh lo Ndra ?” tanya Vano, manager tim yang juga adalah kakak dari Nadia, kekasih Andra “ Udah lumayan sih Van, Nadia mana ? kok lo nggak ngajak dia kesini ?” “ Dia masih ada kuliah Ndra, ntar dia pulang sekitar jam sebelas .” Kata Vano “ Hmm… gitu, ntar gue jemput dia, oh iya motor gue udah selesai dibetulin belum ?” tanya Andra “ Kayanya sih masih belum selesai, eh tadi gue dapat brosur ini nih .” Vano menunjukkan sebuah brosur “ Kejuaraan balap motor internasional di Bali, wah seru nih, harus ikutan nih gue, gue pengen coba berkarir di dunia internasional.” “ Lo mau berkarir di dunia internasional ? eh mas lihat dulu kemampuan lo, level nasional aja masih kacau, gimana mau ke internasional ?” ejek Rigo, rekan satu tim sekaligus rival Andra “ Lo tuh bisa nggak sih nggak ngejekin orang sehari aja, panas telinga gue dengerin omongan lo, kalau emang lo berani, kita berantem satu lawan satu.” Tantang Andra “ Alah kalau satu lawan satu pasti yang menang gue.” Kata Rigo “ Mau lo apa sih ?” Andra berdiri dari kursi “ Ndra udah , jangan berantem disini, sekarang udah jam sebelas, mending lo jemput Nadia.” Vano berusaha menenangkan Andra Dengan wajah kesal Andra meninggalkan sirkuit,dia menuju ke kampus Nadia “ Kok tumben agak lama ? aku udah keluar dari tadi.” Kata Nadia “ Iya sayang, maafin aku, aku tadi nyempatin buat latihan sebentar.” Kata Andra sambil membuka helmnya “ Latihan ??? emangnya kamu udah sembuh beneran sayang ?” tanya Nadia “ Belum sih, Cuma buat melemaskan tangan aja.” Kata Andra sambil mengemudikan motor “ Kita berhenti sebentar sayang, tangan aku sakit lagi.” Kata Andra, dia membuka sarung tangannya “ Ya ampun tangan kamu berdarah sayang.” Nadia mengambil syal dari dalam tasnya,lalu dia membalut telapak tangan kekasihnya “ Makasih ya, tangan aku nyeri banget rasanya.” “ Aku pijitin ya,biar nggak nyeri, aku tuh nggak tega kalau lihat kamu kesakitan, waktu kamu balapan aja aku teriak – teriak kaya orang gila.” “ Hahaha… itu mah biasa kali, aku kan pembalap, kita makan siang dulu yuk,habis itu kita ke sirkuit.” Andra dan Nadia memilih untuk makan di cafĂ© yang berada di dekat sebuah danau “ Sayang, sebentar lagi aku mau ikut kejuaraan internasional di Bali, doain aku ya, biar aku menang.” “ Jangan sayang, kamu jangan ikut kejuaraan itu, cari kejuaraan yang disekitar Jakarta ini aja.” Kata Nadia “ Kamu ini kenapa sih ? nggak biasanya deh kamu kaya gini, biasanya kalau aku ada kejuaraan di luar Jakarta kamu nggak bingung kaya gini.” Andra heran dengan sikap Nadia “ Aku nggak mau kamu kenapa – napa.” Kata Nadia “ Iya sayang, aku ngerti kok.”Andra membelai rambut Nadia “ Dulu papaku juga meninggal di sirkuit balap, sekarang aku nggak mau orang yang aku sayangi harus meregang nyawa lagi di sirkuit balap.” Kata Nadia “ Udah sayang, kamu jangan ingat –ingat itu lagi, ikhlasin aja papa kamu, mungkin itu jalan yang terbaik.” “ Kenapa sih orang yang aku sayangi harus terjun ke dunia balap ? papa aku pembalap, Kak Vano juga dulu mantan pembalap, dan kamu juga pembalap, sayang… aku minta tolong sama kamu, habis kejuaraan selesai, kamu tinggalin dunia balapan ya, please banget.” “ Iya sayang… mau aku juga kaya gitu, tapi pihak sponsor minta aku jadi pembalap, aku juga pengen focus ke kuliah aku, udah dua tahun aku cuti kuliah karena balapan, aku akan tinggalin dunia balap pelan – pelan.” Hari demi hari Andra semakin giat berlatih, namun emosinya kembali lagi nggak bisa dikontrol ketika dia melihat foto – foto Nadia bersama dengan Rigo, pertengkaran pun terjadi, dan masalah pun semakin rumit ketika Andra tahu asal – usul dirinya,dia menghampiri orang tuanya “ Pa, ma… Andra pengen papa dan mama jujur sama Andra, apakah Andra ini Cuma anak angkat yang papa mama ambil dari panti asuhan?” “ Nggak sayang, kamu anak kandung papa dan mama.” “ Papa sama Mama nggak usah bohong, Andra Cuma pengen kejujuran dari papa dan mama.” Sang mama akhirnya menceritakan tentang asal –usul Andra yang sebenarnya “ Andra kecewa sama papa dan mama.” Dua minggu menjelang kejuaraan, Andra sudah sampai di Bali, dia pergi sama Vano dan juga Nadia “ Lo ada masalah apa sih sama Nadia ?” tanya Vano “ Lo tanya sendiri aja sama adek lo tuh.” Jawab Andra cuek Hari kejuaraan pun tiba, Andra berada di posisi start paling depan , begitu balapan dimulai, semua pembalap bersaing ketat, namun tanpa disadari, ada motor lain yang menyerempet motor Andra hingga tubuh cowok itu terpelanting ke tanah, darah segar mengucur dari kepalanya “ Kak, Andra kenapa ?” tanya Nadia “ Andra kecelakaan Nad, kamu tunggu disini ya, kakak mau lihat kondisi Andra dulu.” Kata Vano Beberapa jam kemudian Vano kembali “ Kak Vano, Andra gimana ?” tanya Nadia “ Andra nggak sadarkan diri Nad, sekarang juga dia mau dibawa ke Jakarta, kamu hubungi orang tuanya.” Hari itu juga Andra langsung dibawa ke Jakarta, malam harinya dia tiba di salah satu Rumah Sakit di Jakarta “ Andra harus segera dioperasi, dia mengalami cedera kepala yang cukup serius karena benturan keras di kepalanya.” Kata Dokter “ Ya Tuhan lindungilah anakku,selamatkanlah dia.” Batin mama Andra Operasi Andra berlangsung selama dua jam, setelah operasi selesai Dokter keluar “ Gimana kondisi Andra Dok ?” tanya Vano “ Kondisi Andra masih kritis, dan darah masih terus keluar dari lukanya.” Karena kondisinya yang kritis, Andra harus mendapat perawatan khusus di ruang ICU, pembalap ganteng ini mengalami koma, berbagai alat medis terpasang di tubuhnya agar dia tetap bertahan hidup, Nadia merasa sangat menyesal, dia teringat waktu berantem sama Andra “ Aku nggak nyangka kamu bisa berbuat kaya gitu sama Rigo,dibalik wajah kamu yang polos, ternyata kamu adalah seorang pembohong, kamu selingkuh sama Rigo !!!” “ Itu bohong Ndra, aku bukan cewek yang seperti itu,aku sayang sama kamu, Cuma kamu yang ada di hati aku.” “ Alah… nggak usah banyak alasan, buktinya udah ada !!!” teriak Andra “ Maafin aku sayang.” Nadia terduduk sambil menangis di depan ruang ICU “ Nadia… kamu kenapa Nad ? Vano berlari menghampiri adiknya “ Kak Vano.” Nadia terisak sambil memeluk kakaknya “ Tuh kan gue bilang juga apa, Andra tuh nggak ada apa – apanya, menang nggak, eh malah kecelakaan.” Kata Rigo “ Eh, itu mulut lo pernah disekolahin nggak sih ? jaga bicara lo ya.” Ancam Vano “ Lho gue kan bicara sesuai sama kenyataan.” “ Mending lo pergi dari sini, sebelum gue usir lo pakai cara gue sendiri.” “ Oke, oke gue akan pergi.” Rigo berjalan keluar Kecelakaan yang dialami Andra telah menjadi headline di berbagai media masa,mereka menulis “Pembalap muda, Alyandra “ sang Raja Jalanan ”mengalami kecelakaan dan sedang koma di Rumah Sakit” “ Ayo bangun nak, mama disini.” Kata mama Andra “ Ma… Nadia… Nadia.” Erang Andra lirih “ Iya nak, ini Nadia.” “ Ini aku Nadia sayang.” Nadia mengenggam tangan Andra Selama Andra koma, Nadia sering membacakan sebuah cerita,hal ini dilakukan Nadia untuk memancing respon Andra “ Kamu harus sembuh sayang, kamu kuat,biar kamu bisa balapan lagi.” Nadia mengenggam tangan Andra Nadia merasakan tangan Andra menggenggam erat jari jemarinya, Andra sudah mulai bisa merespon suara Nadia,sekalipun dia belum sadar sepenuhnya “ Nadia… Nadia…” Erang Andra lirih “ Iya sayang… aku ada disamping kamu,aku akan jagain kamu.” Nadia membelai rambut Andra “ Sakit… sakit.” Andra kembali mengerang kesakitan,sepertinya dia merasakan sakit di kepalanya, Nadia membelai rambut Andra,belaian lembut Nadia membuat cowok itu kembali tenang, Nadia lalu mencium kening Andra “ Nadia.” Panggil mama Andra “ Iya tante, ada apa ?” “ Sebelum Andra berangkat ke Bali dia beli ini,coba kamu buka,.” Mama Andra memberikan sebuah benda berbentuk hati dan berwarna merah dan Nadia membukanya “ Cincin ??? ini kan cincin yang pernah Andra ceritakan ke Nadia tante.” “ Iya, dia bilang kalau itu adalah cincin pertunanga kalian, dia pengen sekali bisa tunangan sama kamu secepatnya, tapi, kalau melihat kondisi Andra sekarang, apakah kesempatan itu masih ada, sedangkan harapan hidup dia sangatlah tipis.” Mamanya menatap Andra yang masih terlelap dalam koma “ Nadia ngerti tante, kemarin Dokter bilang, benturan keras itu mengakibatkan kerusakan di syaraf otak Andra yang membuat dia kehilangan kesadaran dan terbaring koma sampai saat ini.” “ Kamu bantu dengan doa ya nak, biar Andra bisa cepat sadar dan sembuh.” Entah sudah berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan papa mama Andra untuk pengobatannya, dan Andra telah dibawa pulang, katanya sih lebih baik Andra dirawat di rumah aja, kamar Andra pun ditata seperti ruang ICU di Rumah Sakit Di kamar itu terdapat sebuah poster, poster itu adalah poster dari Norick Abe, seorang pembalap Jepang yang jadi idola Andra sedari duduk di bangku SMP “ Sampai kapan kamu harus seperti ini ? aku nggak tega lihat kamu tersiksa kaya gini sayang,cepet sembuh ya.” Bisik Nadia di telinga Andra Nadia terlihat seperti orang gila, dia ngomong sama orang yang masih koma, dan kondisi Andra terlihat sangat menyedihkan dengan kepala yang masih terbalut perban dan bercampur dengan darah. Nadia melihat tanggalan di samping tempat tidur Andra “ Sebentar lagi hari valentine.” Pikir Nadia “ Apa ada kemungkinan Andra bisa sembuh Nad ? kasihan dia, kondisinya ada diantara hidup dan mati, kalau emang dia harus meninggal itu akan lebih baik.” Kata Vano “ Kakak ngomong apaan sih ? jangan ngomong kaya gitu dong, aku yakin, Andra pasti sembuh, aku nggak mau ditinggalin sama Andra.” “ Yah… kakak juga berharap kaya gitu, soalnya Dokter juga udah angkat tangan, semoga aja ada mujizat buat dia, oh iya, kakak denger kamu mau tunangan sama Andra ?” “ Iya kak, mungkin pas hari valentine itu, karena kita nggak tahu sampai kapan Andra bisa bertahan hidup.” Hari valentine pun tiba, pertunangan jadi dilakukan, namun suasana haru begitu terasa, saat Nadia memasangkan cincin di jari Andra, Nadia tak mampu menahan tangis “ Buka mata kamu sayang, kalau kamu sembuh, kita akan segera menikah.” “ Lo harus sadar Ndra, sirkuit balap udah nungguin lo, katanya lo pengen kaya idola lo, banyak kejuaraan yang harus lo ikuti, ayo bro, lo harus bangun.” “ Iya sayang… kamu pembalap muda yang hebat, kamu adalah sang Raja Jalanan yang ditakuti lawan – lawanmu.” Kata Nadia, dia menangis di samping Andra Tanpa disadari oleh Nadia, airmata juga mengalir dari kedua mata Andra, dan Nadia pun memeluk tubuh cowok itu “ Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit.” Tiba- tiba alat pendeteksi detak jantung Andra menunjukkan tanda garis Dokter yang pada saat itu juga berada di kamar Andra pun segera melakukan tindakan, sayang… nyawa cowok itu sudah tidak bisa diselamatkan lagi, setelah melepas semua alat medis, Dokter menutupi tubuh Andra dengan selimut “ Sekarang dia udah benar – benar ninggalin dunia balapan untuk selamanya.” Kata Vano Nadia benar – benar nggak bisa menahan airmatanya, ketika melihat wajah sang kekasih untuk terakhir kalinya sebelum Andra dimakamkan, Nadia histeris waktu peti jenazah akan ditutup “ ANDRAAA !!!” teriak Nadia “ Sabar Nad, ikhlaskan Andra, mungkin ini jalan yang terbaik buat dia sayang.” Mama Andra menenangkan Nadia Beberapa bulan setelah Andra meninggal, Nadia melihat motor kesayangan Andra masih teronggok di sirkuit, dia mengambil kostum balap Andra yang tergantung di dalam lemari, mata Nadia berkaca- kaca saat memegang kostum itu, kostum terakhir yang dipakai Andra waktu kecelakaan di Bali Sang Raja Jalanan kini telah terbaring untuk selamanya, dia sudah beristirahat dengan tenang di alamnya yang abadi, kini hanya tinggal secuil kenangan manis yang masih tersimpan dalam hati kekasih dan sahabat – sahabat Andra