Tahun baru 2017, Jakarta
Di
sebuah rumah terlihat seorang cowok yang masih terlelap dalam tidurnya,sesaat
kemudian dia dikejutkan dengan suara hpnya
“
Duh siapa sih pagi-pagi buta gini udah nelpon” Gerutu cowok itu
“
Halo selamat pagi, apa ??? meeting mendadak,duh Pak nggak bisa ditunda besok
apa ?”
Cowok
itu segera mengambil handuk dan menuju ke kamar mandi
“
Mau kemana kamu ? pagi-pagi gini udah bangun, nggak seperti biasanya.”
“
Ada meeting mendadak di kantor ma.”
Cowok
itu bernama Firly,pemuda blasteran Indonesia-Jepang,setelah mandi, Firly
bergegas menuju ke kantornya,namun sialnya di jalan dia terjebak macet,hal itu
yang membuat dia telat datang,Firly bekerja di salah satu tv swasta
“
Kira-kira tempat liputan yang bagus dimana ya ? kalau bisa sih yang masih
alami.” Kata Firly
“
Gimana kalau di Gunung Tangkuban Perahu aja Fir, disana kan alamnya juga masih
alami.”
“
Tangkuban Perahu ??? mainstream ah, gue juga udah berkali-kali kesana Ga.” Kata
Firly
“
Kalau Gunung Semeru gimana ? sekalian kita pendakian lagi disana.” Kata Ega
“
Semeru ??? lho bukannya jalur pendakiannya ditutup ya ?” Tanya Firly
“
Ah iya... gue lupa... hahaha... kalau gitu kita ke Gunung Fuji aja, kan enak
bisa nginep di rumah Kakek lo.” Kata Ega
“
Hmm... boleh juga sih, tapi kan Pak Direktur mintanya yang di Indonesia.” Kata
Firly
“
Ehemm... kalian lagi ngobrolin tentang apa sih ?” Seorang cewek menghampiri
Firly dan Ega
“
Ini nih Zia... kita lagi bingung ngobrolin tempat mana yang bagus buat kita
liput, kalau bisa sih yang masih alami.” Kata Ega
“ Oh itu sih gampang, aku ada tempat
yang bagus, lokasinya nggak jauh dari Jakarta kok , masih alami sih, karena
nggak banyak orang yang tahu tempatnya.” Kata Zia
“ Ya udah kita kesana aja,karena dua minggu lagi
kan liputannya udah harus tayang.” Kata Firly
“ Oke deh kalau gitu,gue balik
dulu ya.” Kata Ega
Sementara Firly dan Zia masih ada
di cafe, Zia adalah kekasih Firly,mereka telah merajut kasih sejak duduk di bangku
SMA
“ Apa nggak sebaiknya rencana
liputan kamu minggu depan di tunda aja.” Kata Zia
“ Lho ??? emang kenapa sayang ?”
Tanya Firly
“ Aku khawatir banget sama kamu
sayang,aku takut kamu kenapa-napa.” Ujar Zia
“ Kamu ini kenapa sih ? biasanya
juga kalau aku liputan kamu nggak khawatir kaya gini, malah kamu yang paling
semangat,udah... kamu nggak usah khawatir lagi ya.” Firly membelai rambut Zia
Hari demi hari pun berlalu, dua
hari sebelum mereka bertiga berangkat Firly tampak sibuk,
“ Istirahat dulu sayang, kayanya
kamu capek banget.” Kata Zia
“ Nggak kok sayang,aku nggak
apa-apa.” Jawab Firly
Ega memperhatikan Zia dan Firly,
sejujurnya dia cemburu melihatnya, karena Ega sangat mencintai Zia, tapi Zia
justru lebih memilih Firly
Setelah pekerjaannya selesai,
Firly segera pulang, di rumah dia mulai menyiapkan baju-bajunya
“ Mau kemana kamu nak ?” Tanya
mamanya
“ Mau liputan ma,besok pagi Firly
udah harus berangkat,makanya Firly udah siap-siap.”Kata Firly
“ Kamu jangan berangkat nak, perasaan
mama nggak enak sayang,lebih baik biar temanmu aja ya yang berangkat.”
“ Mama nih kenapa sih ? biasanya
aja mama nggak pernah melarang Firly buat pergi jauh.” Firly heran
“ Mama takut aja kalau sesuatu
hal buruk terjadi sama kamu.”
“ Ma... mama kan tahu kalau Firly
ini hobi banget berpetualang dari kecil, waktu masih kuliah dulu kan Firly juga
sering banget naik gunung.”
“ Akhirnya,kita sampai juga di
tempat ini,kita langsung take aja ya,itu disana ada spot yang bagus.” Kata
Firly
“ Iya Fir, gue setuju kalau kita
take di tempat ini,tempatnya keren.” Kata Ega
Belum sempat mereka mengambil
gambar, hujan turun dengan deras, mereka berteduh di dalam sebuah pos pendakian
“ Ga, lo pernah kepikiran nggak
sih kalau misalnya lo meninggal di
tempat kaya gini ?” Tanya Firly
“ Ngomong apaan sih lo bray ?
jangan ngomong yang aneh-aneh.” Kata Ega
“ Itu nggak aneh bray, suatu saat
pasti kita akan meninggal kan ? seandainya aja kalau gue udah meninggal, gue
titip Zia ke lo ya.” Kata Firly
“ Kamu jangan ngomong gitu, aku
nggak suka kamu ngomong kaya gitu.” Kata Zia
“ Emang kenapa kamu nggak suka
kalau aku ngomong kaya gitu, aku tuh ngomong
jujur.” Kata Firly
“ Lo aneh banget Fir, nggak kaya
Firly yang biasanya.” Kata Ega
“ Kayanya ada sesuatu yang
dipikirkan sama Firly Ga, soalnya nggak biasanya dia kaya gitu,tapi... aku juga
nggak tahu apa yang dipikirkan sama dia.”
“ Iya Zi,aku juga heran sama
dia.”
“ Ga, hujannya udah terang nih
jadi take nggak ?” Tanya Firly
“ Nggak deh Fir, cuacanya udah
mulai gelap, mending besok aja.”
Firly termenung sambil menatap langit,udara dingin
mulai terasa menusuk tulang
“ Kamu belum tidur sayang ?”
Tanya Zia
“ Aku nggak bisa tidur sayang.”
Kata Firly
“ Entah kenapa perasaanku
mengatakan kalau kamu bakal pergi jauh dari aku,dan aku nggak akan pernah bisa
ketemu kamu lagi,jangan pergi dari aku sayang.” Zia ketakutan dan memeluk erat
Firly
“ Kamu nggak usah takut,
sekalipun aku udah nggak ada disamping kamu, percayalah... kalau aku akan
selalu melihat dan menjaga kamu dari surga sayang.” Kata
Bias sinar mentari pun menembus
masuk melalui kaca jendela, pagi pun telah tiba
“
Woy, bangun bray, udah pagi nih, molor melulu kerjaan lo.” Firly
membangunkan Ega
“ Iya... iya... gue bangun.” Ega
bangun sambil mengusap-usap matanya
Ega dan Firly mulai mempersiapkan
peralatan untuk pengambilan gambar
“ Oke siap ya... kamera roll,
action.” Kata Ega
Mereka mulai melakukan proses
pengambilan gambar, saat pengambilan gambar berlangsung, tiba-tiba tebing
tempat Firly berpijak runtuh,Firly terperosok,dia berpegangan pada sebuah
batang pohon
“ Fir, lo nggak apa-apa kan ?”
Teriak Ega
“ Gue nggak apa-apa Ga, tapi
kameranya jatuh, gue bingung gimana cara ngambilnya!!!” Teriak Firly
“ Lo nggak usah mikirin kamera
dulu, yang penting sekarang lo pikirin dulu keselamatan lo, lo pegang tangan
gue.” Ega mengulurkan tangannya
Firly berusaha untuk meraih
tangan Ega, saat dia hampir meraih tangan Ega, batang pohon tempatnya
berpegangan patah, dia jatuh dan tercebur ke sungai
“ FIRLYYY” Teriak Zia dan Ega,Ega
segera mencari bantuan ,setelah mendapat bantuan,mereka mencari Firly
“ Jadi gimana Pak ? apa kita bisa
mencari teman saya sekarang ?”
“ Aduh maaf Mas, sepertinya arus
sungai masih sangat deras, karena kalau kami tetap melakukan pencarian, bisa
membahayakan nyawa kami.”
“ Tolong cari teman kami Pak.”
Pinta Zia
“ Iya Mbak, kami pasti akan
mencarinya, Mbak tenang dulu ya.”
“ Tapi sampai kapan, saya nggak
bisa tenang.” Kata Zia
Zia dan Ega menuju ke pos karena
hari sudah mulai malam
“ Tuhan tolong lindungi
Firly,jaga dia Tuhan.” Pinta Zia
Ega melihat ada guratan
kegelisahan di wajah Zia,dia berusaha menenangkan Zia
“ Kamu harus tenang Zi, Firly
pasti ketemu kok.” Kata Ega
“ Aku takut dia kena-napa Ga.”
Pencarian kembali dilakukan, Ega
dan Zia ikut menyisir area di dekat sungai
“ Zi, lihat, itu kan tasnya
Firly.” Ega berusaha mengambil tas Firly
Setelah melakukan pencarian ,
mereka menemukan Firly,
“ FIRLYYY !!!” Zia histeris
begitu melihat kondisi Firly, kain ikat kepala Firly yang tadinya berwarna
putih telah menjadi berwarna merah karena darah yang mengalir dari
kepalanya,Firly segera dilarikan ke Rumah Sakit
“ Hp Firly bunyi Zi, nyokapnya
telepon.” Ega mengangkat telepon itu
“ Iya tante, ini Ega, temannya
Firly, Firly kecelakaan Tante, dia jatuh dari jurang, sekarang kita lagi
perjalanan ke Rumah Sakit Sinar Kasih.”
Tiba di
Rumah Sakit, Firly langsung dibawa ke ruang UGD, Ega dan Zia menunggu di depan
ruangan, kegelisahan tampak di wajah mereka
“
Zia,gimana kondisi Firly ?” Tanya mama Firly pada Zia
“ Zia
belum tahu Tante,ini juga lagi nunggu Dokter yang memeriksa Firly.” Kata Zia
Sesaat
kemudian, perawat membawa Firly keluar dari ruang UGD,perawat keluar bersama
Dokter yang memeriksa Firly
“ Gimana
kondisi anak saya Dok ?”
“ Kami
belum mengetahui pasti tentang kondisi pasien, karena kami masih harus
melakukan CT-Scan pada pasien,untuk sementara waktu kami akan membawa pasien ke
ruang perawatan intensif.” Kata Dokter
“ Apa
yang aku takutkan terjadi, Tuhan tolong selamatkan Firly.” Batin Zia
Tiga
hari kemudian,Dokter memberitahukan hasil pemeriksaan CT-Scan Firly
“
Berdasarkan hasil CT-Scan, Firly mengalami benturan yang sangat keras di bagian
belakang kepalanya,benturan itu menyebabkan pendarahan serius di otak Firly
yang menyebabkan dia koma.”Kata Dokter
“
Gimana kondisi Firly Tante ?” Tanya Ega
“ Firly
mengalami koma Ega,Dokter juga nggak bisa memastikan kapan dia akan sadar.”
Mama Firly terisak
Zia
yang mendengar kalau Firly mengalami koma segera berlari ke ruang perawatan
intensif
“
Kenapa kamu harus mengalami hal ini sayang ??? kamu nggak pantas mengalami hal
ini.” Zia tak kuasa menahan airmatanya saat melihat Firly yang terbaring lemah
tak berdaya
“ Lo
harus kuat bro, dulu waktu gue koma... lo pernah bilang, kalau gue adalah
petualang hebat yang mampu menaklukan segala halangan dan rintangan,ayo lo
harus bangun Fir.” Kata Ega
“ Ega tuh kagum banget sama Firly
Tante,sebagai seorang jurnalis,dia punya tanggung jawab yang tinggi, dia
berusaha keras buat menyelamatkan kamera daripada nyawanya sendiri.”
“ Dari kecil Firly itu sudah suka
banget sama dunia pertelevisian dan petualangan,seperti almarhum papanya.” Kata
Mama Firly
Hari ini Ega kembali masuk
kerja,sementara Zia masih di Rumah Sakit
“ Sepi banget kalau nggak ada lo
Fir.” Ega berjalan ke luar ruang kerjanya
Ega mengambil sebuah foto yang ada di meja kerjanya, dia teringat waktu lagi liputan di Bromo bersama Firly
Zia berada di dalam ruang perawatan intensif, suasana di dalam sana tampak begitu dingin,ditambah lagi dengan mesin-mesin yang terletak di samping tempat tidur Firly yang meremangkan bulu roma
" Sampai kapan kamu seperti ini terus sayang ?" Tanya Zia
" Kita berdoa aja ya Zi, biar Firly cepat sadar." Kata Mama Firly
" Iya Tante
Hari demi hari telah berlalu, sudah dua bulan lamanya Firly terbaring di Rumah Sakit
" Gimana kondisi anak saya Dok ? apakah ada perkembangan ?" Tanya mama Firly
" Kondisi Firly semakin menurun, dan... kami juga sudah angkat tangan dengan kondisinya, hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan dia." Kata Dokter
" Kamu nggak boleh menyerah sayang, demi cinta kita... kamu harus tetap hidup." Zia terisak
Zia mengenggam tangan Firly
" Tuhan... tolong sembuhkan Firly,jangan biarkan dia tersiksa seperti ini terus,aku nggak tega kalau harus melihat Firly dalam keadaan seperti ini." Kata Zia
" Gimana kondisi Firly Zi ? apa udah ada perkembangan ?" Tanya Ega
" Belum Ga, kondisinya semakin melemah, Dokter udah angkat tangan." Kata Zia
" Zia... Zia." Panggil Firly lirih
" Iya sayang... aku ada disini." Jawab Zia
Perlahan-lahan mata Firly terbuka
" Ini aku sayang." Zia membelai rambut Firly
" Aku capek banget sayang... aku pengen tidur,sebelum aku tidur.. aku mau ngomong sama kamu ." Kata Firly lirih
" Emang kamu mau ngomong apa sih ?" Tanya Zia
" Aku cuma mau ngomong... makasih banyak ya sayang, selama ini kamu udah mau nemenin aku dan mencintaiku dengan tulus." kata Firly
" Ak...u... ci...n...ta... sa... ma... ka...mu... ." Nafas Firly mulai tersenggal-senggal
Firly kembali tak sadarkan diri,nggak lama kemudian dia mengalami kejang-kejang,Dokter berusaha menyelamatkan dia, namun sayang, nyawanya udah nggak tertolong lagi,Firly meninggal karena pembuluh darah di otaknya pecah
" Firly... kamu nggak boleh pergi sayang... aku nggak bisa hidup tanpa kamu." Zia histeris saat di pemakaman Firly
" Ikhlaskan Firly Zi, kamu harus ikhlas, dia nggak akan tenang kalau kamu nggak ikhlas." Ega menghibur Zia
Seusai pemakaman, Zia masih berada di makam Firly, Zia mengusap batu nisan Firly
" Walaupun aku tahu ini berat buat aku... aku ikhlas kamu pergi... pergilah dengan tenang sayang, tunggu aku disana."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar