11 Januari 2017
Seorang
gadis tampak duduk termenung di sebuah taman, tatapan matanya begitu
kosong
"
Kamu pasti masih memikirkan Vano kan Al ?" Tanya Ghea, sahabat Alya
"
Iya Ghea, aku masih belum bisa melupakan Vano, secepat itukah dia pergi
meninggalkan aku ? udah
gitu dia pergi dengan cara yang begitu tragis." Kata Alya
"
Kamu harus ikhlas Al,kalau kamu terus menangisi dia, Vano nggak akan tenang
disana
Gadis itu bernama Alya, gadis tomboy ini masih belum bisa menerima
kenyataan kalau Vano, kekasih hatinya telah pergi
untuk selamanya,
"
Kita pulang yuk Al, sepertinya hujan sudah mulai turun." Ajak Ghea
Alya
berjalan menuju motornya, tidak seperti gadis seusianya yang lebih memilih
untuk mengendarai mobil atau taksi, Alya justru lebih memilih motor sport
"
Dari mana kamu nak ? kok jam segini baru pulang ?" Tanya Mamanya
"
Tadi habis jalan-jalan dulu sama Ghea ma." Jawab Alya
Alya masuk ke kamarnya,di kamar dia mengambil boneka yang ada di tepi tempat
tidurnya,boneka itu adalah hadiah dari Vano, Alya mendekap boneka itu
"
Kalau kamu merasa kangen sama aku, kamu bisa peluk boneka itu." Kata- kata
Vano masih terngiang di telinga Alya
"
Vano, sekarang kamu sudah pergi jauh dan meninggalkan aku,apakah aku bisa
menemukan penggantimu ?" Tanya Alya dalam hati
" Mama tahu apa yang kamu rasakan nak,tapi kamu jangan terlalu larut
dalam kesedihan." Kata Mama Alea
"
Alea masih belum percaya kalau Vano udah pergi ma." Isak Alea
"
Yang sabar sayang... doakan Vano ya."
Sepertinya Alea masih belum bisa melupakan Vano,dia
merasa kalau bayang- bayang Vano masih ada di dalam hatinya
o0o
" Al, ngapain bengong aja ? pagi-pagi udah
melamun." Kata Ghea
" Hehehe,sori Ghe, aku lagi agak nggak
fokus." Jawab Alea
" Hmm... daripada kamu bengong aja, gimana
kalau kita ke Blue Cafe, kamu mau nggak ?" Tanya Ghea
" Ya jelas mau lah,ya sudah kita langsung
kesana ya."
Mereka berdua menuju ke Blue Cafe, kebetulan hari
itu sedang ada live musik, mata Alya nyaris tak berkedip saat dia
memperhatikan sang vokalis band,diam-diam Alya memotret sang vokalis
" Ghe, itu cowok ganteng banget ya, suaranya
juga bagus lagi, beruntung sekali kalau ada cewek yang jadi pacarnya."
Kata Alya
" Hmm... sepertinya ada yang mulai jatuh
cinta lagi ini." Ledek Ghea
" Sok tahu kamu, aku kan hanya sekedar
mengagumi, kan mengagumi belum tentu mencintai." Kilah Alya
Setelah live musik selesai, kedua gadis ini segera
pulang, namun ketika di tengah-tengah perjalanan,hujan turun dengan deras dan
memaksa kedua gadis ini berteduh,tanpa disangka si vokalis tampan itu juga
berteduh bersama mereka
" Lho bukannya kamu vokalis band yang
tadi manggung di Blue Cafe kan ?" Tanya Ghea
" Iya, kok kalian tahu sih ?"
" Iya lah, kita kan tadi nonton."
Kata Ghea
" Oh iya... ngomong-omong kita belum kenalan
ya, aku Arsya,kalau kamu ?"
" Aku Ghea, dan ini sahabatku
Alya."
Alya berjabat tangan dengan Arsya,tatapan
mata Arsya terasa begitu dalam menusuk jantung hati Alya
o0o
Alya sedang termangu
di depan cermin, sekilas bayangan wajah Arsya melintas di benaknya,dari ruang
tamu terdengar suara pintu diketuk
" Hai Alya."
Sapa Arsya
" Kok kamu kesini
nggak bilang-bilang sih ?" Tanya Alya
" Iya... aku
sengaja bikin kejutan buat kamu Al,oh iya kemana orangtuamu ?" Tanya Arsya
" Ada, ma... kenalin, ini Arsya,teman
Alya." Alya memperkenalkan Arsya ke mamanya
" Siang
Tante." Sapa Arsya
Mama Alya
memperhatikan Arsya, dari bawah sampai atas
o0o
Beberapa hari kemudian,
Arsya mengajak Alya ke taman
" Al, aku mau
ngomong sesuatu ke kamu,jujur,sebenarnya aku tak
tahu harus berkata apa,yang pasti hati ini selalu nyaman dan bahagia jika dekat
denganmu. Aku tak tahu apakah ini cinta, yang aku tahu ingin rasanya
selau dekat denganmu.aku mencintaimu ,apakah kamu juga mencintaiku ?"
Aleya terdiam sejenak
" Aku juga mencintaimu Arsya." Kata Alya
Mereka
resmi berpacaran,namun Mama Alya tidak setuju dengan hubungan mereka, dan
malah ingin menjodohkan Alea dengan lelaki lain,jelas saja Alya tidak setuju
"
Mama akan menjodohkan kamu dengan Reno,anak teman mama."
"
Alya nggak mau dijodohkan ma,Alea tidak mencintai Reno,Alea cuma cinta
sama Arsya ma."
" Mama nggak mau tahu,oh iya besok Reno dan mamanya mau kesini."
Alya
kebingungan,disisi lain dia tak mau menjadi anak durhaka karena melawan
keinginan mamanya, di satu sisi dia sangat mencintai Arsya,dia tak mau
mengecewakan Arsya yang sangat mencintainya dengan tulus,dia menghubungi Arsya
" Kamu bisa ajak aku pergi nggak ?" Tanya Alya
" Emangnya kamu mau kemana ? ini udah malam sayang." Kata
Arsya
" Terserah, yang penting kamu bawa aku keluar rumah."
Arsya mengajak
Alya ke sebuah bukit,tak dinyana-nyana, Alea malah pingsan, Arsya pun membawa
Alya ke Rumah Sakit
" Maaf Mas, silahkan tunggu di luar dulu." Kata
Perawat
Tiba-tiba
hp Aleya berdering, tertera nama mama Alya di layar hp,Arsya mengatakan kalau
Alea ada di Rumah Sakit,mama Alya bergegas ke Rumah Sakit
" Dimana Alea sekarang ?" Tanya mama Alya
" Alea masih ada di ruang tindakan Tante." Kata Arsya
Tak lama kemudian Dokter yang memeriksa Alya keluar
" Gimana kondisi Alya Dok ?" Tanya mama Alya
"
Kondisi Alya kritis Bu,penyakit ginjalnya sudah sangat parah,Alya membutuhkan
donor ginjal."
" Saya bersedia mendonorkan ginjal saya buat Alya Dok." Kata Arsya
o0o
Alya terbaring koma di ruang ICU, Arsya semakin tak tega melihat kondisi kekasihnya itu
" Kenapa kamu nggak pernah cerita ke aku tentang penyakit kamu." Arsya memegang tangan Alya
Tangan Aleya bergerak,mata Alya pun perlahan-lahan terbuka,matanya memandang ke sekelilingnya
" Arsya,aku ada dimana ini ?" Tanya Alya
" Kamu ada di Rumah Sakit sayang,penyakit ginjal kamu kambuh." Kata Arsya
o0o
" Sayang,aku ada kabar baik buat kamu." Kata Arsya
" Kabar baik apa sayang ?" Tanya Alya
" Kamu sudah mendapatkan donor ginjal,dan besok Dokter sudah bisa melakukan operasi ginjal." Jawab Arsya
" Beneran ??? ya ampun aku seneng banget."
" Kabar baik apa sayang ?" Tanya Alya
" Kamu sudah mendapatkan donor ginjal,dan besok Dokter sudah bisa melakukan operasi ginjal." Jawab Arsya
" Beneran ??? ya ampun aku seneng banget."
o0o
Keesokan harinya Dokter melakukan persiapan untuk melakukan operasi
" Kamu sudah siap Arsya ?" Tanya Dokter
" Saya siap Dok."
Satu jam kemudian giliran Alya yang masuk kamar operasi,sang mama menunggu di depan kamar operasi
" Bagaimana operasinya Dok ?"
" Operasinya berjalan lancar Bu, sekarang kita tinggal menunggu Alya sadar."
o0o
Seminggu setelah operasi, kondisi Alya mulai pulih,, dia penasaran dan menanyakan siapa pendonor ginjal itu kepada mamanya,dan sang bunda membawanya ke sebuah ruangan
" Arsya telah mendonorkan ginjalnya untuk kamu ." Kata Mama Alya
Alya masuk ke ruangan itu, dia terbelalak kaget melihat kondisi Arsya,Arsya kritis,dia terbaring lemah tak berdaya dan mengantungkan hidupnya pada alat-alat di ruangan perawatan intensif
" Kamu sudah mengorbankan dirimu buat aku,kamu harus kuat sayang, kamu harus tetap hidup demi aku." Alya membelai rambut Arsya
" Pasca operasi kondisi Arsya semakin menurun, hingga dia mengalami koma." Kata Dokter
" Tuhan tolong selamatkan Arsya, jangan ambil dia dari aku." Alya menangis
" Ternyata aku telah salah menilai, Arsya adalah pemuda yang sangat baik,dia rela mengorbankan nyawanya demi anakku." Batin Mama Alya
" Tuhan tolong selamatkan Arsya, jangan ambil dia dari aku." Alya menangis
" Ternyata aku telah salah menilai, Arsya adalah pemuda yang sangat baik,dia rela mengorbankan nyawanya demi anakku." Batin Mama Alya
" Aku nggak menyangka kalau kamu sudah mendonorkan ginjal buat aku,aku janji... aku nggak akan meninggalkan kamu, aku akan setia menunggu sampai kamu sadar." Alya memegang tangan Arsya
" Kamu harus tetap hidup sayang, demi aku dan cinta kita." Bisik Alya di telinga Arsya
Alya pun teringat ketika dia mendampingi Vano, kala itu Vano juga mengalami koma
" Tuhan... mengapa hal ini harus terjadi lagi ?" Pikir Alya
o0o
" Kamu harus tetap hidup sayang, demi aku dan cinta kita." Bisik Alya di telinga Arsya
Alya pun teringat ketika dia mendampingi Vano, kala itu Vano juga mengalami koma
" Tuhan... mengapa hal ini harus terjadi lagi ?" Pikir Alya
o0o
Hari demi hari pun berlalu,
Arsya masih terbaring koma, Alya pun masih tetap setia disamping Arsya
"
Sampai kapan dia akan seperti ini terus Dok ?" Tanya Alya
"
Alya... saya juga tidak bisa memastikannya, kondisi Arsya juga semakin
memburuk."
Alya
terkejut mendengar penjelasan Dokter,dia tak mampu untuk berkata apa-apa,dia
hanya terdiam seribu bahasa, Alya mengambil sebuah buku cerita,dia membacakan
buku cerita itu sambil memegang tangan Arsya,Alya merasakan bahwa Arsya
menggenggam erat tangannya
"
Alya... Alya." Erang Arsya lirih
" Iya
sayang, ini aku,aku ada disini, aku tak akan meninggalkan kamu." Kata Alya
Perlahan lahan
mata Arsya terbuka
"Syukurlah kamu
sudah sadar, aku panggilkan Dokter ya." Kata Alya
" Aku ingin
melihat wajahmu untuk terakhir kalinya... sebelum kedua mataku ini tertutup
untuk selamanya." Arsya membuka masker oksigennya
" Kamu
ngomong apa sayang ? jangan berbicara seperti itu, kamu pasti sembuh
sayang."
" Kamu harus
bisa hidup tanpa aku ya setelah aku pergi nanti, aku yakin kamu pasti akan
menemukan pengganti yang lebih baik dariku." Kata Arsya pelan
" Nggak... kamu
nggak boleh pergi dari aku, aku nggak mau kamu pergi." Airmata mengalir di
pipi Alya
" Jangan menangis
sayang... izinkan aku menghapus airmatamu, karena aku tak ingin ada kesedihan
di matamu." Arsya menghapus airmata di pipi Alya
" Aku udah nggak kuat
lagi sayang." Nafas Arsya mulai tersenggal-senggal
Arsya mengalami kejang,
Alya panik,dia segera memanggil Dokter, seorang perawat memasang kembali masker
oksigen Arsya,Dokter berusaha menolong Arsya, tapi sayang, nyawa Arsya tidak
tertolong,Arsya telah pergi untuk selamanya
o0o
Satu bulan setelah kepergian
Arsya, Alya mengunjungi makam Arsya, raut kesedihan masih terpancar di wajah
gadis itu
" Sudah Al, jangan
menangisi Arsya, dia nggak akan tenang disana kalau kamu menangis terus."
Kata Ghea
" Arsya benar-benar
berarti di hidup aku, walaupun hanya sebentar dia singgah di kehidupanku,
tapi... aku bahagia bisa mengenalnya, akau yakin... suatu saat nanti cinta kita
akan bersatu di surga." Kata Alya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar